Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndrome

Jangan ragukan pencapaianmu sendiri ya! 

Apakah kalian pernah merasa tidak pantas ketika mendapatkan pencapaian tertentu? Atau pada titik tertentu, kalian merasa tidak sebaik seperti yang dipikirkan orang lain? Jika iya, maka hati-hati, karena ada kemungkinan kalau kalian mengidap impostor syndrome (Indonesia: sindrom penipu).

Menurut Psychology Today, sindrom ini membuat seseorang merasa tidak pantas atas pencapaian yang telah mereka dapatkan. Mereka juga merasa tidak kompeten atau sepintar yang dipikirkan orang lain. Mirisnya, mereka yang sering menderita sindrom ini adalah orang-orang yang memiliki jabatan tinggi atau memiliki banyak prestasi akademis.

Tentunya, pandangan yang terdistorsi ini tidak muncul dalam waktu semalam saja. Bagaimanapun, kita harus dapat mengatasinya. Artikel ini akan memberikan beberapa tips dari para psikolog untuk mengatasi sindrom penipu. Berikut daftarnya!

1. Ingatlah kalau hal itu normal dan bisa diatasi

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndromerwapsych.com.au

Sindrom penipu adalah gangguan yang bisa dialami siapapun, entah itu seorang siswa berprestasi atau pemenang Nobel sekalipun. Setelah mengetahuinya, kalian pasti bernapas lega dan berkata, "Wah, ternyata bukan hanya aku yang ragu dengan diriku sendiri." Selanjutnya, kalian bisa lebih terbuka tentang kondisi mental kalian dan mulai mencari solusinya. 

2. Berhenti membandingkan pencapaian kalian dengan pencapaian orang lain

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndromepexels.com/fauxels

Secara statistik, selalu ada orang yang lebih baik dari kita dalam bidang yang kita tekuni. Itu fakta, dan kita tidak harus membuat perbandingan dengan mereka. Hanya karena kalian tidak bisa mengikuti pencapaian orang lain, bukan berarti kalian gagal, bukan?

Baca Juga: [QUIZ] Apakah Kamu Punya Impostor Syndrome?

3. Selalu puji usaha kalian, terlepas dari hasilnya

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndromeunsplash.com
dm-player

Beberapa orang memang diberkahi dengan "bakat alami." Namun, hanya karena tidak memiliki bakat alami, bukan berarti kalian pantas untuk gagal kan? Oleh karena itu, selalu berikan pujian pada usaha kalian. Ketika kalian berhasil melakukannya, kalian akan tahu kalau itu karena usaha keras kalian.

4. Bersyukurlah atas pujian yang didapatkan dan jangan pernah putus asa

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndrometoluna.com

Jangan pernah mengabaikan pujian yang diberikan kepada kalian. Semua itu adalah energi positif dan kalian harus menerimanya. Ketahuilah kalau kalian layak mendapatkannya. Jika gagal, teruslah berusaha. Percayalah kalau proses tidak akan mengkhianati hasil. 

5. Stay humble!

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndromepexels.com/Andrea Piacquadio

Terkadang, sindrom penipu muncul karena harga diri kita yang terlalu tinggi. Kita selalu mematok semuanya di tingkatan tertinggi, sampai lupa kalau kita sudah melakukan yang terbaik untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, tetaplah rendah hati dan hargai setiap proses yang sudah kalian lewati.

Kesimpulan

Menurut Psikolog, Ini 5 Tips untuk Mengatasi Impostor Syndromeshawacademy.com

Banggalah dengan segala pencapaian yang telah kalian dapatkan. Terlepas dari banyaknya pengakuan atau pujian yang kalian terima, satu-satunya orang yang melalui prosesnya adalah kalian sendiri. Terus latih diri kalian untuk bisa menerima sekaligus memuji segala proses yang telah kalian lewati.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kita semua pernah ragu dengan diri sendiri. Yang terpenting adalah apa yang kalian lakukan untuk keluar dari kondisi tersebut. Semoga setelah membaca artikel di atas, kalian bisa lebih mencintai diri sendiri dan menemukan arti kesuksesan masing-masing ya!

Baca Juga: Ragukan Diri Sendiri, 5 Indikasi Seseorang Mengidap Impostor Syndrome

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya