Perbedaan Tahiyat NU dan Muhammadiyah, Simak!

Penting untuk diketahui

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tahiyat adalah bagian dari doa dalam salat yang dipersembahkan sebagai penghormatan kepada Allah SWT. Dalam tahiyat, umat Islam juga menyertakan doa untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, serta untuk hamba-hamba Allah yang saleh.

Tahiyat yang sering digunakan, salah satunya versi NU dan Muhammadiyah. Meskipun ada beberapa perbedaan, esensi dari doa tahiyat ini tetap sama, yaitu menyatakan keyakinan dan pujian kepada Allah dan Rasulullah. Berikut perbedaan tahiyat versi NU dan Muhammadiyah.

1. Doa tahiyat awal dan akhir versi NU

Perbedaan Tahiyat NU dan Muhammadiyah, Simak!ilustrasi pria sedang berdoa (pexels.com/adarmel)

Berikut ini doa saat tahiyat awal yang bisa kita baca, dilansir NU Online.

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad

Artinya: "Segala kehormatan dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad."

Bacaan tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal yang ditambah dengan shalawat nabi. 

Wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidina Ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid

Artinya : "Ya Allah. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia."

Baca Juga: Berkata Kasar saat Puasa, Bagaimana Hukumnya Menurut Islam?

2. Doa tahiyat awal dan akhir versi Muhammadiyah

Perbedaan Tahiyat NU dan Muhammadiyah, Simak!ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/thirdman)

Berikut ini doa saat tahiyat yang bisa kita baca sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.

Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu'alainaa wa'ala'ibaadillaahi shoolihiin. Asyhadu anna laailaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan 'abduhu warosuuluh

Artinya: "Segala kehormatan, kebahagiaan, dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, semoga keselamatan bagi engkau, ya nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-utusannya."

Bacaan tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal yang ditambah dengan shalawat nabi. 

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa baarokta 'ala Ibrohim wa 'ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid

Artinya: "Ya Allah, semoga selawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia di seluruh alam."

3. Letak perbedaan tahiyat versi NU dan Muhammadiyah

Perbedaan Tahiyat NU dan Muhammadiyah, Simak!ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/rdne)

Bacaan tahiyat akhir hingga salam menurut Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah pada dasarnya hampir sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya. Kedua versi ini sama-sama menutup tahiyat akhir dengan mengucapkan salawat untuk Nabi Muhammad.
 
Perbedaan yang paling mencolok adalah dalam gerakan jari telunjuk saat tasyahud. Menurut penulis buku Ahlussunnah Wal Jamaah, A Fatih Syuhud, dalam NU, jari telunjuk diangkat tepat saat membaca lafaz 'Laillahailallah' hingga bangkit untuk rakaat berikutnya. Sementara itu, dalam Muhammadiyah, jari telunjuk tetap diangkat dari awal hingga akhir tahiyat sesuai dengan mazhab Hambali.

Itulah letak perbedaan dari tahiyat NU dan tahiyat Muhammadiyah. Meskipun demikian, bacaan tahiyat akhir hingga salam pada kedua versi tersebut sesungguhnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: Doa Ruku Muhammadiyah Lengkap dengan Artinya

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya