Pernah gak kamu merasa mudah berempati dengan teman yang sedang galau karena putus cinta, tapi justru cuek saat melihat tetangga yang kehilangan pekerjaan? Atau mungkin kamu sangat peduli dengan nasib hewan terlantar, tapi gak terlalu tergerak dengan isu kemiskinan? Kalau iya, kemungkinan kamu mengalami selective empathy, yaitu kondisi di mana seseorang hanya menunjukkan empati pada kelompok atau situasi tertentu saja.
Selective empathy sebenarnya lebih umum dari yang seseorang kira dan bukan berarti kamu adalah orang yang gak berperasaan. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor kompleks, mulai dari pengalaman masa lalu, lingkungan sosial, hingga mekanisme pertahanan diri. Meskipun terdengar wajar, selective empathy bisa jadi masalah kalau dibiarkan terus-menerus karena membuat seseorang jadi bias dan gak bisa memahami penderitaan orang lain secara menyeluruh. Yuk, kenali lima penyebab umum selective empathy yang mungkin juga sedang kamu alami!