5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effect

Siapa yang suka beli barang padahal udah punya yang sama?

Bagi sebagian orang, istilah Diderot Effect mungkin masih terdengar sangat asing di telinga. Secara singkat, istilah ini dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan seseorang membeli barang baru untuk menyempurnakan barang-barang yang sudah dia miliki.

Sebagai contoh, kamu baru saja membeli baju baru. Lalu kamu merasa penampilanmu kurang maksimal jika masih memakai sepatu yang lama. Kemudian kamu pun membeli sepatu baru sesuai keinginan. Sudah begitu, kamu masih belum merasa puas karena warna tas yang kamu miliki tidak cocok dengan baju dan sepatu. Hingga akhirnya kamu kembali membeli tas baru. Dan seterusnya seolah tidak pernah merasa puas.

Termasuk perilaku konsumtif, jelas sekali tidak ada keuntungan yang akan kamu dapatkan jika terus-menerus terjebak dalam fenomena Diderot Effect ini. Justru yang ada, kamu bisa terjebak dalam kesulitan keuangan.

Maka dari itu, kamu wajib mengatasinya sebelum terlambat hingga menyebabkanmu mengalami kebangkrutan. Berikut ini terdapat lima cara mengatasi Diderot Effect yang dapat kamu lakukan. Simak ya.

1. Membuat daftar barang dan membelinya sesuai kebutuhan

5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effectilustrasi belanja bersama keluarga (pexels.com/Gustavo Fring)

Biasakan diri kamu terlebih dahulu membuat daftar barang-barang yang akan dibeli sebelum berangkat ke pusat perbelanjaan. Tujuannya agar kamu tidak kalap membeli semua barang yang kamu lihat yang sebenarnya tidak perlu dibeli karena bukan yang kamu butuhkan tapi hanya untuk menuruti keinginan semata.

Jangan malas membuat catatan untuk memisahkan mana yang termasuk kebutuhan harian dan mana yang termasuk kebutuhan bulanan. Tetapkan nominal uang yang harus kamu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pastikan pengeluaran sesuai dengan nominal yang telah ditetapkan. Kamu juga harus tegas pada diri sendiri untuk menunda membeli barang yang tidak dibutuhkan dalam jangka waktu pendek.

Lakukan hal ini secara terus-menerus sembari mengevaluasi keuanganmu. Jadi, kamu dapat mengetahui apakah kamu memiliki kecenderungan berperilaku boros dalam membelanjakan uang atau tidak.

2. Terapkan trik tujuh hari

5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effectilustrasi toko baju (pexels.com/Edgars Kisuro)

Maksud dari trik tujuh hari ini adalah saat kamu melihat barang yang menggoda mata lantas berkeinginan untuk membelinya, berikan waktu selama tujuh hari pada diri sendiri untuk menahan hasrat tersebut. Jika dalam waktu tujuh hari itu kamu masih saja kepikiran, maka silahkan kamu masukkan ke dalam keranjang belanja. Tapi, dengan syarat kamu sudah mempertimbangkan fungsi dan keuntungannya.

Begitu pun sebaliknya, apabila setelah tujuh hari kamu tidak lagi kepikiran barang tersebut, maka selamat, kamu terselamatkan dari perilaku menumpuk barang baru secara percuma. 

3. Selalu waspada terhadap snowball effect

5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effectilustrasi ponsel baru (freepik.com/freepik)
dm-player

Sebelum membeli suatu barang, bijaknya pikirkan terlebih dahulu apakah pembelian yang akan kamu lakukan tersebut bisa menyebabkan snowball effect pada pembelian yang lain atau tidak. Misalnya jika kamu membeli gadget mewah, pikirkan apakah kamu juga akan membeli aksesoris lain yang hanya compatible untuk gadget tersebut atau tidak.

Jika iya, maka kamu harus benar-benar memiliki dana yang cukup untuk mengantisipasi hal tersebut. Dan jika dana yang kamu miliki belum cukup, sebaiknya tunda dahulu keinginanmu untuk membeli gadget mewah atau belilah gadget sesuai kebutuhan dan dana yang dimiliki. Dengan menerapkan langkah ini, kamu pun akan terbiasa untuk menghindari Diderot Effect yang bisa saja sering kamu alami tanpa disadari.

Baca Juga: Cara Jitu Setop Kecanduan Belanja Online, Jangan Sampai Kantong Bolong

4. Menganalisa potensi biaya yang timbul dari pembelian hari ini

5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effectilustrasi perempuan sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali, saat ada diskon atau penawaran menarik dari suatu barang, orang-orang akan berduyun-duyun memborongnya. Tentu saja ini merupakan tindakan yang keliru.

Seharusnya orang-orang tersebut membiasakan diri untuk melakukan analisa atau prediksi terlebih dahulu terhadap potensi biaya yang muncul sebagai akibat dari pembelian yang mereka lakukan. Misalnya, adanya diskon 30 persen sekarang tentu tidak berarti kamu bisa berhemat 30 persen dari dana kamu. Bahkan bukan tidak mungkin kamu akan lebih boros 70 persen terhadap barang yang ternyata tidak kamu butuhkan. Masih ditambah biaya lain-lain jika ada efek spiralling atas pembelian kamu hari ini.

Jadi, biasakan hitung terlebih dahulu biaya yang timbul saat ini dan biaya yang timbul dari Diderot Effect yang mungkin muncul kemudian.

5. Menyederhanakan gaya hidup

5 Cara Ampuh Atasi Diderot Effectilustrasi perempuan duduk di sofa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bekerja dan mengumpulkan kekayaan itu tidaklah mudah. Oleh karena itu, menabung untuk masa depan memang perlu dilakukan. Dalam hidup, sangat penting untuk kamu memiliki gaya hidup yang sederhana. Jangan mau menuruti gengsi hanya agar bisa bergaul dengan orang-orang yang gaya hidupnya hedonisme.

Pikirkan bagaimana kamu ingin hidup di masa tua nanti. Apakah ingin dianggap keren hari ini tapi menangis ketika tua atau menahan diri hidup konsumtif hari ini tapi akan berjaya ketika masa tua.

Guys, hidup itu memang suatu pilihan dan berusaha adalah suatu keharusan. Kamu memang tidak tahu bagaimana kehidupan di masa depan tapi setidaknya kamu sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mempersiapkannya mulai dari sekarang.

Agar kamu tidak mengalami Diderot Effect, pastikan juga untuk selalu berpikir sebelum membeli sesuatu. Pikirkan apakah barang tersebut memang mendesak dan sangat kamu perlukan atau hanya sekedar keinginan belaka. 

Baca Juga: Cara Jitu Setop Kecanduan Belanja Online, Jangan Sampai Kantong Bolong

Sinta Listiyana Photo Verified Writer Sinta Listiyana

Terimakasih telah membaca tulisan saya :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya