Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Sedentary Lifestyle, Mental dan Fisik Bisa Terancam

ilustrasi sedentary lifestyle (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalian suka malas bergerak dan menghabiskan waktu dengan rebahan? Hati-hati kalian mulai menerapkan sedentary lifestyle. Nah, bagi yang belum tahu, sedentary lifestyle merupakan isitlah yang diambil dari bahasa Latin 'sedere’ yang artinya duduk. Istilah ini merujuk pada gaya hidup yang kebanyakan dihabiskan dengan duduk dan berbaring.

Mulai dari aktivitas kuliah, belajar, bekerja, scrolling smartphone, kalian duduk dan rebahan terus menerus. Kemudian lifestyle ini menghindari aktivitas fisik berat seperti olahraga, sekadar keluar rumah saja rasanya malas. Apalagi kini kehadiran teknologi memudahkan aktivitas namun kecenderungan mengadaptasi lifestyle rebahan sangat tinggi. 

Tapi tahukah kalian di balik kemudahan yang ditawarkan banyak bahaya yang mengancam? Sedentary lifestyle ini buatmu semakin menerapkan gaya hidup yang tidak sehat rupanya, baik untuk fisik maupun psikologis. Mau tahu apa saja bahayanya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dan keep scrolling!

1. Hilangnya minat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya

ilustrasi malas berinteraksi (pexels.com/cottonbro studio)

Seorang yang tanpa sadar menerapkan gaya hidup ini, akan lebih jarang melakukan interaksi langsung dengan dunia sekitarnya. Mereka malas untuk keluar rumah dan berkomunikasi langsung dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka lebih suka mengisolasi diri dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik.

Hal yang sama juga diungkapkan pada Jurnal Keperawatan BSI (2021), dengan sedentary lifestyle orang akan lebih berkurang aktivitas sosialnya. Mereka kehilangan minat untuk bersosialisasi. Karena mereka berpikir untuk berinteraksi termasuk aktivitas fisik yang melelahkan. Sehingga mereka lebih suka menjaga zona nyamannya agak tak melelahkan dirinya sendiri.

2. Ancaman obesitas akibat kurangnya bergerak

ilustrasi obesitas (pexels.com/Andres Ayrton)

Dikutip dari Medline Plus (2021) mengungkapkan bahwa sedentary lifestyle dapat menimbulkan sedikitnya kalori yang terbakar dalam tubuh. Karena kurangnya pergerakan tersebut mengakibatkan kalori tertumpuk dalam tubuh. Kalori yang masuk tak seimbang dalam tubuhmu dengan yang kamu keluarkan akibat malas bergerak.

Hingga akhirnya terus meningkatkan berat berat badan. Tanpa sadar kamu akan terus menumpuk lemak dalam tubuhmu sampai jadi obesitas. Obesitas ini pun bisa membawa penyakit lain dalam tubuh akibat gaya hidup yang tidak sehat.

3. Meningkatkan potensi jantung koroner dan hipertensi

ilustrasi sakit jantung (pixabay.com/Pexels)

Salah satu penyebab jantung koroner adalah gaya hidup yang tiidak sehat seperti sedentary lifestyle ini. Dikutip dari Farjanah (2015) otot kerja jantung akan menurun dalam perilaku sedentary ini. Didukung juga dengan penelitian Yuni (2018) yang mana aktivitas duduk yang terlalu lama dapat meningkatkan 1,68 kali potensi cardiovascular disease.

Tak hanya itu, perilaku kurang gerak juga dapat menyebabkan hipertensi. Di mana aliran darah akan terganggu dan kerja jantung akan juga mengalami gangguan. Hal ini diakibatkan adanya lipid atau lemak dalam aliran darah yang tidak digunakan metabolisme tubuh untuk bergerak. Dilansir Jurnal Keperawatan BSI (2021) gangguan peredaran darah ini dapat menyebabkan adanya henti jantung tiba-tiba.

4. Kecanduan penggunaan gadget

ilustrasi kecanduan gadget (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Bahaya lainnya yang menanti adalah efek kecanduan dengan gadget. Sedentary lifestyle ini akan membuat seseorang selalu menggunakan gadget untuk melakukan apapun. Mereka selalu berada di depan layar gadget mereka untuk menghindari pergerakan fisik. Sampai akhirnya mereka merasa ketergantungan dengan gadget tersebut.

Mereka merasa dengan gadget cukup untuk dirinya mengakses segala hal tanpa melakukan aktivitas fisik sekali pun. Efek adiktif ini juga tanpa sadar bisa membawa pada masalah lain seperti terganggunya kesehatan mata. Karena mereka terus menerus menatap layar gadget mereka yang meningkatkan resiko miopi mata.

5. Dapat menyebabkan anxiety dan depresi

ilustrasi depresi dan anxiety (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, sedentary lifestyle ini juga bisa mengancam kesehatan mental seseorang. Sedentary lifestyle ini akan membawa seseorang dengan malasnya berinteraksi secara langsung. Dunia yang mereka lihat terkungkung hanya dari gadget yang mereka lihat. Justru interaksi langsung bisa menjadi bentuk nyata kehidupan dan membantu mencegah depresi. 

Dilansir Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forkes (2019), gaya hidup sedentary juga dapat menimbulkan kecemasan atau anxiety. Hal ini terjadi akibat mereka lebih mengakses dunia melalui smartphone. Di mana mereka hanya melihat sesuatu dari sisi sempurna yang dibagikan melalui internet. Mereka bisa merasa cemas terus menerus akibat hal tersebut.

Tentunya dapat dilihat bahaya bukan sedentary lifestyle ini? Sebisa mungkin kita harus tetap melakukan aktivitas fisik agar kita terus tetap sehat. Bukan hanya fisik saja tetapi juga mental kita tetap terjaga. Poduktivitas kita pun tetap terus optimal. Yuk, terapkan gaya hidup yang lebih sehat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us