Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Terjadi, Ini 6 Bahaya Jika Kita Terlalu Cepat Berpuas Diri 

unsplash.com/Ethan Hoover
unsplash.com/Ethan Hoover

Berjuang memang tidak semudah kita berjalan di jalan mulus bebas hambatan. Perjuangan itu sendiri biasanya selalu diikuti dengan rintangan, jalan berliku, terjal, hingga berbagai kerikil tajam yang menghadang. Namun semua itu memang sudah selayaknya track yang tersedia demi mencapai kesuksesan.

Jika kamu merasa sudah melewati berbagai cobaan seperti di atas, jangan dulu berpuas diri. Sebab bisa jadi itu bukanlah akhir manis dari semuanya. Melainkan hanya sebagian dari sekian banyak kesuksesan besar yang bisa kamu raih. Biar kamu terhindar dari rasa cepat berpuas diri, yuk simak berikut bahaya dari tindakan tersebut.

1. Menggagalkan kesuksesan itu sendiri

unsplash.com/Nine Köpfer
unsplash.com/Nine Köpfer

Menemukan titik terang atas segala jerih payah yang kita lakukan menjadi sebuah kebahagiaan yang sangat dinanti-nanti bagi kita yang sedang berjuang. HIngga kadang hal ini membuat langkah kita berhenti karena merasa nyaman pada pecapaian yang kini telah didapatkan.

Padahal jika kita berhenti melangkah, secara tidak sadar kita menjauh dari kesuksesan yang sesungguhnya. Sebab waktu berputar dan bukan hanya kita yang menginginkan mimpi itu terwujud. Bisa-bisa mimpi besarmu diambil alih dan terwujud oleh orang lain.

2. Mematikan sisa potensi yang ada

unsplash.com/Austin Distel
unsplash.com/Austin Distel

Selain menggagalkan kesuksesan itu sendiri, merasa cepat berpuas diri juga bisa mematikan sisa potensi yang tersimpan dalam dirimu. Misalnya kamu sukses dengan menciptakan tekonologi baru lalu berhenti dan merasa cukup. Di sisi lain jika dipikirkan lebih matang gak menutup kemungkinan kalau kamu bisa melebarkan sayap dengan mengasah kemampuan lain yang kalian miliki.

3. Menumbuhkan rasa malas

unsplash.com/Japheth Mast

Beristirahat setelah lelah menghadapi kesulitan memang boleh-boleh saja, tapi jangan sampai istirahatmu terlalu lama hingga menimbulkan perasaan malas sebab merasa sudah puas dengan apa yang kita dapat. Buat mimpi baru dan target lebih menantang agar kamu semakin mantap menggenggam kesuksesan.

4. Sulit untuk mendapat sesuatu yang lebih

unsplash.com/Anthony Tran

Kalau sudah salah satu atau semua kejadian seperti di atas sudah terlanjur terjadi, maka kamupun jelas akan mudah kehilangan hal yang lebih besar dari pencapaian yang kamu dapatkan sekarang. Berpuas diri hanya akan membuatmu merasa berada di zona aman, padahal itu adalah zona kritis yang memiliki dampak serius jika tidak pandai menentukan sikap.

5. Berpotensi menciptakan perasaan angkuh

unsplash.com/Jeremy Cai
unsplash.com/Jeremy Cai

Kebanggan diri sendiri atas sesuatu yang telah dicapai wajar saja tercipta, tetapi perlu kita ketahui perasaan berpuas diri terlalu dini sangat rentan dengan sikap angkuh. Perasaan ini bisa muncul biasanya karena rasa percaya diri yang terlalu besar.

6. Mengalami kekecewaan di kemudian hari

unsplash.com/Denys Nevozhai
unsplash.com/Denys Nevozhai

Karena sebelumnya kamu sudah berpikir merasa puas dan cukup dengan semuanya maka kemalasan mungkin saja bisa menyinggahi diri kalian dalam waktu yang lama. Hingga akhirnya rangkaian keberhasilan lainnya melewatimu begitu saja. Akhirnya bagian terakhir yang terjadi adalah rasa kecewa dan penyesalan yang yang tak lagi berarti.

Merasa puas dan cukup pada awal perjuangan bukanlah suatu sikap yang bijak, ingatlah bahwa untuk mencapai semua yang indah itu tidak mungkin hanya melewati waktu yang singkat.

Kalau kamu masih merasa perjuanganmu baru saja seumur jagung, maka perbanyaklah berusaha. Jangan mudah terlena dengan keberhasilan kecil, sebab sesungguhnya keberhasilanmu yang sesungguhnya ada di ujung perjalanan panjang ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Keenanthy
EditorKeenanthy
Follow Us