Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Malas, Ini 5 Alasan Kamu Sering Telat dan Cara Mengatasinya

Freepik/freepik

Kamu sudah bangun lebih awal. Kamu punya banyak waktu untuk siap-siap dan sudah merencanakannya. Namun saat mendekati jamnya, kamu tetap terburu-buru dan akhirnya telat datang. Kamu sadar kebiasaan telatmu ini berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain, tapi kamu tetap gak bisa datang tepat waktu gimana pun caranya. 

Gak jarang kamu dicap 'malas' dan 'tukang ngaret'. Kamu pun jadi mengasosiasikan dirimu dengan kata-kata tersebut dan makin sulit ubah kebiasaan. Padahal, malas bukan alasan tepat untuk orang yang sering telat, lho.

Ada beberapa alasan logis yang cukup menjelaskan kebiasaan ini. Berikut lima alasan kamu sering telat dan cara mengatasinya.

1. Kamu gak bisa mengestimasi waktu

Freepik/jcomp

Kamu gak bisa mengestimasi seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Katakanlah mandi, kamu memberi diri sendiri waktu 10 menit. Nyatanya, kamu butuh lebih dari itu. Kebanyakan orang terlalu percaya diri dan optimis bisa menyelesaikan suatu kegiatan dengan cepat.

Supaya bisa mengestimasi waktu lebih tepat, bayangkan secara nyata prosesmu melakukan kegiatan tersebut. Kamu juga bisa belajar dari pengalaman lalu atau mengamati berapa lama orang lain melakukannya. Antisipasi juga kendala-kendala yang mungkin muncul. Dengan ini, waktu pengerjaan yang kamu tetapkan bisa jadi lebih realistis.

2. Kamu suka multi-tasking

Freepik/freepik

Multi-tasking alias melakukan banyak hal secara bersamaan sama sekali gak efektif dan efisien. Selain pekerjaan tidak ada yang terselesaikan dengan baik, multi-tasking juga biang keladi kamu sering telat. Kamu sebenarnya gak sadar benar apa yang kamu lakukan. Kamu juga gak sadar sudah berapa lama waktu berjalan. 

Hentikan kebiasaan multi-tasking. Matikan semua notifikasi media sosialmu dan eliminasi semua distraksi. Pecah kegiatan menjadi bagian-bagian kecil yang bisa kamu capai tahap demi tahap. Sadari kalau kamu gak bisa berada di dua tempat yang berbeda, sekalipun teknologi memungkinkan.

3. Persepsimu akan waktu 'sedikit' berbeda

Freepik/freepik

Melansir BBC, sebuah penelitian tahun 2001 menunjukkan bahwa tipe kepribadian A dan B memiliki persepsi waktu yang berbeda. Tipe A yang cenderung ambisius dan kompetitif merasakan semenit berlalu selama 58 detik.

Sementara tipe B yang cenderung kreatif, reflektif, dan eksploratif merasakannya berlalu selama lebih dari 77 detik. Di sini bisa ditarik kesimpulan kalau tipe A cenderung tepat waktu, sementara tipe B sebaliknya.

Kalau kamu merasa sebagai tipe B, alarm adalah teman dekatmu. Berikan dirimu pengingat kapan harus keluar rumah, menyelesaikan pekerjaan, dan lain-lain. 

4. Kamu suka tantangan

Freepik/freepik

Terkadang kamu merasa bosan dan ingin merasakan ketegangan. Atau kamu memang tipe orang yang butuh dorongan kuat untuk melakukan sesuatu. Bahkan, kamu merasa lebih fokus kalau mendekati waktu yang telah ditetapkan. Ini bisa jadi alasan kenapa kamu sering telat.

Kamu perlu tahu bahwa kebiasaan telat bisa merugikan banyak orang. Lebih baik cari cara lain untuk meredam hasratmu akan ketegangan dan tantangan. Kamu juga perlu mulai belajar melakukan sesuatu lebih awal, atau paling tidak selesaikan sesuatu tepat pada waktunya.

5. Kamu memang gak suka datang lebih awal

Freepik/katemangostar

Kamu menganggap datang lebih awal itu membosankan. Bisa jadi kamu merasa tidak sabaran dan tidak suka harus menunggu orang lain. Mungkin kamu bukan tipe orang yang suka telat, melainkan datang tepat waktu. Namun besar kemungkinan kamu gak memprediksi hal-hal di luar dugaan yang bisa bikin kamu telat. Macet, misalnya.

Cobalah antisipasi hal-hal yang bisa membuatmu datang terlambat. Estimasikan waktunya. Kamu juga bisa mencari cara untuk dilakukan selama menunggu orang lain datang, seperti membaca buku, membalas email, dan lain-lain.

Nah, dari lima alasan di atas, mana alasan yang paling tepat untuk kalian? Kebiasaan terlambat memang sulit diubah, tapi bukan mustahil. Untuk mengatasinya, kamu perlu tahu penyebabnya. Jadi, jangan suka terlambat lagi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us