curatorial statement 2025 World Heritage Festival (instagram.com/swarnaloka.journey)
"Melalui karya visual dan berbasis suara, para seniman ini menceritakan kisah tentang Korea, juga menghubungkannya dengan lanskap dan tradisi dari daerah mereka sendiri, seperti hutan bakau, mitos leluhur, dan lingkungan Asia Tenggara yang terus berubah," jelas pernyataan kuratorial.
Buat yang belum tahu, Swarnaloka adalah kolektif seni yang fokus pada media art dan pertukaran budaya kreatif Asia Tenggara. Sementara GalleryAmidi adalah kolektif seni kontemporer Korea Selatan yang udah aktif selama 7 tahun.
"Dengan mempertemukan seniman pendatang baru dan mapan, pameran ini menyoroti beragam interpretasi dari kawasan Asia Tenggara. Setiap karya menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, Korea dan Asia Tenggara, alam dan imajinasi," tambah Digi Arafah.
Pameran A Global Gaze from Gochang ini jadi bagian dari 2025 World Heritage Festival yang diselenggarakan di Gochang, Korea Selatan. Festival tahunan ini digelar khusus untuk mengapresiasi nilai-nilai Situs Warisan Dunia UNESCO, baik situs budaya maupun alam. Biasanya, festival ini menampilkan berbagai aspek budaya, tradisi, kuliner, hingga kesenian lokal yang bikin pengunjung makin paham tentang kekayaan warisan dunia.