5 Cara Berlatih Self-Compassion Saat Merasa Gagal dalam Hidup

- Gagal adalah bagian dari proses hidup yang wajar
- Hentikan kebiasaan mengkritik diri berlebihan
- Beri waktu untuk merasakan emosi tanpa menghakimi
Pernah gak sih kamu merasa dunia runtuh hanya karena satu kegagalan? Mungkin kamu jadi sibuk menyalahkan diri sendiri, seolah semua kesalahan ada di pundakmu. Padahal, gak ada satu pun orang di dunia ini yang bisa hidup tanpa pernah gagal sama sekali.
Perasaan bersalah yang berlebihan justru bikin kamu sulit bangkit dari masalah. Di sinilah self-compassion atau sikap penuh belas kasih pada diri sendiri berperan penting. Dengan belajar memaafkan diri, kamu bisa menerima ketidaksempurnaan dengan lebih lapang. Yuk simak lima cara berlatih self-compassion agar kamu bisa mengatasi kegagalan dengan pikiran positif.
1. Terima bahwa gagal adalah bagian dari proses

Kegagalan itu bukan akhir dari segalanya, tapi bagian dari perjalanan hidup yang wajar dialami siapa pun. Saat gagal, jangan buru-buru merasa hidupmu gak berarti. Coba tanamkan di pikiran bahwa kegagalan hanyalah satu bab kecil dari cerita panjangmu.
Dengan menerima bahwa gagal itu normal, kamu akan lebih mudah belajar dari kesalahan. Bukannya menghindari rasa sakit, kamu malah mengolahnya jadi pembelajaran. Dari sini, kamu bisa melihat bahwa satu kegagalan gak akan menghapus semua usaha baik yang sudah kamu lakukan.
2. Hentikan kebiasaan mengkritik diri berlebihan

Kritik pada diri sendiri memang wajar, tapi kalau berlebihan justru merusak kesehatan mental. Kamu jadi sibuk mengulang kalimat negatif seperti “Aku gak pantas” atau “Aku selalu salah.” Itu hanya akan menambah beban batin yang sudah berat.
Cobalah perlakukan dirimu seperti teman baik yang sedang kamu dukung. Katakan hal-hal positif, misalnya “Aku sedang belajar” atau “Aku cukup berani mencoba.” Dengan begitu, kamu bisa membangun energi yang lebih sehat untuk bangkit dari kegagalan.
3. Beri waktu untuk merasakan emosi tanpa menghakimi

Sering kali kita buru-buru mengusir emosi negatif karena takut terlihat lemah. Padahal, menolak rasa kecewa atau sedih justru bikin emosi itu semakin menumpuk. Kamu berhak merasakan semua perasaan itu tanpa perlu merasa bersalah.
Luangkan waktu untuk duduk tenang dan menerima semua rasa yang muncul. Jangan memaksakan diri untuk “cepat baik-baik saja,” karena penyembuhan butuh waktu. Ingat, memaafkan diri sendiri juga berarti memberi ruang untuk pulih dengan jujur.
4. Fokus pada apa yang bisa diperbaiki, bukan yang sudah lewat

Sering kali kita terjebak dalam penyesalan yang gak ada habisnya. Terus memikirkan “andai saja” hanya bikin hati semakin lelah. Lebih baik alihkan perhatian pada hal-hal kecil yang masih bisa kamu perbaiki saat ini.
Buat daftar langkah konkret untuk mengatasi masalah dengan cara realistis. Dengan begitu, kamu punya arah yang jelas untuk bangkit tanpa terus menatap masa lalu. Fokus pada saat ini adalah kunci self-compassion yang nyata.
5. Latih rasa syukur atas hal-hal kecil dalam hidup

Rasa gagal sering muncul karena kita lupa menghargai apa yang sudah dimiliki. Kamu mungkin terlalu fokus pada kekurangan sampai lupa bahwa ada banyak hal baik yang patut disyukuri. Cobalah tulis tiga hal kecil yang kamu syukuri setiap hari.
Dengan melatih rasa syukur, kamu bisa melihat hidup dari perspektif yang lebih luas. Gagal bukan berarti kamu kehilangan segalanya, tapi justru diberi kesempatan untuk tumbuh. Dari sini, pikiranmu jadi lebih positif dan penuh keberanian.
Merasa gagal itu wajar, tapi jangan biarkan rasa itu menguasai seluruh hidupmu. Dengan berlatih self-compassion, kamu bisa memaafkan diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan kembali melangkah dengan hati yang lebih kuat. Ingat, bangkit dari masalah selalu dimulai dari cara kamu memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih.