ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Alena Darmel)
Berikut bacaan surat Asy-Syu'ara ayat 17–32 yang musti kamu perhatikan.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ayat 17
اَنْ اَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ
An arsil ma’anaa banii israa’iil.
Artinya: Lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.
Ayat 18
قَالَ اَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْدًا وَّلَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِيْنَ
Qaala a lam nurabbika fiinaa waliidaw wa labiista finaa min ‘umurika siniin.
Artinya: Dia (Fir’aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
Ayat 19
وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ الَّتِيْ فَعَلْتَ وَاَنْتَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
Wa fa’alta fa’latakallatii fa’alta wa anta minal-kaafiriin.
Artinya: Dan engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan dari) perbuatan yang telah engkau lakukan dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.
Ayat 20
قَالَ فَعَلْتُهَآ اِذًا وَّاَنَا۠ مِنَ الضَّاۤلِّيْنَ
Waala fa’altuhaa idzaw wa ana minad-daalliin.
Artinya: Dia (Musa) berkata, “Aku telah melakukannya, dan ketika itu aku termasuk orang yang khilaf.
Ayat 21
فَفَرَرْتُ مِنْكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِيْ رَبِّيْ حُكْمًا وَّجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Fa farartu mingkum lammaa khiftukum fa wahaba lii rabbi hukmaw wa ja’alanii minal mursaliin.
Artinya: Lalu aku lari darimu karena aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku menganugerahkan ilmu kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara rasul-rasul.
Ayat 22
وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ اَنْ عَبَّدْتَّ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ
Wat ilka ni’matun tamunnuhaa ‘alayya an ‘abatta banii israa’iil.
Artinya: Dan itulah kebaikan yang telah engkau berikan kepadaku, (sementara) itu engkau telah memperbudak Bani Israil.
Ayat 23
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
Qaala fir’aunu wa maa rabbul ‘aalamiin.
Artinya: Fir'aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?”
Ayat 24
قَالَ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ
Qaala rabbus samaawaati wal ardi wa maa bainahumaa ing kuntum muuqiniin.
Artinya: Dia (Musa) menjawab, “Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu mempercayai-Nya.”
Ayat 25
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهٗٓ اَلَا تَسْتَمِعُوْنَ
Qaala liman haulahuu alaa tastami’uun.
Artinya: Dia (Fir’aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?”
Ayat 26
قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
Waala rabbukum wa rabbu aabaa ‘ikumul awwaliin.
Artinya: Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
Ayat 27
قَالَ اِنَّ رَسُوْلَكُمُ الَّذِيْٓ اُرْسِلَ اِلَيْكُمْ لَمَجْنُوْنٌ
Qaala inna rasulakumullazii ursila ilaikum lamajnuun.
Artinya: Dia (Fir’aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”
Ayat 28
قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Qaala rabbul masyriqi wal magribi wa maa bainahumaa, ing kuntum ta’qilun.
Artinya: Dia (Musa) berkata, “(Dialah) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu mengerti.”
Ayat 29
قَالَ لَىِٕنِ اتَّخَذْتَ اِلٰهًا غَيْرِيْ لَاَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُوْنِيْنَ
Qaala la ‘inittakhazta ilaahan gairii la ‘aj’alannaka minal masjuniin.
Artinya: Dia (Fir'aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.”
Ayat 30
قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ
Qaala a walau ji’tuka bisyai ‘im mubiin.
Artinya: Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (bukti) yang nyata?”
Ayat 31
قَالَ فَأْتِ بِهٖٓ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
Qaala fa ‘ti bihii ing kunta minassaadiqiin.
Artinya: Dia (Fir'aun) berkata, “Tunjukkan suatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”
Ayat 32
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ
Fa alqaa ‘asaahu fa izaa hiya su’baanum mubiin.
Artinya: Maka dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.