5 Tantangan Memilih Tata Ruang dengan Konsep Antik

- Kesulitan menyesuaikan dengan kebutuhan modernRuangan antik tidak praktis dan fleksibel, sulit untuk memenuhi kebutuhan ruang modern.
- Kesulitan dalam menemukan furnitur asli yang antikFurnitur antik langka, mahal, dan sering tidak sesuai dengan rumah minimalis modern.
- Membutuhkan perawatan rumit sekaligus mahalFurnitur antik memerlukan perawatan khusus agar tidak cepat rusak, berbeda dengan furnitur modern yang mudah dibersihkan.
Ruangan yang mengusung konsep klasik memang tidak pernah kehabisan penggemar. Meskipun terlihat kuno, namun keberadaan ornamen yang rumit dan pemandangan antik menghadirkan estetika tersendiri. Konsep tata ruang antik sering kali memikat hati karena menghadirkan, penuh nilai sejarah, sekaligus menghadirkan nuansa elegan.
Tapi tunggu dulu, kita juga perlu mengetahui bahwa memilih tata ruang dengan konsep antik tidak sesimpel yang terlihat. Di balik pesona tersebut, ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan ketika memilih dan menerapkan tata ruang dengan konsep antik. Berikut lima tantangan utama memilih tata ruang dengan konsep antik yang perlu diketahui. Simak sampai selesai.
1. Kesulitan menyesuaikan dengan kebutuhan modern

Jika kita mengamati, ruangan yang mengusung konsep antik memang terlihat menarik. Tidak banyak ruangan yang berani menonjolkan gaya ini. Tapi yang menjadi permasalahan, memutuskan mendekorasi ruangan dengan konsep antik juga menghadirkan sejumlah tantangan.
Salah satunya kesulitan menyesuaikan dengan kebutuhan modern. Tata ruang antik biasanya menonjolkan detail yang rumit, kayu solid yang berat, serta ornamen klasik. Tentunya berbanding terbalik dengan rumah modern yang menuntut kepraktisan, fleksibilitas, dan efisiensi ruang.
2. Kesulitan dalam menemukan furnitur asli yang antik

Desain antik selalu membuat seseorang terpesona karena keunikannya. Gaya ini mampu membawa kita seakan kembali ke masa lalu, menikmati detail ornamen yang kaya, serta merasakan atmosfer yang hangat. Namun di balik pesona tersebut, ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan ketika memilih dan menerapkan tata ruang dengan konsep antik.
Di antaranya kesulitan dalam menemukan furnitur asli yang antik. Barang-barang antik biasanya langka, harganya mahal, dan memerlukan pencarian yang panjang. Tidak semua furnitur antik sesuai dengan kebutuhan ruangan modern, sering kali ukurannya tidak sesuai dengan rumah masa kini yang cenderung lebih minimalis.
3. Membutuhkan perawatan rumit sekaligus mahal

Siapa yang tidak tertarik dengan ruangan yang memiliki konsep antik? Ornamen-ornamen yang terlihat rumit ternyata mampu menghadirkan keunikan sekaligus sisi aesthetic. Tapi yang menjadi permasalahan, kita harus benar-benar memahami tantangan ketika memilih tata ruang yang mengusung gaya tersebut.
Barang-barang antik umumnya memerlukan perawatan khusus agar tidak cepat rusak. Kayu tua harus dilapisi pelindung agar tidak dimakan rayap, kain pelapis kursi harus dijaga dari kelembapan, dan logam dekoratif perlu dipoles agar tidak berkarat. Berbeda dengan furnitur modern yang mudah dibersihkan dengan peralatan rumah tangga sederhana, furnitur antik sering kali membutuhkan perhatian ekstra.
4. Risiko ruangan terlihat sesak sekaligus tua

Gaya dekorasi yang terlihat antik memang selalu berhasil menarik kekaguman. Ornamen yang terlihat unik mencerminkan nilai sejarah yang tinggi. Namun di satu sisi, kita perlu menyadari jika memilih tata ruang dengan konsep antik juga memiliki tantangan.
Kita akan dihadapkan dengan risiko ruangan terlihat sesak sekaligus tua. Memilih konsep antik tanpa perhitungan matang dapat membuat ruangan terasa terlalu sesak dan suram. Furnitur antik biasanya berukuran besar, berat, dan penuh detail, sehingga jika ditempatkan di ruangan kecil akan membuatnya terasa sumpek.
5. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pengadaan furnitur

Pernahkah mengamati tata ruang dengan konsep antik? Meskipun memiliki kesan masa lampau, tapi faktanya masih banyak orang menggemari gaya dekorasi satu ini. Di samping estetika dan nilai sejarah yang ditonjolkan, kita perlu memahami bahwa memilih tata ruang dengan konsep antik juga memiliki sejumlah tantangan.
Tidak terkecuali dari segi pengadaan furnitur yang pasti membutuhkan biaya tidak sedikit. Harga furnitur, dekorasi, hingga aksesoris antik bisa sangat mahal, apalagi jika barang tersebut memiliki nilai sejarah atau merupakan koleksi langka. Selain pembelian, biaya perawatan dan restorasi juga menambah pengeluaran.
Tata ruang dengan konsep antik memang mampu menciptakan suasana yang elegan, berkelas, dan penuh cerita. Namun juga terdapat beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Karena di samping sisi visual yang aesthetic, tidak menutup kemungkinan menghabiskan banyak biaya sekaligus menghadirkan ruang yang tidak sesuai ekspektasi.