Kisah Sukses David Revitalisasi Perekonomian Desa Sungai Pinang

Perjuangan panjang yang tidak mengkhianati hasil!

Meski Indonesia sudah merdeka, masih banyak daerah yang masih perlu mendapat perhatian. Hal itu dikarenakan minimnya fasilitas yang masuk ke dalam daerah tersebut, sehingga menghambat pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Generasi muda memiliki pengaruh besar bagi kemajuan bangsa ini terlebih manfaat dan kontribusi untuk masyarakat.

Astra menghadirkan 13th SATU Indonesia Awards 2022 untuk mendukung apresiasi pemuda-pemudi yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

David Hidayat menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 yang memberikan perubahan besar di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Ia melakukan pengabdiannya di Desa Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Kisah sukses David Hidayat dalam merevitalisasi perekonomian desa Sungai Pinang menjadi contoh inspiratif mengenai pembangunan berkelanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Di balik perjuangannya, ada beberapa hambatan yang menghalangi David dalam menjalankan misinya. Namun, David berupaya menjadikan hambatan sebagai penyemangat dalam mewujudkan impiannya.

1. David mendirikan komunitas bernama Andespin, Anak Desa Sungai Pinang

Kisah Sukses David Revitalisasi Perekonomian Desa Sungai Pinangilustrasi tempat penangkaran mangrove di Desa Sungai Pinang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Awalnya, David berniat mendirikan komunitas selam di pesisir pantai di kampung halamannya, tapi ia melihat banyak kerusakan yang terjadi di pesisir pantai. Faktor kurangnya edukasi tentang lingkungan yang menjadikan masyarakat kehilangan banyak potensi alam di daerahnya.

Hatinya tergugah untuk mendirikan sebuah komunitas bernama Andespin yang merupakan singkatan dari Anak Desa Sungai Pinang. Andespin didirikan pada tahun 2014 dan bergerak di bidang lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Harapannya dibuat kelompok ini adalah supaya masyarakat lebih sadar dan mau belajar cara memanfaatkan lingkungan sekitar tanpa merusak alam.

Sebagai ketua kelompok Andespin, David fokus pada pelestarian terumbu karang, pelestarian mangrove dan juga pendidikan anak usia dini. Kini kelompok Andespin memiliki anggota aktif sebanyak enam orang yang memiliki sertifikat selam. Mahasiswa dan masyarakat juga banyak yang menjadi relawan karena mendukung penuh dengan program unggulan Andespin.

Baca Juga: Hasyim dan Pedis Care: Teknologi yang Merawat Luka, Membalut Duka

2. Strategi yang diambil oleh David bersama Andespin

Kisah Sukses David Revitalisasi Perekonomian Desa Sungai Pinangilustrasi masyarakat Desa Sungai Pinang melakukan pembibitan mangrove (instagram.com/andespindeepwestsumatera)
dm-player

David tidak melakukan promosi dengan mendatangi rumah warga Desa Sungai Pinang untuk bergabung dengan Andespin, tapi ia melakukan pendekatan persuasif. Tujuannya, supaya masyarakat tertarik dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Andespin.

Sebelum menangani kerusakan pada terumbu karang dan mangrove, David dkk. menganalisis dan mendata hal yang menjadi penyebab kerusakan terumbu karang. Ia tidak menyalahkan masyarakat karena tidak peduli dengan lingkungan, tapi justru mencari solusi cara untuk memperbaikinya.

Pemuda lulusan Universitas Bung Hatta ini mengajak masyarakat menanam bibit mangrove dan terumbu karang sesuai dengan prosedur yang benar. Setiap bulan, David memonitor supaya nantinya menjadi bibit unggul yang bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Selain itu, David mengajak masyarakat Desa Sungai Pinang melakukan pelatihan dalam mengolah mangrove menjadi sebuah barang yang ternilai. Kini mereka menjalankan usaha pembuatan batik yang memanfaatkan daun dan batang mangrove sebagai pewarnanya. Buah mangrove yang kaya nutrisi juga disulap warga Desa Sungai Pinang menjadi kopi, sehingga bisa jadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung.

3. Dampak positif atas upaya revitalisasi perekonomian desa

Kisah Sukses David Revitalisasi Perekonomian Desa Sungai Pinangilustrasi tempat penangkaran terumbu karang di Desa Sungai Pinang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Para ibu setempat meluangkan waktunya untuk mengumpulkan bibit dan menanam mangrove untuk mencegah berbagai bencana yang mengancam alam. Orang yang berhasil membibitkan mangrove sebanyak 1.000 bibit akan diberi upah Rp100 ribu. Sistem reward ini menambah semangat warga karena bisa dijadikan pekerjaan sampingan.

Banyak mahasiswa dan dosen yang melakukan penelitian di desa ini. Desa Sungai Pinang juga cocok dijadikan objek fotografi karena setiap sudutnya menyajikan pemandangan alam yang menawan. Daerah ini terkenal dengan sebutan Raja Ampat dari Sumatra Barat. Jika kamu yang ingin singgah di sana, kamu bisa menghubungi David selaku ketua Andespin lewat akun Instagram @andespindeepwestsumatera.

Berkat Andespin, David berhasil dilirik oleh Astra untuk mengantongi penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 di bidang lingkungan. Sejak saat itu, Pemuda kelahiran 1987 ini mendapat tawaran kerja sama untuk mendukung keberlangsungan alam di Desa Sungai Pinang.

David Hidayat, dalam waktu dekat berencana menambah penanaman mangrove sebanyak 10.000 bibit. Meskipun selama dua bulan terakhir, kondisi cuaca sedang banyak kabut asap tebal dan badai, dedikasi Andespin dalam menjaga alam tak pernah goyah.

Kisah sukses David Hidayat dalam merevitalisasi perekonomian di Desa Sungai Pinang adalah inspiratif dan mengesankan. Melalui dedikasi dan komitmen yang kuat, David berhasil mengembangkan potensi kampung halamannya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki visi, keyakinan diri, dan kerja keras untuk mencapai impian kita.

Baca Juga: Semangat Eklin Ajarkan Perdamaian pada Anak-Anak Maluku lewat Dongeng

Tamara Febriyanti Photo Verified Writer Tamara Febriyanti

Be youself and do what you like 💜

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya