Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tumpukan buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bagi penyuka buku, membaca setiapnya sampai selesai tentu bukan perkara sulit. Akan tetapi, menatanya kerap menjadi masalah. Kadang malah sampai bikin stres jika buku sudah terlalu banyak. 

Ya, menata buku di rumah ternyata gak semudah membeli dan membacanya. Sikap sembrono membuat buku berantakan, tetapi sikap perfeksionis juga bikin capek sendiri. Berikut lima tantangan yang dihadapi ketika menata buku di rumah.

1. Bukunya banyak, raknya terbatas

ilustrasi meletakkan buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika buku tidak ditata di rak dan hanya dibiarkan tertumpuk di lantai, buku akan mudah lembap. Namun, menyediakan rak yang cukup untuk menampung koleksi buku yang tak sedikit juga gak gampang. Pastinya butuh bujet buat setiap rak yang akan dibeli.

Tak jarang buku sampai dipaksakan masuk ke rak yang telah penuh dan membuat sampulnya rusak. Demi memanfaatkan setiap tempat yang ada, bagian atas rak pun dipenuhi tumpukan buku. Rak menjadi melengkung karena tak kuat menahan beban.

2. Rumah atau ruangan terlalu mungil

ilustrasi rak buku (pexels.com/Vinh Lâm)

Meski punya rak buku yang besar, keterbatasan ruangan juga menjadi problem berikutnya. Rumah yang tidak luas menjadi terasa makin sempit akibat rak buku yang terlalu besar. Tak hanya membatasi gerak penghuni rumah, pemandangan di dalam rumah pun menjadi kurang lega.

Satu-satunya cara untuk membuat rumah lebih lapang tentu dengan mengganti rak besar dengan rak kecil. Itu berarti koleksi buku juga mesti dikurangi. Padahal, menyortir buku yang masih hendak disimpan dengan dijual kembali atau disumbangkan tidaklah mudah.

3. Gak telaten menata buku-buku baru di antara koleksi lama

ilustrasi menumpuk buku (pexels.com/Cup of Couple)

Buku-buku lama di rak mungkin sudah sangat rapi. Kamu telah berkali-kali menatanya. Akan tetapi, bagaimana dengan buku-buku yang dibeli belakangan ini?

Semangatmu dalam menatanya barangkali sudah tidak seperti dulu. Akibatnya, makin ke sini rak bukumu makin berantakan. Terutama di bagian koleksi buku baru. Fokusmu lebih ke hanya membeli dan membacanya.

4. Malas mengembalikan buku yang telah dibaca ke tempat semula

ilustrasi meletakkan buku (pexels.com/Thirdman)

Jika kamu biasa berbelanja lebih dari satu buku dalam sekali waktu, tentu buku-buku itu akan ditaruh dulu di rak. Kamu baru mengambilnya saat hendak membaca. Hanya saja, mengembalikan buku lama-kelamaan terasa sulit.

Ada rasa malas, ingin menundanya besok-besok, sampai kamu mengambil buku yang berbeda. Terus begitu hingga banyak buku berpindah ke segala tempat. Kalaupun kamu gak begini, anggota keluarga yang lain boleh jadi tak sedisiplin dirimu dalam mengembalikan buku.

5. Buku lama menjadi sarang debu dan binatang

ilustrasi terkepung rak buku (pexels.com/Yevgeniya Fedorova)

Cepat atau lambat ini akan terjadi bila koleksi buku di rumah terus bertambah. Buku-buku yang mengisi rak paling bawah atau belakang biasanya menjadi tempat berkumpulnya debu dan binatang. Tak cuma rayap, tetapi juga kecoak dan tikus. 

Sedang membersihkan semuanya secara terus-menerus juga kian menguras tenaga dan waktu. Bila tidak dibersihkan tentu bertambah kotor. Namun, bersih-bersih terus juga dapat mengacaukan kegiatan yang lain.

Cara yang paling masuk akal untuk menangani penataan buku ialah dengan mengontrol jumlah buku yang dimiliki. Kamu tentu tetap perlu membeli dan membaca buku baru. Akan tetapi, buku-buku lama yang sudah gak pernah disentuh sebaiknya dijual atau didonasikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team