Semangat Kartini untuk Anak Muda yang Percaya Diri bersama Dove

First impression  memang penting, namun nyatanya banyak hal yang tak bisa kita ungkap dari sesorang hanya dari  First impression-nya. Oleh karena itu, Dove  Self-Esteem Project  dibuka dengan games antara para  influencer serta siswi SMAN 74 yang saling ‘mengintip’ hidup masing-masing lewat Instagram dan membandingkan dengan citranya di dunia nyata.

Kulit yang putih, rambut yang tebal, dan badan yang ideal, memang merupakan beberapa standar kecantikan yang beredar di masyarakat. Namun ternyata, tanpa standar-standar yang adapun para siswa pada akhirnya menyadari bahwa mereka tetap dapat tampil menarik dengan keunikan diri masing-masing.

Terkadang memang kepercayaan diri pada remaja dapat dengan mudah berubah jadi rasa minder apabila lingkungan sosial tidak mendukung. Oleh karena itu, Dove mencoba memupuk rasa percaya diri remaja lewat orang terdekatnya yaitu teman di sekolah. Lewat  sticker  yang ditempel, para siswa menyebutkan kekurangan yang ingin diperbaikinya, sementara temannya menyebutkan  support  yang akan diberikannya  di kolom sebelahnya. 

Dipandu oleh Tina Talisa, seorang jurnalis wanita kawakan Indonesia, sesi diskusi siang tadi berlangsung sangat seru. Dengan pembicara dari berbagai bidang seperti, Ira Noviarti,  personal care director Unilever Indonesia, Angkie Yudistia, seorang  difablepreneur, Nicole Patricia, model sekaligus fotografer wanita, Adhinda Tri, jurnalis wanita di Liputan 6, masing-masing mereka menceritakan hambatan serta  turning point dalam karir mereka sampai saat ini.

Dove  Self-Esteem  sendiri merupakan proyek kerjasama Dove dengan  body image experts  serta universitas-universitas ternama di dunia dalam usaha menciptakan dunia yang dimana kecantikan menjadi sumber kepercayaan diri, bukan suatu kecemasan, sehingga semua wanita bisa merasa cantik, percaya diri, dan bisa meraih potensi terbaik dalam hidupnya.