Setelah Menjual Perusahannya Sebesar 700 Milyar Rupiah, Pengusaha Ini Memberikan Hadiah Tak Ternilai Bagi Keluarganya

Garrett Gee adalah pendiri perusahaan pengembang software. Namun, perusahaan yang didirikannya itu kemudian dibeli SnapChat seharga 54 juta dolar AS. Gee yang kini berumur 25 tahun juga menjual semua barang miliknya dan pergi traveling ke seluruh penjuru dunia bersama keluarga. Mungkin tak sedikit dari kita yang hanya bisa heran, kagum, geleng-gelang kepala dan berfikir betapa nekadnya dia. Tapi, visi misi hidupnya yang unik ini justru menjadi inspirasi banyak orang di dunia. 

Gee adalah inovator yang cerdas yang hidup sederhana. 

Start-up Gee bernama Scan, sebuah aplikasi pemindai QR-Code di gajet. Aplikasi tersebut dia daftarkan ke perlombaan inovasi Shark Tank di 2013 lalu. Dengan penampilan yang sederhana, dia tetap percaya diri berada di depan dewan juri dan investor yang berasal dari kalangan profesional. Dia hanya memakai jaket bertudung dan sandal flip-flop. Daftar pakaian yang dia gunakan untuk presentasi hanya sederhana saja.

Gee bukan peniru Zuckerburg yang kemana-mana memakai kaos oblong. Dia tak membuat sensasi karena memang pakaian itu yang dia pakai sehari-hari. Termasuk ketika melakukan presentasi di depan klien atau mitra kerja sama sebelum kompetisi Shark Tank. Asal tahu saja, Gee juga pernah mempresentasikan karyanya ke Facebook, Google, Menlo Ventures, Lady Gaga, dan lain sebagainya.

Menurutnya, baju itu adalah seragam untuknya, ketika mencari modal untuk perusahaan. Baginya sangat penting agar investor potensial melihat dirinya yang sebenarnya lewat seragam tersebut.

Dengan gayanya itu, Gee berhasil mendapatkan modal delapan juta dolar untuk membiayai perusahaan.

Dana itu didapat dari berbagai macam dana bersama oleh para pemodal. Akhirnya Scan resmi mengudara pada tahun 2011. Tepat tiga tahun setelahnya di 2014, SnapChat membeli Scan seharga 54 juta dolar AS.

Dia sempat tak percaya, melihat buku tabungan, melihat keluar, melihat buku tabungan lagi, dan ya angka 54 juta dolar itu masih di sana. Dia tak menunjukan itu pada istrinya, karena sedang hamil kedua.

Gee baru memberitahu istrinya ketika dia akan melahirkan anak keduanya. Berharap jumlah tabungan itu akan mengurangi rasa sakit. Dan apa yang dipikirkan Gee pun benar. Istrinya bernama Jessica, anak pertamanya seorang perempuan bernama Dorothy, dan anak keduanya laki-laki bernama Manilla. Keluarga ini bingung apa yang ingin dilakukannya dengan uang sebanyak itu.

Gee pada waktu itu masih terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Brigham Young.

Dia juga seorang kapten tim sepak bola. Tubuhnya yang kekar, rajin, kaya, hemat, dan inovator membuatnya menjadi semacam kriteria suami idaman bagi para wanita. 

Gee tak suka berfoya-foya. Dia tak membeli mobil dan rumah mewah dengan uang tersebut. Dia merasa dirinya beserta istri masih muda dan sehat, lalu kenapa tak mencari pengalaman keliling dunia.

Mereka sepakat menjual semua aset miliknya untuk ditambahkan ke buku tabungan. Setelah itu, keluarga ini menambahkan berbagai keinginan mereka, tempat yang ingin dikunjungi, apa yang ingin dilakukan, ke daftar keinginan. Termasuk berenang di perairan Tonga bersama ikan paus bungkuk berukuran raksasa.

Mereka menjual semua miliknya, kecuali tiga hal yaitu jurnal, foto, dan sandal keberuntungan Gee!