Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Az-Zukhruf Ayat 67-89 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/RODNAE Production)

Surat Az-Zukhruf memiliki makna "Perhiasan" karena surat ini cukup banyak membahas tentang harta benda yang membuat orang lalai menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Surat ini turun di kota Makkah, karenanya termasuk golongan surat Makkiyah.

Menjadi bagian dari Al-Qur'an juz 25, surat sepanjang 89 ayat ini diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW setelah surat Asy-Syura. Lebih lanjut, berikut bacaan surat Az-Zukhruf ayat 67–89 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya.

1. Surat Az-Zukhruf ayat 67–89 beserta artinya

ilustrasi ayat suci Al-Qur'an (unsplash.com/Zahra Tavakoli fard)

Surat Az-Zukhruf ayat 67–89 ini terdiri dari ayat-ayat pendek yang masih cukup mudah dihafalkan. Menjadi surat ke-43 dalam Al-Qur'an, inilah bacaan arab surat Az-Zukhruf, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 67

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ

Al-akhillā`u yauma`iżim ba'ḍuhum liba'ḍin 'aduwwun illal-muttaqīn.

Artinya: Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.

Ayat 68

يٰعِبَادِ لَاخَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ اَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَۚ

Yā 'ibādi lā khaufun 'alaikumul-yauma wa lā antum taḥzanụn.

Artinya: "Wahai hamba-hamba-Ku! Tidak ada ketakutan bagimu pada hari itu dan tidak pula kamu bersedih hati.

Ayat 69

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا مُسْلِمِيْنَۚ

Allażīna āmanụ bi`āyātinā wa kānụ muslimīn.

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka berserah diri.

Ayat 70

اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ

Udkhulul-jannata antum wa azwājukum tuḥbarụn.

Artinya: Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan."

Ayat 71

يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ

Yuṭāfu 'alaihim biṣiḥāfim min żahabiw wa akwāb, wa fīhā mā tasytahīhil-anfusu wa talażżul-a'yun, wa antum fīhā khālidụn.

Artinya: Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas, dan di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya.

Ayat 72

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْٓ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Wa tilkal-jannatullatī ụriṡtumụhā bimā kuntum ta'malụn.

Artinya: Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal perbuatan yang telah kamu kerjakan.

Ayat 73

لَكُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ مِّنْهَا تَأْكُلُوْنَ

Lakum fīhā fākihatung kaṡīratum min-hā ta`kulụn.

Artinya: Di dalam surga itu terdapat banyak buah-buahan untukmu yang sebagiannya kamu makan.

Ayat 74

اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَۖ

Innal-mujrimīna fī 'ażābi jahannama khālidụn.

Artinya: Sungguh, orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka Jahanam.

Ayat 75

لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ

Lā yufattaru 'an-hum wa hum fīhi mublisụn.

Artinya: Tidak diringankan (azab) itu dari mereka, dan mereka berputus asa di dalamnya.

Ayat 76

وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْا هُمُ الظّٰلِمِيْنَ

Wa mā ẓalamnāhum wa lāking kānụ humuẓ-ẓālimīn.

Artinya: Dan tidaklah Kami menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.

Ayat 77

وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ

Wa nādau yā māliku liyaqḍi 'alainā rabbuk, qāla innakum mākiṡụn.

Artinya: Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”

Ayat 78

لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ

Laqad ji`nākum bil-ḥaqqi wa lākinna akṡarakum lil-ḥaqqi kārihụn.

Artinya: Sungguh, Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.

Ayat 79

اَمْ اَبْرَمُوْٓا اَمْرًا فَاِنَّا مُبْرِمُوْنَۚ

Am abramū amran fa innā mubrimụn.

Artinya: Ataukah mereka telah merencanakan suatu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami telah berencana (mengatasi tipu daya mereka).

Ayat 80

اَمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ ۗ بَلٰى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُوْنَ

Am yaḥsabụna annā lā nasma'u sirrahum wa najwāhum, balā wa rusulunā ladaihim yaktubụn.

Artinya: Ataukah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (malaikat) selalu mencatat di sisi mereka.

Ayat 81

قُلْ اِنْ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ وَلَدٌ ۖفَاَنَا۠ اَوَّلُ الْعٰبِدِيْنَ

Qul ing kāna lir-raḥmāni waladun fa ana awwalul-'ābidīn.

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).

