Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Level Kebahagiaan Mulai Menurun, Sering Gak Puas!

ilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Cottonbro studio)

Salah satu tanda kehidupan yang sempurna adalah merasakan kebahagiaan. Kamu merasa beruntung dengan kehidupan yang saat ini dijalani. Pernah merasa bahagia karena memiliki orang-orang terdekat, bahagia atas karier yang mapan, juga merasa bahagia karena kehidupan yang nyaris sempurna.

Tapi yang namanya level kebahagiaan juga bisa berubah tanpa kita sadari. Seringkali level kebahagiaan mulai menurun dari waktu ke waktu. Untuk kamu yang merasakan tujuh tanda di bawah ini, lekas waspada. Jangan biarkan kebahagiaanmu semakin berkurang.

1. Mulai melirik kepemilikan orang lain

ilustrasi melirik (ArtHouse studio)
ilustrasi melirik (ArtHouse studio)

Sejatinya setiap orang sudah dikaruniai porsi kebahagiaan masing-masing. Versi kebahagiaan orang lain belum tentu cocok jika diterapkan untukmu. Begitu pula dengan porsi kebahagiaan yang tengah kamu rasakan.

Mungkin kamu tidak menyadari jika level kebahagiaan sudah mulai menurun. Kamu sering melirik kepemilikan orang lain dan berharap memiliki kebahagiaan serupa. Seolah lupa jika kehidupan sendiri juga berharga.

2. Tidak lagi menghargai pencapaian kecil

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)
ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)

Hidup sudah pasti diisi dengan beragam pencapaian. Tidak hanya dalam skala besar, tapi juga ada pencapaian-pencapaian dalam porsi kecil. Manusia bijaksana akan menghargai pencapaian yang datang dalam hidupnya sebaik mungkin.

Tentu wajib diwaspadai saat kamu tidak lagi menghargai pencapaian kecil. Tanpa disadari level kebahagiaan sudah mulai mengalami penurunan. Dalam menjalani hidup kamu tidak pernah merasakan manisnya keberhasilan.

3. Sering merasa gak puas dengan kehidupan yang dijalani

ilustrasi bersedih (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bersedih (pexels.com/Pixabay)

Mungkin kamu berpikir jika kehidupan yang saat ini dijalani tidak mudah. Lika-liku perjuangan sungguh melelahkan. Meskipun memiliki banyak prestasi dan pencapaian, tapi tidak ada rasa puas dan bangga yang tersisa.

Jika ini terjadi terlalu sering, kamu harus sedikit memiliki kewaspadaan. Sering merasa tidak puas dengan kehidupan yang dijalani adalah tanda level kebahagiaan mulai menurun. Seiring berjalannya waktu, kamu akan merasa seluruh alur kehidupan mengecewakan.

4. Mensyaratkan kebahagiaan berdasarkan tolok ukur tertentu

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)
ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)

Jika kita membahas tolak ukur kebahagiaan, pasti tidak ada definisi yang pasti. Sebagian orang mungkin memandang kebahagiaan dengan kekayaan berlimpah. Adapun sebagian lainnya memiliki pandangan bahwa kebahagiaan bisa bersumber dari hal-hal sederhana.

Semua pendapat tersebut memang benar. Bagi kamu yang mensyaratkan kebahagiaan berdasarkan tolok ukur tertentu, perbaiki mindset tersebut. Ini adalah tanda kamu sudah mengalami penurunan level kebahagiaan. Definisi bahagia satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamaratakan.

5. Membandingkan kebahagiaan yang dirasakan dengan milik orang lain

ilustrasi selfie (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi selfie (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebiasaan buruk kita selalu membandingkan kebahagiaan sendiri dengan milik orang lain. Seolah ingin menjadi manusia yang paling unggul dan tidak mau melihat orang lain berjaya. Kamu menganggap mereka yang memiliki kebahagiaan sebagai saingan.

Memiliki jiwa kompetitif dengan saling membandingkan adalah sifat toksik yang harus diwaspadai. Ternyata juga menjadi tanda jika level kebahagiaan sudah mulai menurun. Kebiasaan membandingkan kebahagiaan sendiri dengan orang lain justru membuat kehidupanmu terpuruk.

6. Kerap menyalahkan takdir secara berlebihan

ilustrasi bersedih (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi bersedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Kita memang tidak bisa mengatur takdir yang menghampiri. Beruntung jika dikaruniai takdir yang sejalan dengan ekspektasi. Tapi harus berlapang hati saat mengetahui takdir ternyata bertolak belakang dengan keinginan.

Sekarang kamu harus mulai menyadari level kebahagiaan yang menurun. Diantara tandanya kerap menyalahkan takdir secara berlebihan. Kamu menuduh alur kehidupan sudah berjalan tidak adil sampai merasa tertekan.

7. Jarang bersyukur atas anugerah yang sudah dirasakan

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)
ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Dana Tentis)

Mungkin kamu masih penasaran apakah level kebahagiaan bisa mengalami penurunan. Tapi faktanya hal ini sering terjadi tanpa disadari. Padahal kamu sudah merasakan sejumlah tanda jika level kebahagiaan tidak sama dengan hari kemarin.

Apa kamu termasuk orang yang jarang bersyukur atas anugerah yang sudah dirasakan? Jika iya, sudah saatnya introspeksi diri. Hal tersebut pertanda level kebahagiaan sudah mengalami penurunan. Akibat kurang bersyukur, kamu selalu merasa kekurangan dalam menjalani hidup.

Kita kerap tidak sadar jika level kebahagiaan sudah mulai mengalami penurunan. Padahal ini sudah tercermin dari beberapa tanda. Semoga artikel di atas bisa menjadi pengingat untukmu. Sungguh disayangkan jika level kebahagiaan harus mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us