5 Tanda Kamu Sedang Kena Gaslighting, Dibuat Merasa Bersalah

Biasanya orang akan lebih lama mengingat kejadian yang mengecewakan dan mulai mempertanyakan alasannya pada si pembuat kecewa. Alih-alih penjelasan, kamu malah mendapat respons tak terduga seperti dia yang malah meragukan kebenaran kejadian tersebut.

Dia justru tampak mempertanyakan balik ingatanmu. Dia sampai menuduhmu salah mengingat rentetan kejadian yang terjadi saat itu dan berkata kalau itu cuma khayalanmu saja. Bahkan dia gak akan ragu menyebutmu terlalu sensitif dan melebih-lebihkan situasi.

Saat ada masalah dan penyebab kesalahan mengarah padanya, kamu dibuat tidak bisa menyalahkannya. Situasi tersebut memang sengaja dibuat jadi kebalikannya demi melindungi diri. Dia yang salah, tapi dia juga yang berkelit dan balik menyalahkanmu.

Dia akan menunjukkan keyakinan penuh bahwa kamu adalah sumber masalahnya. Seolah ada di posisi yang benar, dia juga mulai membeberkan kekurangamu yang kadang gak ada hubungannya dengan masalah tersebut hanya demi membuatmu merasa bersalah.

Saat ketahuan, dia gak ragu untuk menyangkal dengan berbagai cara, termasuk berbohong. Bahkan, meski kebohongan yang dilakukan terbongkar lengkap dengan bukti-buktinya, dia akan terus mengelak dan menciptakan kebohongan baru sebagai dalih atas sikapnya.

Gak sampai di situ, dia bahkan bersikap layaknya korban dan mulai menyampaikan pembelaan kalau orang lain yang bersalah. Dia juga gak ragu menuduh orang lain sebagai pembohong demi menutupi kebohongan dan kesalahan yang sebenarnya memang dia lakukan.

Hilangnya keyakinan terhadap dirimu sendiri adalah tujuan yang memang ingin dia dapatkan. Kamu dibuat merasa bersalah dan ragu pada ingatan serta kemampuanmu sendiri agar kepercayaan dirimu jatuh.

Kalau sudah begini, kesempatan dia menekanmu jadi semakin besar. Dia akan semakin sering menunjukkan kesalahan dan kekuranganmu demi menjatuhkan mentalmu.

Bahkan terkadang konteksnya makin melebar dan fokusnya sudah tidak pada situasi yang dihadapi saja. Sayangnya, kamu sudah gak mampu membela diri lagi dan dia ada di posisi unggul untuk terus menyerang titik lemahmu.

Akhirnya, kamu malah jadi menyalahkan diri sendiri dan terus meminta maaf meski sebenarnya tidak melakukan kesalahan apa pun. Alih-alih menenangkanmu, dia justru memposisikan diri sebagai si 'paling benar' karena sudah merasa menang dalam perang mental kali ini.

Meski sebenarnya jauh di dalam hati kamu merasa ada yang gak beres dengan kondisi ini, tapi tetap saja kamu gak bisa menjelaskannya. Kamu sudah tergiring dalam skenarionya dan mulai mempercayai konsep yang didoktrinkan, yaitu dia yang benar dan kamu yang salah.

Gaslighting memang bukan perilaku yang mudah untuk dilawan, terlebih saat dilakukan oleh orang terdekat kita. Namun, dengan mengenali kelima tanda gaslighting tadi, akan membuat kita lebih waspada dan terhindar dari perilaku tersebut.