Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pekerja perempuan di industri pertambangan (pexels.com/Nishess Shakya)

Pekerjaan di sektor pertambangan kerap dikaitkan dengan maskulinitas. Namun, anggapan tersebut semakin terkikis seiring meningkatnya peran perempuan dalam sektor ini. Budaya patriarki seolah tak relevan ketika berbicara tentang industri yang berkontribusi besar bagi hajat hidup orang banyak. Nyatanya, perempuan juga mampu bersinar dan berkontribusi di dunia tambang. PT Vale Indonesia menjadi salah satu bukti nyata bahwa perempuan bisa berdikari dan tangguh dalam industri ini. Kehadiran mereka dimuliakan sebagai wujud kesetaraan hak serta penghormatan terhadap kontribusi tanpa memandang gender.

Sebut saja, Febriany Eddy dan Yulianti. Dua perempuan inspiratif ini lahir dari PT Vale Indonesia. Febriany Eddy menunjukkan kiprahnya sebagai perempuan pertama yang menjabat CEO PT Vale Indonesia. Berbekal kepemimpinannya, ia berhasil mengelola proyek bernilai miliaran dolar serta aktif memperjuangkan kesetaraan gender dan keberlanjutan di sektor tambang. Atas dedikasinya, Febriany meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, Asia's Top Sustainability Superwomen 2019, dan Forbes Asia's Power Businesswomen 2022.

Sementara itu, Yulianti, seorang pengemudi dump truck di PT Vale Indonesia membuktikan bahwa tidak ada diskriminasi gender dalam dunia tambang. Ia mampu menjalankan pekerjaannya secara profesional sekaligus menyeimbangkan peran sebagai Ibu. Kehadirannya menjadi bukti bahwa dunia tambang bukanlah ranah eksklusif bagi laki-laki, tetapi juga ruang bagi perempuan untuk berdaya dan berkontribusi. Beban ganda tak menyurutkan semangat dan keteguhan Yulianti dalam berkarya.

Kisah mereka adalah wujud nyata bagaimana PT Vale Indonesia berhasil menambang kebaikan dengan menciptakan srikandi-srikandi tangguh yang berdikari di industri pertambangan. Lantas, apa saja bukti nyata lainnya yang telah dicapai PT Vale Indonesia dalam mewujudkan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan setara? Mari simak penjelasannya berikut!

1. Febriany Eddy berbagi kisah menjadi pemimpin wanita di industri tambang dalam acara Sharing Session

Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia berbagi kisah dalam Sharing Session Women in Timah (WIT) yang dilaksanakan secara daring (vale.com)

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, membagikan kisah perjalanan kepemimpinannya sebagai seorang wanita di industri tambang dalam acara Sharing Session Women in Timah (WIT) yang digelar secara daring pada 8 Maret 2024. Dalam sesi yang bertepatan pada perayaan International Women’s Day ini, Febriany berbagi pengalaman tentang tantangan dan rintangan yang dihadapinya sebagai seorang wanita yang berkarier di sektor yang didominasi oleh laki-laki. Ia mengakui bahwa kepercayaan diri adalah salah satu tantangan terbesar yang harus diatasi oleh banyak wanita di dunia kerja. Febriany sendiri sempat ragu saat ditawari posisi Chief Financial Officer (CFO) di PT Vale Indonesia pada 2013. Pada akhirnya, berkat dorongan dari mentornya, Nico Kanter, membantunya menerima tantangan tersebut.

Selama kariernya, Febriany tak hanya fokus pada kompetensi di bidang angka dan strategi bisnis, tetapi juga belajar mengelola aspek manusia di perusahaan. Salah satu kritik dari manajernya yang mengatakan bahwa menjadi CEO bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang mengelola orang. Kritikan ini lantas menjadi titik balik dalam perjalanan kepemimpinannya.

“Bu, ibu itu sebagai CFO soal angka sudah baik. Namun, kalau mau jadi CEO, harus people-nya yang ditonjolkan,” ujar manajernya, seperti yang tertulis dalam situs resmi PT Vale Indonesia pada 12 Maret 2024.

Kritik tersebut menjadi pengingat bagi Febriany untuk selalu memprioritaskan sisi manusia dalam memimpin perusahaan, termasuk soal keberagaman. "Sekarang, saya lebih fokus pada people daripada angka," ungkapnya.

Sejak saat itu, ia lebih memperhatikan keberagaman dan inklusivitas di PT Vale Indonesia. Pendekatan humanis yang diusung Febriany menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan produktif. Pengalamannya menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif tak hanya bergantung pada keputusan bisnis yang tepat, tetapi juga pada kemampuan membangun hubungan dan memahami kebutuhan tim.

2. PT Vale Indonesia memiliki Diversity and Inclusion Charter sebagai pilar dan wujud komitmen perusahaan yang ramah gender

Editorial Team

Tonton lebih seru di