Suka Berkomentar Buruk di Medsos? 5 Hal Ini Akan Menghantuimu

Hidup di era digital memang terasa menyenangkan, salah satunya karena bisa lebih mudah mengakses informasi lewat media sosial. Bukan hanya menerima informasi, tetapi kita juga bisa memberikan tanggapan lewat kolom komentar.
Sayangnya, alih-alih meninggalkan komentar yang mendukung, justru tidak sedikit orang yang senang berkomentar negatif seperti menghujat, berkata kasar ataupun mengomentari hal lain yang tidak berkaitan dengan isi konten. Hal tersebut tentu saja akan membuat orang yang dikomentari merasa terganggu hingga dapat menyebabkan gangguan mental.
Namun, komentar jahat yang diketik di media sosial, bukan hanya berdampak negatif untuk orang yang menerimanya, tetapi juga berbahaya bagi sang pengirim pesan negatif tersebut. Jika kamu termasuk tipe orang yang senang berkomentar negatif di media sosial, kamu harus siap menanggung lima kemungkinan resiko di bawah ini.
1. Terancam terjerat kasus hukum

Memberikan komentar buruk seperti menyebarkan hoaks ataupun menebarkan fitnah di media sosial, bukan berarti kamu aman karena merasa dapat berlindung dari akun anonim yang kamu buat. Sebagai negara hukum, tentunya Indonesia punya undang-undang khusus untuk mengatur ketertiban dalam bermedia sosial.
UU tersebut ialah undang-undang informasi dan transaksi elektronik. Selain itu, kamu juga rentan terkena pasal pencemaran nama baik yang bisa dilaporkan oleh kreator konten. Pastinya kamu tidak ingin masuk penjara apalagi hanya karena ketikan yang sudah kamu buat, bukan?
2. Merasa bersalah

Mungkin bagi sebagian orang, memberikan komentar buruk berupa umpatan, ejekan dan cacian, dilakukan untuk melampiaskan unek-unek saja. Namun, siapa sangka kalau hal yang dilakukan itu bisa berdampak besar bagi hidup seorang publik figur atau kreator konten yang menerima segala macam hujatan di medsos.
Tentunya hal itu bisa mempengaruhi kondisi mental kreator konten, mereka bisa saja merasa sakit hati hingga depresi. Hal yang mengerikan adalah ternyata kamu mempunyai andil dalam merusak kondisi mental seseorang yang kamu caci maki lewat medsos. Kalau sudah begitu, kamu pasti akan merasa bersalah oleh ketikanmu di kolom komentar.
3. Stres menghadapi pertengkaran

Memang ada baiknya jika kamu tidak suka dengan sebuah konten, kamu cukup melewati konten tersebut dan mengurungkan niat untuk memberi komentar negatif, karena kamu pasti dihadapkan dengan orang yang tidak setuju dengan pendapatmu.
Hal tersebut berpotensi menjadi sebuah kegaduhan yang akhirnya membuat kamu berdebat secara tidak sehat dengan orang lain di media sosial. Jika sudah begitu, rasa jengkel hingga stres bisa mempengaruhi suasana hati dan pikiranmu.
4. Merasa cemas

Pertengkaran yang terjadi di dunia maya bisa saja memberikan pengaruh buruk yang tidak menyenangkan pada kehidupanmu. Dari komentar negatif yang kamu tulis dan memicu pertengkaran dengan orang lain pastinya akan membuatmu merasa cemas.
Perasaan cemas tersebut bisa dilandasi oleh rasa takut, entah karena takut identitasmu terbongkar ataupun takut didatangi oleh orang yang merasa dirugikan dengan komentar yang kamu tulis. Tentu hal itu bisa membuatmu menjadi tidak fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
5. Jadi lebih sensitif dan mudah marah

Dikarenakan rasa stres menghadapi pertengkaran dimedsos hingga mampu membuatmu menjadi cemas dalam menjalani aktivitas, akhirnya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih sensitif dan mudah marah. Sehingga hal tersebut dapat mengganggu hubunganmu dengan orang terdekat.
Lima dampak buruk di atas bisa datang menghantuimu ketika hobi berkomentar negatif di media sosial. Lebih bijak, jika kamu bisa mengontrol diri dalam bermedia sosial dan berhenti memberi komentar buruk pada media sosial.