Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Orang Suka Pakai Kaus Lama sampai Kucel

pria berkaus pink
ilustrasi pria berkaus pink (pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • Kaus lama terasa nyaman dan lembut karena bahan tambah tipis
  • Memakai kaus lama mengurangi kekhawatiran akan kotoran yang sulit dihilangkan
  • Orang lebih suka memakai kaus lama saat di rumah agar terlihat sederhana dan tidak perlu sering membeli kaus baru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak kamu sebal pada pasangan, orangtua, atau saudara karena kebiasaannya dalam berpakaian? Cara berpakaian mereka cukup sopan dan tidak bau. Hanya saja, mereka suka mengenakan pakaian lawas yang menurutmu sudah kurang layak.

Kaus sampai bolong dan warnanya belang-belang pun tetap dipakai. Padahal, mereka juga bukannya tak punya kaus baru. Dirimu pun pernah beberapa kali membelikannya. Namun, kaus-kaus lama yang sudah melar itu tetap menjadi favoritnya.

Bila kamu nekat menyembunyikan atau membuangnya sekalian, mereka pasti marah. Kaus itu tetap dicari kemudian dikenakan lagi. Kenapa, sih, soal kaus saja seperti bikin mereka susah move on? Lima alasan berikut ini bisa jadi gak masuk akal bagimu, namun 100 persen tepat bagi mereka yang suka pakai kaus lama sampai kucel atau jelek.

1. Tambah lama bahannya tambah tipis dan lembut, nyaman

perempuan berkaus putih
ilustrasi perempuan berkaus putih (pexels.com/Karola G)

Memang kaus-kaus lama itu sudah jelek. Warnanya tak lagi cerah. Kaus putih sampai kekuningan. Kaus hitam menjadi belang-belang putih. Begitu juga kaus berwarna lain. Bagian lehernya pun telah melar.

Jika ada sablon tulisan atau gambar di kaus juga sudah pecah-pecah atau mengelupas. Namun, di mata orang yang masih menyukainya ada nilai plusnya. Yaitu, bahan pakaian yang makin tipis karena sering dicuci malah membuatnya tambah lembut.

Kaus yang sama kini terasa lebih nyaman dipakai. Kaus tersebut terasa adem, gak kaku, atau terlalu pas di badan. Bila kaus sudah menerawang saking tipisnya justru paling nyaman dikenakan.

Apabila dirimu ingin membelikannya kaus, coba pilih bahan yang tipis serta satu ukuran di atasnya. Barangkali itu dapat bikin dia mau memakainya. Kaus baru, tetapi saat dikenakan rasanya gak jauh beda dari kaus lama yang disayanginya.

2. Gak terlalu waswas kena kotoran yang sukar dihilangkan

perempuan berkaus hitam
ilustrasi perempuan berkaus hitam (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mengenakan kaus baru sebenarnya gak terlalu buruk. Secara tampilan jelas kaus anyar lebih bagus. Seseorang akan tampak jauh lebih keren. Namun, rasanya sayang untuknya memakai kaus baru kalau ada kemungkinan bakal cepat kotor.

Misalnya, aktivitasnya banyak terpapar debu, minyak, bahkan cat. Tentu lebih baik dia memakai kaus-kaus lama. Kondisinya yang telah jelek gak bikin ia cemas kalau-kalau terkena noda membandel.

Kaus bagus hanya akan dikenakannya jika tak sedang melakukan aktivitas yang berisiko kena noda. Gak cuma tukang bangunan yang sengaja memakai kaus-kaus jelek untuk bekerja. Orang yang bekerja di jalan juga sering melakukannya.

Kecuali, ada tuntutan untuk berpenampilan khusus. Di rumah pun sama. Bila kegiatannya hari itu banyak bersih-bersih rumah, kaus lawas yang dipakai. Kaus itu terkena sarang laba-laba atau percikan air got pun tak masalah.

3. Cuma di rumah, kok

kaus putih
ilustrasi kaus putih (pexels.com/Mr. Mockup)

Banyak orang merasa lebih bebas menjadi diri sendiri ketika di rumah. Buat apa pakai kaus yang bagus kalau mereka cuma di rumah seharian? Kaus-kaus yang apik sengaja disimpan hanya untuk bepergian atau ketika ada tamu.

Saat semua pintu terkunci, paling enak mereka mengenakan kaus-kaus yang umurnya telah bertahun-tahun. Rasanya benar-benar sedang di rumah. Gak ada perasaan harus berpenampilan sempurna.

Jangankan bolong kecil. Kaus berlubang agak besar atau di beberapa bagian pun tak membuat mereka malu. Kalaupun lubang-lubang itu coba dijahit, hasilnya gak rapi. Jahitan terlihat jelas dari luar bahkan warna benangnya saja tidak pas dengan warna kaus.

4. Biar gak terlihat kaya

tiga kaus
ilustrasi tiga kaus (pexels.com/Tuba)

Dalam hal citra kaya atau sederhana, manusia terbagi menjadi tiga. Ada orang yang ingin sekali terlihat kaya meski aslinya justru sebaliknya. Ada juga orang yang ingin tampak apa adanya saja.

Kalau memang dia cukup kaya, ia tidak akan berusaha mati-matian menutupinya. Baginya, kaya adalah anugerah dan bukan aib yang perlu disembunyikan. Terpenting dia tak terjatuh dalam perbuatan pamer.

Namun, ada pula orang yang terlampau khawatir dipandang kaya oleh orang lain. Salah satunya, melalui penampilan. Maka bukan hanya kendaraan yang sengaja tidak dibelinya.

Atau, kalaupun dia punya kendaraan pribadi sengaja pilih yang jadul. Pakaiannya pun lawas-lawas demi ia tak terlihat berada. Termasuk ketika dia bepergian sebab itulah saatnya mencitrakan diri sebagai orang yang koceknya pas-pasan.

5. Agar tak perlu sering membeli kaus baru

kaus baru
ilustrasi kaus baru (pexels.com/Ron Lach)

Jika setiap kaus robek atau mulai terlihat kusam langsung dipensiunkan, belanja pakaian pasti menjadi lebih sering. Sedikit-sedikit orang mesti beli baju baru. Sepotong kaus baru memang bisa didapat dari harga puluhan ribu rupiah saja.

Akan tetapi, kalau setahun beli baju berkali-kali dan jumlah anggota keluarga banyak, bujet belanja membengkak. Terkadang orang cuma mengutamakan anak dan pasangannya buat sering beli pakaian baru.

Sementara dia sendiri sengaja memakai kaus-kaus lama supaya masih ada uang untuk dihemat. Bahkan orang yang masih lajang juga kadang memakai cara yang sama. Uang bakal beli baju baru mending ditabung buat kelak membeli sesuatu yang lebih menguntungkan untuk jangka panjang.

Seseorang yang suka pakai kaus lama sampai kucel bisa disebabkan oleh berbagai hal. Jika kamu kesal melihatnya, kasih tahu kenapa baju itu sudah gak pantas dikenakan. Minta dia untuk tidak hanya memikirkan rasa nyamannya sendiri. Dirimu sebagai orang terdekatnya juga bisa malu karena dianggap gak peduli padanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

Asmara Zodiak Minggu Pertama Desember 2025, Scorpio Ragu Soal Cinta!

01 Des 2025, 18:15 WIBLife