Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tahun Baru Islam, Yuk Kenalan Sama Sejarah dan Tradisinya!

Ilustrasi Tahun Baru Islam (freepik.com/nikitabuida)
Intinya sih...
  • Tahun Baru Islam dimulai saat masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab
  • Muharram adalah bulan istimewa yang disucikan dalam ajaran Islam, mengajarkan makna perubahan dan niat baru
  • Cara merayakan Tahun Baru Islam berbeda-beda di setiap tempat, dari Indonesia hingga Irak dan Iran

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram bukan sekadar pergantian kalender. Momen ini memiliki makna spiritual dan historis yang dalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tidak seperti perayaan Tahun Baru Masehi yang diramaikan dengan pesta dan kembang api, Tahun Baru Islam lebih identik dengan refleksi diri, doa, dan penghormatan terhadap perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW.

Banyak yang mungkin belum tahu bahwa peringatan Tahun Baru Islam sebenarnya tidak dilakukan sejak awal masa Islam. Tradisi ini berkembang seiring waktu dan membawa makna berbeda di tiap budaya Muslim. Mari kita telusuri bagaimana sejarahnya, maknanya, dan ragam cara umat Muslim di dunia memperingatinya.

1. Awal mula tahun baru Islam

Ilustrasi Tahun Baru Islam (freepik.com/freepik)

Setiap kali 1 Muharram tiba, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Tahun Baru Islam. Tapi, tahukah kamu kalau penanggalan Hijriah ini baru mulai dipakai secara resmi saat masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab? Kala itu, muncul kebutuhan untuk mencatat peristiwa penting secara teratur, khususnya dalam pemerintahan.

Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah kemudian dijadikan titik awal sistem penanggalan Islam. Bukan karena terjadi di bulan Muharram, tapi karena bulan tersebut dianggap suci dan sudah menjadi awal tahun dalam tradisi Arab. Perayaan khusus di 1 Muharram belum ada saat itu, tapi berkembang seiring waktu dan penyebaran Islam ke berbagai budaya.

2. Apa makna di balik Tahun Baru Islam?

Ilustrasi Tahun Baru Islam (freepik.com/nikitabuida)

Tahun Baru Islam membawa pesan yang lebih dalam dari sekadar pergantian hari. Muharram adalah salah satu bulan istimewa yang disucikan dalam ajaran Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal, menghindari pertikaian, dan mempererat hubungan dengan Sang Pencipta.

Lebih dari itu, hijrah juga mengajarkan makna perubahan dan niat baru. Bukan sekadar berpindah tempat, tapi tentang bagaimana seseorang memperbaiki hidupnya. Di momen ini, banyak orang menjadikannya sebagai waktu yang tepat untuk merenung dan menetapkan arah baru yang lebih baik dalam hidup.

3. Cara merayakan Tahun Baru Islam di berbagai tempat

Ilustrasi Tahun Baru Islam (freepik.com/freepik)

Cara menyambut Tahun Baru Islam ternyata beda-beda di tiap tempat. Di Indonesia, misalnya, kamu bisa lihat pawai obor di malam hari, pengajian di masjid, hingga doa bersama di berbagai daerah. Di Aceh, masyarakat masak bubur khas Muharram secara besar-besaran dan membagikannya sebagai bentuk syukur. Di tanah Jawa, 1 Muharram berbarengan dengan malam 1 Suro yang penuh tradisi budaya dan spiritual.

Kalau di luar negeri, seperti di Irak dan Iran, suasana bulan Muharram lebih banyak diwarnai dengan peringatan Asyura, terutama bagi komunitas Syiah. Di Turki, masyarakat menyambutnya dengan membuat bubur "asure" yang disantap bersama keluarga dan tetangga. Meski bentuknya berbeda-beda, semangat memperingati tahun baru tetap terasa sama: ingin menjadi pribadi yang lebih baik.

Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian kalender, tapi saat yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan spiritual. Di mana pun dan bagaimana pun dirayakan, esensinya tetap sama: menuju hidup yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us