Ayat 82

سُبْحٰنَ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ

Sub-ḥāna rabbis-samāwāti wal-arḍi rabbil-'arsyi 'ammā yaṣifụn.

Artinya: Mahasuci Tuhan pemilik langit dan bumi, Tuhan pemilik ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.”

Ayat 83

فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ

Fa żar-hum yakhụḍụ wa yal'abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ'adụn.

Artinya: Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.

Ayat 84

وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَاۤءِ اِلٰهٌ وَّ فِى الْاَرْضِ اِلٰهٌ ۗوَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ

Wa huwallażī fis-samā`i ilāhuw wa fil-arḍi ilāh, wa huwal-ḥakīmul-'alīm.

Artinya: Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.

Ayat 85

وَتَبٰرَكَ الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚوَعِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Wa tabārakallażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, wa 'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa ilaihi turja'ụn.

Artinya: Dan Mahasuci (Allah) yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Ayat 86

وَلَا يَمْلِكُ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الشَّفَاعَةَ اِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Wa lā yamlikullażīna yad'ụna min dụnihisy-syafā'ata illā man syahida bil-ḥaqqi wa hum ya'lamụn.

Artinya: Dan orang-orang yang menyeru kepada selain Allah tidak mendapat syafaat (pertolongan di akhirat); kecuali orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini.

Ayat 87

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ فَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَۙ

Wa la`in sa`altahum man khalaqahum layaqụlunnallāhu fa annā yu`fakụn.

Artinya: Dan jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah,” jadi bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah),"

Ayat 88

وَقِيْلِهٖ يٰرَبِّ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ لَّا يُؤْمِنُوْنَۘ

Wa qīlihī yā rabbi inna hā`ulā`i qaumul lā yu`minụn.

Artinya: dan (Allah mengetahui) ucapannya (Muhammad), "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman."

Ayat 89

فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلٰمٌۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ

Faṣfaḥ 'an-hum wa qul salām, fa saufa ya'lamụn.

Artinya: Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah, “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).

2. Kandungan surat Az-Zukhruf ayat 67–89

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay.com/shzern)

Surat Az-Zukhruf ayat 67–89 lebih banyak menceritakan bagaimana ganjaran bagi orang musyrik dan hadiah bagi orang mukmin yang taat beribadah. Selain itu, dijelaskan pula kekuasaan Allah SWT dan beberapa pokok kandungan lainnya, yaitu:

  • Menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dengan sepenuh hati kepada Allah SWT dan ajaran-Nya tidak akan merasa takut pada Hari Kiamat. Karena ia telah mendapat perlindungan Allah SWT berkat amalan ibadah yang dilakukan semasa hidup di dunia.
  • Menggambarkan kehidupan penuh nikmat di surga bagi orang yang gemar mengerjakan kebajikan. Sementara, orang yang sesat dan enggan menghadap Allah SWT semasa hidupnya, telah disiapkan neraka Jahannam dan siksaannya.
  • Menegaskan kembali jika perbuatan zalim pun akibatnya akan kembali kepada diri sendiri. Karenanya, berhati-hatilah dalam bertindak jika tidak ingin mendapat kepedihan.

3. Keutamaan surat Az-Zukhruf

ilustrasi orang mengaji (pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Surat satu ini memiliki keutamaan bagi orang yang mengimaninya, di antaranya:

  • Membaca surat Az-Zukhruf secara istikamah niscaya akan dilapangkan kuburnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang senantiasa membaca (secara istikamah) surah ha mim Az-Zuhruf, maka Allah akan menjaganya di dalam kubur dari (gigitan) binatang-binatang tanah, himpitan kubur, hingga ia berdiri di hadapan Allah azza wa jalla, maka surat itu datang kepadanya dan membawanya masuk ke dalam surga atas perintah Allah tabaraklallahu ta’ala.” (Tsawabul A’mal: 143).
  • Bila menjadikan ayat 68 dan 73 sebagai bacaan rutin, niscaya akan dihadiahkan kesabaran berlipat saat dihadapkan dengan musibah atau cobaan.

Itulah rangkuman bacaan surat Az-Zukhruf ayat 67–89 lengkap dengan arti, kandungan, hingga keutamaannya. Mulai mengamalkan surat ini kepada mengajarkannya anak, cucu, atau saudara terdekat, yuk!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Langgeng Irma Salugiasih
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us