Siapa bilang kita tidak bisa berbuat banyak bagi sesama? Pasangan suami-istri ini menampik semuanya dengan memberikan pekerjaan kepada pemuda dan pemudi penyadang disabilitas di Nevada, Amerika Serikat.
Walter dan Judy Gloshinski membuka sebuah restoran pizza ala New York. Restoran tersebut juga secara spesifik membuka lowongan khusus untuk remaja dengan kemampuan dalam bidang ini meskipun memiliki kekurangan secara mental.
Menurut Walter, seperti dikutip dari abcnews.go.com, keinginan untuk membuka restoran ini berdasarkan pengalamannya sebagai pengajar di sekolah luar biasa di Texas dan Ohio. Dia menambahkan, meskipun pemuda atau pemudi ini memiliki kemampuan, tapi banyak yang menganggap mereka masih tidak mampu karena kekurangan mereka.
"Kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Mereka tidak akan mudah mendapat pekerjaan di zaman seperti ini," ujar Walter Gloshinski.
Baca Juga: Aku Tak Sempurna Namun Ku Bisa Berprestasi, Kalau Kamu?
Dengan nama Smiling With Hope Pizza, Walter ingin menunjukkan bahwa mereka punya kemampuan berkat edukasi yang mereka terima. Jadi para remaja itu tidak akan percuma telah menghabiskan waktu mereka dalam institusi.
Walter juga mengakui selama 25 tahun menjadi pengajar bagi mereka, dia paling puas dengan program bakeries dan pizzerias. Yang mana program tersebut melatih para remaja disabilitas ini untuk mampu dalam bidang membuat makanan serta kudapan yang banyak dinikmati orang.
Restoran ini telah dibuka sejak Januari silam dan Walter juga sudah mengakhiri kariernya sebagai guru dan berfokus untuk melanjutkan usahanya demi memberikan lapangan pekerjaan pada mereka.
Sejauh ini ada enam pegawai dalam restorannya tersebut, yakni dia dan istri, dua chef relawan, dan dua remaja penyandang disabilitas. Tindakan pasangan Gloshinski ini dipuji oleh Pusat Rehabilitasi dan Pelatihan Kepada Calon Pegawai Disabilitas di Nevada.
Memang tidak selama kebaikan itu harus dalam bentuk besar, bentuk perhatian dan tidak mendiskriminasi juga sudah menjadi batu loncatan besar untuk masyarakat di zaman yang terus berkembang ini.
Baca Juga: Bedanya Perlakuan Warga Jerman dan Indonesia Terhadap Orang Disabilitas