Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri Teman yang Gak akan Meninggalkanmu saat Susah

ilustrasi pertemanan (pexels.com/César O'neill)
Intinya sih...
  • Orang yang rasa terima kasihnya tinggi akan selalu mengingat kebaikanmu, bahkan sekecil apa pun, dan berusaha membalasnya.
  • Orang yang selalu mengucapkan terima kasih dan melibatkanmu dalam perayaan hidupnya adalah teman yang setia.
  • Orang yang suka memaksa ketika meminta bantuan menandakan keegoisannya tinggi, sedangkan teman yang sopan dalam meminta bantuan cenderung lebih setia.

Banyak orang akan dengan senang hati menemanimu ketika hidupmu baik-baik saja bahkan dipenuhi kelimpahan. Kamu sehat, kaya, muda, menarik, dan menyenangkan. Akan tetapi, bisakah semua orang itu tetap di sisimu saat roda kehidupanmu bergerak ke bawah? Gak usah sampai kehidupanmu benar-benar terpuruk.

Begitu sinar kejayaanmu mulai meredup saja, satu per satu kawan yang dahulu begitu baik dapat mulai berpaling. Ada teman yang tak lagi membalas pesanmu secepat dahulu meski dirimu tidak menghubunginya untuk meminjam uang. Orang-orang yang dulu menyapa bahkan mengunjungimu duluan kini menjauh.

Rasanya pasti menyedihkan sekali apabila kamu ditinggalkan teman-teman ketika sebetulnya dirimu amat membutuhkan mereka. Tapi inilah kenyataan yang kerap terjadi dalam pertemanan dengan siapa pun. Ada kawan yang amat setia dalam suka serta duka, tapi ada pula teman yang mau enaknya saja saat bersamamu. Ciri teman yang gak akan meninggalkanmu saat susah berikut ini mungkin kamu butuhkan saat hidupmu tak semulus dulu.

1. Punya rasa terima kasih yang tinggi

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Firsyan Rachmil Deny)

Orang yang rasa terima kasihnya tinggi tidak akan melupakan kebaikanmu sekecil apa pun. Bertahun-tahun lalu dirimu pernah meminjaminya uang 10 ribu rupiah saat dompetnya ketinggalan saja bakal diingat terus. Ingatan tersebut menjadi dasar untuknya selalu berusaha membalas kebaikanmu. Jangan heran apabila sampai hari ini dia seakan-akan terus mengganti kebaikan itu.

Kalau balasannya dihitung-hitung telah melampaui uang 10 ribu rupiah yang pernah dipinjamkan olehmu. Rasa terima kasih juga tampak pada kebiasaan seseorang mengucapkannya ketika memperoleh kebaikan apa pun darimu. Sebaliknya, orang yang gak tahu terima kasih bukan hanya tak mengatakannya. Namun, ia juga seolah-olah tidak pernah mengingat kebaikanmu dalam hidupnya.

Sebesar apa pun pertolonganmu waktu itu, di matanya gak lebih dari tindakan yang telah seharusnya. Padahal, dari sekian banyak orang yang dikenalnya belum tentu ada orang selain kamu yang mau melakukannya. Teman yang tak tahu terima kasih jangan diharapkan saat hidupmu susah. Sementara itu, orang yang penuh terima kasih bakal otomatis ada untukmu tanpa dirimu memintanya.

2. Saat dia bahagia juga mengingatmu dan berbagi kebahagiaan

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Murat Ak)

Artinya, kamu selalu ada di hatinya. Dia bukan tipe orang yang jika sedang bahagia malah mengesampingkanmu. Dirimu selalu menjadi bagian dari setiap perayaan dalam hidupnya. Ia berhasil mencapai sesuatu misalnya, hal pertama yang dilakukannya adalah mengucapkan terima kasih atas dukunganmu selama ini.

Padahal, belum tentu kamu langsung memberikan perhatian atau bantuan apa pun buat keberhasilannya itu. Bentuk berbagi kebahagiaan yang ditunjukkannya tidak selalu berupa materi seperti traktiran. Tapi intinya, ia selalu sadar bahwa kebahagiaannya harus pula menularkan rasa senang pada orang lain.

Sebaliknya, jika kamu punya teman yang selalu menepikanmu ketika dia bahagia mending jangan terlalu dekat dengannya. Hanya soal waktu untukmu merasa sangat dikecewakan olehnya. Dia bahagia saja, kamu otomatis terlupakan. Andai dirimu kesusahan, ia makin tidak mengingatmu meski tadinya kalian akrab. Seakan-akan dia tak mau sedikit saja menularkan kebahagiaannya padamu.

