Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asal-usul Grebeg Suro, Pesta Rakyat Sambut Tahun Baru Islam

Perayaan Grebeg Suro 2024 (dok. Kemenparekraf)
Intinya sih...
  • Grebeg Suro adalah acara adat tahunan di Ponorogo, Jawa Timur, menyambut Tahun Baru Islam.
  • Asal-usul Grebeg Suro bermula dari gagasan Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo pada 1987 untuk pelestarian budaya Ponorogo.
  • Grebeg Suro diisi dengan kegiatan berlandaskan nilai agama, ritual tradisional, dan tindakan afektif dalam rangkaian Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur.

Grebeg suro merupakan acara adat tahunan yang diadakan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur guna menyambut datangnya Tahun Baru Islam (1 Muharram).

Gelaran ini menjadi kebiasaan masyarakat setiap malam 1 Suro (kalender Jawa) yang mengadakan tirakatan semalam dengan mengelilingi kota dan berhenti di alun-alun Ponorogo. Berikut adalah asal-usul grebeg suro.

Upaya melestarikan budaya

Menurut laman Budaya Indonesia, pada 1987, Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo yang melihat pesta rakyat ini, melahirkan gagasan untuk mewadahi kegiatan ini dengan mengarah pada pelestarian budaya.

Kala itu minat pemuda terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur. Maka dari itu diadakanlah Grebeg Suro dan memasukkan unsur Reog didalamnya.

Secara etimologis, kata “grebeg” berasal dari bahasa Jawa Kuna yang berarti derap banyak kaki yang bergemuruh. Sedangkan “suro” berasal dari bahasa Arab, yakni “As-Syura”, merupakan sebutan untuk bulan Muharram atau bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Jadi, Grebeg Suro dapat diartikan sebagai peristiwa keramaian yang dilaksanakan untuk memperingati tahun baru Islam.

Tradisi Grebeg Suro mempunyai beberapa jenis tindakan sosial, di antaranya:

  1. Kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai agama, seperti tadarus (membaca Alquran), istighosah, berdoa bersama, hingga buceng porak.
  2. Tindakan tradisonal ritual bedhol Pusaka dan larungan risalah doa di Telaga Ngebel.
  3. Tindakan afektif yang ditandai dengan acara kenduri atau selamatan yang bertujuan untuk berbagi rezeki.

Dari pawai sampai festival

Perayaan Grebeg Suro 2024 (dok. Kemenparekraf)

Dirayakan setiap 1 Suro, acara ini merupakan kegiatan pembuka dalam rangkaian Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur. Grebeg Suro diisi oleh acara:

  • Prosesi penyerahan pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo.
  • Pawai ratusan orang menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihias.
  • Festival Reog Nasional di alun-alun kota.

Gelaran juga dirayakan untuk mengenang kejayaan Kerajaan Bantarangin. Grebeg Suro kemudian diisi dengan pelepasan sesajen berupa kepala kerbau hingga nasi tumpeng sebagai sebuah ritual atau upaya melestarikan budaya leluhur.

Kemudian, para penyelenggara dan peserta meminta kepada Sang Pencipta, melalui acara ini untuk mereka diberi keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us