Surat Al-Baqarah Ayat 91-105 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Surat Al-Baqarah merupakan surat ke-2 dalam Al-Quran yang mempunyai makna 'sapi betina'. Disebut sapi betina, karena di dalam surat ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada bani Israil.
Selain itu, surat ini juga dinamakan sebagai Fustatul Quran yang berarti puncak Al-Quran. Hal tersebut karena, di dalam ini memuat tentang hukum yang tidak disebutkan dalam surat lainnya. Berikut penjelasan tentang arti, kandungan, dan juga keutamaan surat Al-Baqarah ayat 91 sampai 105.
Surat Al-Baqarah ayat 91-105 beserta artinya

Berikut ini merupakan surat Al-Baqarah ayat 91 sampai 105 beserta artinya:
91. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا نُؤْمِنُ بِمَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُوْنَ بِمَا وَرَاۤءَهٗ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُوْنَ اَنْۢبِيَاۤءَ اللّٰهِ مِنْ قَبْلُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Bahasa latin: wa izaa qiila lahum aaminuu bimaa anzalallaahu qaaluu nu`minu bimaa unzila 'alainaa wa yakfuruuna bimaa waraa`ahuu wa huwal-haqqu musaddiqal limaa ma'ahum, qul fa lima taqtuluuna ambiyaa`allaahi ming qablu ing kuntum mu`miniin
Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an),” mereka menjawab, “Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.” Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur'an) itu adalah yang hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?”
92. وَلَقَدْ جَاۤءَكُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ
Bahasa latin: wa laqad jaa`akum muusaa bil-bayyinaati summattakhaztumul-'ijla mim ba'dihii wa antum zaalimuun
Artinya: Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran, kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.
93. وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Bahasa latin: wa iz akhaznaa miisaaqakum wa rafa'naa fauqakumut-tuur, khuzuu maa aatainaakum biquwwatiw wasma'uu, qaaluu sami'naa wa 'asainaa wa usyribuu fii quluubihimul-'ijla bikufrihim, qul bi`samaa ya`murukum bihii iimaanukum ing kuntum mu`miniin
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”
94. قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Bahasa latin: qul ing kaanat lakumud-daarul-aakhiratu 'indallaahi khaalisatam min duunin-naasi fa tamannawul-mauta ing kuntum saadiqiin
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar.”
95. وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالظّٰلِمِيْنَ
Bahasa latin: wa lay yatamannauhu abadam bimaa qaddamat aidiihim, wallaahu 'aliimum biz-zaalimiin
Artinya: Tetapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali, karena dosa-dosa yang telah dilakukan tangan-tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
96. وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ
Bahasa latin: wa latajidannahum ahrasan-naasi 'alaa hayaah, wa minallaziina asyrakuu yawaddu ahaduhum lau yu'ammaru alfa sanah, wa maa huwa bimuzahzihihii minal-'azaabi ay yu'ammar, wallaahu basiirum bimaa ya'maluun
Artinya: Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
97. قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Bahasa latin: qul mang kaana 'aduwwal lijibriila fa innahuu nazzalahuu 'alaa qalbika bi`iznillaahi musaddiqal limaa baina yadaihi wa hudaw wa busyraa lil-mu`miniin
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
98. مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ
Bahasa latin: mang kaana 'aduwwal lillaahi wa malaa`ikatihii wa rusulihii wa jibriila wa miikaala fa innallaaha 'aduwwul lil-kaafiriin
Artinya: Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.
99. وَلَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۚ وَمَا يَكْفُرُ بِهَآ اِلَّا الْفٰسِقُوْنَ
Bahasa latin: wa laqad anzalnaa ilaika aayaatim bayyinaat, wa maa yakfuru bihaa illal-faasiquun
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik.
100. اَوَكُلَّمَا عٰهَدُوْا عَهْدًا نَّبَذَهٗ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ ۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Bahasa latin: a wa kullamaa 'aahaduu 'ahdan nabazahuu fariiqum min-hum, bal aksaruhum laa yu`minuun
Artinya: Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman.
101. وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيْقٌ مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَۙ كِتٰبَ اللّٰهِ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ كَاَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۖ
Bahasa latin: wa lammaa jaa`ahum rasuulum min 'indillaahi musaddiqul limaa ma'ahum nabaza fariiqum minallaziina uutul-kitaaba kitaaballaahi waraa`a zuhuurihim ka`annahum laa ya'lamuun
Artinya: Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul (Muhammad) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah itu ke belakang (punggung), seakan-akan mereka tidak tahu.
102. وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Bahasa latin: wattaba'uu maa tatlusy-syayaatiinu 'alaa mulki sulaimaan, wa maa kafara sulaimaanu wa laakinnasy-syayaatiina kafaruu yu'allimuunan-naasas-sihra wa maa unzila 'alal-malakaini bibaabila haaruuta wa maaruut, wa maa yu'allimaani min ahadin hattaa yaquulaa innamaa nahnu fitnatun fa laa takfur, fa yata'allamuuna min-humaa maa yufarriquuna bihii bainal-mar'i wa zaujih, wa maa hum bidaarriina bihii min ahadin illaa bi`iznillaah, wa yata'allamuuna maa yadurruhum wa laa yanfa'uhum, wa laqad 'alimuu lamanisytaraahu maa lahuu fil-aakhirati min khalaaq, wa labi`sa maa syarau bihii anfusahum, lau kaanuu ya'lamuun
Artinya: Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.
103. وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Bahasa latin: walau annahum aamanuu wattaqau lamasuubatum min 'indillaahi khaiir, lau kaanuu ya'lamuun
Artinya: Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.
104. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقُوْلُوْا رَاعِنَا وَقُوْلُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوْا وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Bahasa latin: yaa ayyuhallaziina aamanuu laa taquuluu raa'inaa wa quulunzurnaa wasma'uu wa lil-kaafiriina 'azaabun aliim
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu katakan, raa'inaa, tetapi katakanlah, “Unzhurnaa” dan dengarkanlah. Dan orang-orang kafir akan mendapat azab yang pedih.
105. مَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَلَا الْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يُّنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ خَيْرٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Bahasa latin: maa yawaddullaziina kafaruu min ahlil-kitaabi wa lal-musyrikiina ay yunazzala 'alaikum min khairim mir rabbikum, wallaahu yakhtassu birahmatihii may yasyaa`, wallaahu zul-fadlil-'aziim
Artinya: Orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu. Tetapi secara khusus Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Allah pemilik karunia yang besar.
Kandungan surat Al-Baqarah ayat 91-105