3. Gak terlalu memaksa ketika butuh bantuanmu

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Sami Abdullah)

Orang yang suka memaksa ketika perlu bantuan menandakan keegoisannya cukup tinggi. Saking memaksanya, seseorang dapat meminta kamu mengorbankan hal-hal penting dalam hidupmu. Biasanya desakannya diikuti embel-embel untuk sekali ini saja. Meski faktanya, itu bukan pertama kali ia bersikap begitu.

Setiap dia membutuhkan sesuatu darimu memang selalu memaksa. Teman seperti ini menjadi yang pertama kabur saat kamu gantian memerlukan pertolongan. Cara berpikirnya cuma tentang diri sendiri. Dia gak mau sedikit saja direpotkan olehmu. Maka apabila kamu menemukan kawan yang tak bersikap demikian, ia cenderung lebih setia.

Dia bukannya tidak pernah minta tolong apa pun padamu. Namun, permintaannya diutarakan dengan sopan. Ia mencoba mengetuk hatimu tanpa bikin kamu merasa gak nyaman. Apabila dirimu berkata tak mampu membantu, ia pun tidak mendesak lebih lanjut.

Kemampuannya memikirkan kondisi orang lain membuatnya lebih mampu mempertahankan kepeduliannya terhadapmu saat hidupmu diuji. Bukan malah seperti kekhawatiranmu. Ia mendendam sebab waktu itu tidak dibantu olehmu. Dia memahami batasan kemampuanmu tempo itu.

4. Tak hanya mendekatimu saat butuh

ilustrasi pertemanan (pexels.com/veeru edits)

Mulai sekarang kamu bisa membuat daftar orang-orang yang cuma mendekat setiap butuh sesuatu darimu. Di luar momen itu, mereka bahkan dapat bersikap seakan-akan tidak mengenalmu. Teman yang hanya di permukaan begini tidak usah dianggap sebagai kawan dekat. Pertemanannya dangkal dan lebih banyak merugikanmu.

Secara perasaan, tentu kamu tak nyaman karena merasa cuma dimanfaatkan olehnya. Ketika hidupmu benar-benar jatuh, dia juga tidak ada untukmu. Barangkali ia saat itu tak sedang merasa membutuhkan apa pun dari. Atau, dia sudah menemukan orang lain yang lebih dapat diandalkan.

Teman seperti itu berbeda kualitas dirinya dengan kawan yang sikapnya padamu lebih stabil. Dia lagi butuh bantuanmu atau gak, tetap berteman dengan baik. Ia tak sekadar hendak memanfaatkanmu saat ingin sesuatu. Malah kawan seperti dirinya senang jika mampu memberikan sesuatu untukmu ketika kamu memerlukannya.

5. Tidak mudah ilfeel dan mengejek orang yang sedang terpuruk

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Anh Lee)

Sekarang mumpung hidupmu sedang baik-baik saja, coba perhatikan teman-temanmu. Siapa di antara mereka yang kerap terlihat ilfeel, meremehkan, atau mengejek orang yang sedang terpuruk? Contohnya, ada artis yang dulu terkenal sekali kemudian mengalami kesulitan finansial yang parah. 

Kawanmu kaget dengan berita itu dan mencoba memetik hikmahnya tentu wajar. Namun jika caption-nya saat membagikan ulang berita itu malah nyinyir, kamu wajib mewaspadainya. Misalnya, dia menulis, "Roda memang berputar. Dulu artis terkenal, sekarang terkenal miskin. Malu banget gak, tuh?"

Meski kehidupan artis wajar dibicarakan, contoh respons di atas menunjukkan kawanmu gak punya rasa empati. Andai dirimu yang mengalami nasib serupa, reaksinya juga sama dengan atau tanpa sepengetahuanmu. Ia tak bakal datang untuk menemani apalagi membantumu melalui masa sulit. Cari kawan yang tidak memandang aneh perubahan nasib orang lain. Itu hanyalah bagian dari perjalanan hidup.

Dengan kamu mengetahui ciri teman yang gak akan meninggalkanmu saat susah, mulailah menyeleksi pertemananmu. Tentu dirimu gak bisa sepenuhnya menghindar dari kawan yang gak setia. Mereka pasti ada bahkan barangkali lebih banyak daripada temanmu yang setia kawan. Kamu cukup menandainya sejak sekarang supaya tak terlalu berharap pada mereka lalu kecewa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us