Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Marcelo Chagas)

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang hidupnya selalu penuh dengan drama? Bukan hanya satu atau dua kali, tapi seakan-akan drama menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Uniknya, mereka jarang menyadari bahwa banyak kekacauan tersebut sebenarnya bersumber dari sifat dan kebiasaannya sendiri.

Kehidupan penuh drama ini bisa terlihat seru dari luar, tapi bagi mereka yang menjalaninya sering kali ini melelahkan. Namun, apa sebenarnya yang membuat seseorang selalu terjebak dalam lingkaran kekacauan? Ada sifat-sifat tertentu yang membuat drama dan kekacauan lebih sering muncul dalam hidup mereka. Yuk, kita lihat apa saja sifat-sifat tersebut!

1. Mereka hebat dalam krisis

ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Antoni Skhraba)

Ada orang yang justru bersinar saat keadaan kacau. Mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan di tengah kekacauan. Entah itu memberi solusi cepat atau menjadi sosok yang menenangkan, mereka tampaknya sangat terlatih menghadapi situasi krisis. Namun, sifat ini bisa menjadi pedang bermata dua. Karena terbiasa hidup dalam situasi sulit, mereka cenderung menciptakan masalah secara tidak sadar agar bisa beraksi dan menunjukkan kehebatannya.

Drama sering kali menjadi bagian dari kehidupan karena tanpa disadari mereka merasa paling hidup saat harus mengatasi masalah. Padahal, hidup tanpa krisis sesekali juga baik untuk kesehatan mental. Sayangnya, mereka yang hebat dalam krisis kadang sulit merasa puas dengan kehidupan yang tenang karena sudah terbiasa berada di tengah badai.

2. Mereka mencari titik terendah agar bisa merasakan titik tertinggi

ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Orang dengan sifat ini seolah hidup untuk roller coaster emosi. Mereka tidak puas dengan kehidupan yang datar atau biasa-biasa saja. Bagi mereka, merasakan emosi yang ekstrem, baik itu kesedihan mendalam maupun kebahagiaan luar biasa, adalah cara untuk merasa benar-benar hidup.

Akibatnya, mereka sering terjebak dalam pola perilaku yang membawanya pada pengalaman emosional yang intens. Misalnya, sengaja menciptakan konflik kecil hanya agar bisa menikmati perdamaian yang dramatis. Meski tidak sehat, mereka merasa nyaman dengan siklus naik-turun ini. Hidup tanpa gejolak terlalu membosankan untuk mereka.

3. Mereka terlalu sibuk dan berlebihan menjadwalkan segalanya

ilustrasi orang kelelahan (pexels.com/Ron Lach)

Orang yang selalu sibuk dan menjadwalkan banyak hal sering kali jadi magnet untuk drama. Bukannya fokus pada hal-hal penting, mereka cenderung ingin melakukan semuanya sekaligus, bahkan sampai melampaui batas kemampuan. Akibatnya, kesalahan kecil atau momen terlambat bisa berubah jadi drama besar.

Ketergesaan ini juga membuat mereka lebih mudah stres dan sering kehilangan fokus yang akhirnya memperumit hidupnya sendiri. Daripada mencari waktu untuk istirahat, mereka justru terus menambah aktivitas ke dalam jadwalnya. Hal ini tentunya berpotensi menciptakan lebih banyak peluang untuk kekacauan.

4. Mereka salah mengartikan familiar sebagai aman

ilustrasi hubungan toxic (pexels.com/Alena Darmel)

Ada kalanya orang merasa nyaman dengan apa yang sudah dikenal meskipun itu sebenarnya buruk untuk mereka. Orang dengan sifat ini sering kembali ke pola hubungan atau situasi yang tidak sehat hanya karena sudah terbiasa dengan itu. Mereka bingung membedakan antara "yang sudah dikenal" dengan "yang baik untuk mereka."

Misalnya, terus bertahan dalam lingkaran pertemanan yang penuh konflik karena takut sendirian, atau memilih pasangan yang selalu menciptakan drama karena itu terasa familiar. Pola ini terus terulang karena mereka belum menyadari bahwa ada cara hidup yang lebih damai dan sehat di luar kebiasaannya.

5. Mereka mudah bosan

ilustrasi orang bosan (pexels.com/Pixabay)

Bosan adalah musuh besar bagi mereka yang suka drama. Ketika semuanya berjalan terlalu lancar atau tenang, mereka merasa ada yang kurang. Akibatnya, mereka sering kali mencari-cari masalah atau menciptakan kekacauan kecil hanya untuk membuat hidup lebih menarik.

Bagi mereka, ketenangan adalah zona yang membingungkan. Mereka lebih suka hidup yang penuh tantangan, bahkan jika itu berarti menciptakan tantangan itu sendiri. Sifat ini sering kali membawa mereka ke dalam situasi yang penuh gejolak, baik di pekerjaan, hubungan, atau kehidupan sehari-hari.

6. Mereka selalu terlambat menyadari sumber kekacauan

ilustrasi orang bimbang (pexels.com/Kaboompics)

Mereka cenderung menjadi orang terakhir yang sadar bahwa dirinyalah sumber drama dalam hidupnya sendiri. Ketika masalah muncul, mereka biasanya menyalahkan orang lain, situasi, atau bahkan nasib buruknya. Padahal, sering kali keputusan dan tindakan mereka sendirilah yang memicu drama itu.

Mereka mungkin membutuhkan waktu lama untuk menyadari pola ini dan bahkan lebih lama lagi untuk mengubahnya. Hingga saat itu tiba, mereka akan terus hidup dengan kekacauan yang seolah tak pernah habis. Drama seakan mengikutinya ke mana pun meskipun sebenarnya mereka adalah pusat dari semua itu.

Jika kamu merasa beberapa sifat ini ada dalam dirimu, mungkin ini saatnya untuk refleksi dan mulai membangun hidup yang lebih tenang. Hidup tanpa drama sangat mungkin asal kita mau mengenali dan memperbaiki kebiasaan yang menciptakan kekacauan tersebut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team