5 Tanda Kamu Punya Toxic Relationship dengan Diri Sendiri, Coba Peka!

Memiliki seorang kritikus batin terkadang dapat membantu dan bahkan diperlukan. Namun, jika kamu terus-menerus terlibat dalam self-talk negatif dan merendahkan diri, ini bisa menjadi indikator bahwa kamu berada dalam toxic relationship dengan dirimu sendiri.

Beberapa contohnya, di mana kamu menyebut dirimu sendiri seseorang yang sangat bodoh, terlihat sangat jelek, menganggap diri rendah, gagal dan masih banyak lagi. Dialog internal yang kamu lakukan di dalam dirimu menentukan kemampuan kamu untuk percaya pada diri sendiri.

"Jika kamu mendapati dirimu mengatakan sesuatu pada diri sendiri yang tidak akan kamu katakan pada teman atau bahkan orang asing, itu adalah sesuatu yang harus diwaspadai," jelas seorang psikologis, Dr. Lalitaa Suglani, dilansir Stylist.

Pembicaraan diri yang negatif juga bisa sangat merusak harga diri. Fokus yang terus menerus pada pembicaraan negatif tentang diri sendiri akan menyebabkan masalah yang lebih signifikan seperti masalah kesehatan mental atau terus-menerus merasa stres.

Meskipun ini mungkin tampak seperti pembicaraan diri yang negatif sebelumnya, tidak menghargai diri sendiri adalah sesuatu yang lebih berbahaya dan tidak selalu bersifat verbal. Contohnya, mungkin kamu pernah menyangkal hal-hal yang kamu inginkan karena kamu merasa tidak pantas mendapatkannya.

Hal ini adalah bentuk kekejaman terhadap diri sendiri. Itu seperti seseorang yang menghukum dirinya sendiri untuk suatu kejahatan yang tidak jelas diketahui.

Seberapa sering kamu mendapati dirimu memaafkan orang lain tetapi terus-menerus berfokus pada kekurangan dan kesalahanmu? Ketika kamu bersikap keras terhadap diri sendiri, kamu akan terus memikirkan kesalahanmu, terlibat dalam pembicaraan negatif dengan diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, dan berjuang untuk kesempurnaan.

"Secara konsisten mengorbankan kebutuhan kamu demi orang lain sambil mengembangkan kejengkelan, kebencian, dan kelelahan fisik dapat mengindikasikan adanya hubungan diri yang beracun," ujar Joshua Klapow, Ph.D., seorang psikolog dan pencipta Mental Drive, yang dilansir Bustle.

Ketika kamu tidak memenuhi ekspektasi tertentu yang telah kamu tetapkan untuk diri sendiri, kamu akan merasa sangat kecewa. Kamu akan mengkritik diri sendiri setiap kali kamu mengoreksi kesalahan dan merasa perlu untuk berusaha keras meminta maaf berulang kali atas kesalahanmu.

Membohongi diri sendiri sering terjadi di tiap orang. Biasanya, kamu menolak untuk mengakui perasaanmu, baik karena perasaan itu terlalu menakutkan atau menjengkelkan, dan tidak merasa berhak atas perasaan itu. Lalu, kamu melakukan penyangkalan, berpura-pura semuanya baik-baik saja ketika sebagian dari dirimu tahu bahwa sebenarnya tidak.

Bahkan, yang sering terjadi adalah ketika memutuskan untuk meyakini bahwa sesuatu itu benar meskipun secara objektif sudah jelas itu tidak benar. Hal-hal tersebut termasuk ke dalam penipuan diri sendiri. Jika kamu melalukannya, sudah jelas kamu memiliki toxic relationship dengan dirimu sendiri.

Bukan rahasia lagi bahwa memiliki kebiasaan yang dapat menjagamu tetap sehat itu penting. Namun, ketika kamu berada di toxic relationship dengan dirimu sendiri, mudah sekali tergelincir ke dalam kebiasaan dan siklus yang berdampak sebaliknya.

"Hubungan beracun dengan diri sendiri adalah hubungan yang berpusat pada kebencian terhadap diri sendiri yang belum disembuhkan pada intinya, bukan pada 'Saya cukup baik dan lebih dari layak,'" kata seorang pekerja sosial klinis berlisensi, Maria Inoa, dilansir Bustle.

Ia menjelaskan bahwa hal ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak sehat, termasuk masalah penyalahgunaan zat dan gangguan makan. Tentu, hal tersebut gak baik untuk dilakukan karena akan menyakiti dan merugikan diri sendiri.

Itulah beberapa tanda kamu berada dalam toxic relationship dengan dirimu sendiri. Jangan lupa untuk selalu mencintai dan rawat diri sendiri, juga prioritaskan kesehatan fisik dan mentalmu terlebih dahulu, ya!