Surat Al-Hijr Ayat 26-50 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Surat Al-Hijr merupakan surat ke 15 di dalam Al-Qur’an. Dinamakan Al-Hijr karena berasal dari nama sebuah daerah pegunungan yang pada jaman dahulu dihuni oleh kaum Tsamud. Pada ayat 26 sampai 50 ini, surat Al-Hijr berisikan tentang kisah penciptaan Adam dan juga pengusiran Jin ke bumi.
Berikut bacaan lengkap surat Al-Hijr ayat 26 sampai 50 beserta terjemahan, kandungan dan keutamaannya.
1. Surat Al-Hijr ayat 26-50 beserta artinya

Berikut bacaan arab Surat Al-Hijr ayat 26 sampai 50, latin dan artinya.
Ayat 26
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
Ayat 27
وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ
wal-jānna khalaqnāhu ming qablu min nāris-samụm
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
Ayat 28
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī khāliqum basyaram min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
Ayat 29
فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ
fa iżā sawwaituhụ wa nafakhtu fīhi mir rụḥī faqa'ụ lahụ sājidīn
"Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”
Ayat 30
فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙ
fa sajadal-malā`ikatu kulluhum ajma'ụn
"Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,"
Ayat 31
اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰىٓ اَنْ يَّكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ
illā iblīs, abā ay yakụna ma'as-sājidīn
"kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu."
Ayat 32
قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا لَكَ اَلَّا تَكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ
qāla yā iblīsu mā laka allā takụna ma'as-sājidīn
"Dia (Allah) berfirman, “Wahai Iblis! Apa sebabnya kamu (tidak ikut) sujud bersama mereka?”
Ayat 33
قَالَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ
qāla lam akul li`asjuda libasyarin khalaqtahụ min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn
"Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Ayat 34
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۙ
qāla fakhruj min-hā fa innaka rajīm
"Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,"
Ayat 35
وَّاِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
wa inna 'alaikal-la'nata ilā yaumid-dīn
"dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari Kiamat.”
Ayat 36
قَالَ رَبِّ فَاَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
qāla rabbi fa anẓirnī ilā yaumi yub'aṡụn
"Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.”
Ayat 37
قَالَ فَاِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَۙ
qāla fa innaka minal-munẓarīn
"Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan,"
Ayat 38
اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِ
ilā yaumil-waqtil-ma'lụm
"sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).”
Ayat 39
قَالَ رَبِّ بِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ
qāla rabbi bimā agwaitanī la`uzayyinanna lahum fil-arḍi wa la`ugwiyannahum ajma'īn
"Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,"
Ayat 40
اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
illā 'ibādaka min-humul-mukhlaṣīn
"kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.”
Ayat 41
قَالَ هٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيْمٌ
qāla hāżā ṣirāṭun 'alayya mustaqīm
"Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku.”
Ayat 42
اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ اِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغٰوِيْنَ
inna 'ibādī laisa laka 'alaihim sulṭānun illā manittaba'aka minal-gāwīn
"Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat."
Ayat 43
وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ
wa inna jahannama lamau'iduhum ajma'īn
"Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya."
Ayat 44
لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ
lahā sab'atu abwāb, likulli bābim min-hum juz`um maqsụm
"(Jahanam) itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka."
Ayat 45
اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۗ
innal-muttaqīna fī jannātiw wa 'uyụn
"Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-taman), dan (di dekat) mata air (yang mengalir)."
Ayat 46
اُدْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ اٰمِنِيْنَ
udkhulụhā bisalāmin āminīn
"(Allah berfirman), “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman.”
Ayat 47
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَانًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ
wa naza'nā mā fī ṣudụrihim min gillin ikhwānan 'alā sururim mutaqābilīn
"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."
Ayat 48
لَا يَمَسُّهُمْ فِيْهَا نَصَبٌ وَّمَا هُمْ مِّنْهَا بِمُخْرَجِيْنَ
lā yamassuhum fīhā naṣabuw wa mā hum min-hā bimukhrajīn
"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya."
Ayat 49
نَبِّئْ عِبَادِيْٓ اَنِّيْٓ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُۙ
nabbi` 'ibādī annī anal-gafụrur-raḥīm
"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,"
Ayat 50
وَاَنَّ عَذَابِيْ هُوَ الْعَذَابُ الْاَلِيْمُ
wa anna 'ażābī huwal-'ażābul-alīm
"dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih."
2. Kandungan surat Al-Hijr ayat 26-50

Surat Al-Hijr ayat 26 sampai 50 ini mengisahkan tentang bagaimana Adam diciptakan oleh Allah SWT. Dikisahkan bahwa Adam di ciptakan melalui tanah liat kering dan lumpur hitam yang diberi bentuk. Selain itu, Allah SWT juga sudah menciptakan Jin dari api yang panas. Bahkan Jin lebih dulu diciptakan daripada Adam.
Surat ini juga mengisahkan tentang Jin yang tidak mau sujud di hadapan Adam. Oleh karena itu, Jin diusir dari surga oleh Allah SWT. Atas pengusirannya tersebut, Jin berniat untuk menyesatkan semua manusia.
3. Keutamaan surat Al-Hijr

Surat Al-Hijr memiliki beberapa keutamaan bila membacanya. Berikut keutamaan dari surat Al-Hijr:
- Surat Al-Hijr merupakan Al-Matsani
Surat ini diberikan untuk Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti injil. Surat ini juga mengandung beberapa kisah maupun pesan yang disampaikan secara berulang-ulang. Hal tersebut menjadikan surat ini sebagai golongan dari surat Al-Matsani.
- Membaca surat Al-Hijr akan mendapatkan kemurahan rezeki jika membacanya setiap hari
Jika ingin mendapat kemurahan rezeki dari Allah SWT, maka bacalah surat ini setiap hari, saat pagi dan sore. Insya Allah, Allah SWT akan melimpahkan rezeki bagi pembacanya.
- Membaca surat Al-Hijr akan mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT
Surat ini mengandung kisah bagaimana Adam diciptakan oleh Allah SWT. Dengan kuasa-Nya yang begitu besar, Allah SWT ciptakan Adam melalui tanah liat dan juga lumpur. Sesuai dengan apa yang terkandung di dalam surat ini, dengan membaca surat Al-Hijr, pembacanya akan semakin ingat akan kebesaran Allah SWT.
Demikian arti, kandungan, dan juga keutamaan dari surat Al-Hijr ayat 26 sampai 50. Semoga dengan membaca surat ini, kita jadi semakin menyadari dan mengingat akan kebesaran Allah SWT. Amin.