Adapun disini dijelaskan tentang sikap orang Yahudi dan bani Israil terhadap rasul dan kitab Allah SWT. Dalam surat ini pula terdapat printah Allah SWT untuk tidak menjadi golongan orang-orang ingkar maupun kafir.
Selain itu, barang siapa yang memusuhi Allah SWT, para rasul, malaikat-malaikatNya, Jibril dan Mikail, orang tersebut merupakan orang kafir. Sesungguhnya Allah SWT membenci orang dengan golongan tersebut.
Keutamaan surat Al-Baqarah

Adapun dengan membaca surat ini, maka kita akan dijauhkan dari segala sifat sombong dan juga tidak bersyukur akan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Allah pun juga akan melindungi orang-orang dan rumah yang dibacakan surat ini.
Pada surat Al-Baqarah ini, terdapat pula di dalamnya ayat kursi. Yang mana bila membacanya, orang tersebut akan masuk ke dalam surga. Abu Umamah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain belum datangnya kematian.” (HR. Nasai)
Tentu saja tidak hanya dengan cara tersebut. Seluruh umat manusia pun harus mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya.
Demikianlah penjelasan tentang surat Al-Baqarah ayat 91 sampai 105. Semoga dengan membacanya, kita selalu berada dalam perlindungannya Allah SWT. Amin.