Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Kamu Terlalu Memikirkan Perkataan Orang Lain? Pahami 6 Hal Ini

Berhenti peduli pada perkataan orang lain. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu sering memikirkan perkataan yang orang lain sampaikan mengenai dirimu? Hal ini tidaklah sehat karena menunjukkan bahwa tujuan hidup yang kamu pegang belumlah kuat. Jika membiarkan semua itu terjadi, kamu akan membuat pendapat orang lain menyakiti, memberikan tekanan, bahkan menimbulkan rasa insecure pada diri sendiri.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak membiarkan opini orang lain mengganggu kehidupanmu. Pasti sangat membahagiakan, bukan? Oleh karena itu, untuk membantu kamu agar tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain, inilah 6 hal yang bisa kamu terapkan.

1. Memahami bahwa orang lain tidak peduli pada setiap hal dalam kehidupanmu

Menikmati hidup (Pexels.com/Quang Anh Ha Nguyen)

Terdengar kejam, tapi inilah kenyataannya. Setiap orang mungkin mempunyai waktu untuk memikirkan dan memedulikan kehidupan orang lain. Tapi, mereka pun adalah orang-orang sibuk dengan segala pikirannya mengenai keluarga, pekerjaan, atau pasangan.

Ketika mendapatkan opini, ingatlah bahwa mereka hanya berkata berdasarkan pengamatan yang singkat dan belum tentu sesuai dengan keadaan yang sedang kamu hadapi.

2. Perkuat tujuan hidupmu

Membangun impian hidup (Pexels.com/RODNAE Productions)

Apakah kamu terlalu menghargai pendapat orang lain? atau selalu terpengaruh pendapat orang lain? Jika ya, ingatlah bahwa pendapat yang terpenting adalah dari dirimu sendiri.

Dengan membiarkan pendapat orang lain memengaruhi dan mendominasi hidup, artinya kamu sedang memberi kesempatan pada orang lain untuk menguasai kehidupanmu. Oleh karena itu, perkuatlah tujuan hidupmu dan tingkatkan rasa percaya diri.

3. Terima kekuranganmu

Menghadapi kesalahan (Pexels.com/Liza Summer)

Apakah kamu selalu berusaha melakukan segala sesuatu dengan sempurna? Apakah keinginan itu karena pilihan atau terpaksa? Apa pun alasannya, berusaha untuk selalu sempurna adalah hal yang tidak sehat. Sebab, kita semua mempunyai kekurangan dan tidak pernah lepas dari kesalahan.

Begitu pun ketika menghadapi pendapat orang lain. Alih-alih sakit hati ataupun kesal, akan lebih baik jika kita menyadari bahwa kita memiliki kekurangan, dan pendapat orang lain bisa jadi muncul karena kekurangan di dalam diri tersebut.

4. Selektif pada hal-hal yang kamu pedulikan

Berdiskusi dengan teman (Pexels.com/Andrea Piacquiadio)

Poin keempat ini terinspirasi dari bagian di dalam buku Seni Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson. Pesan ini tentu bukanlah hal baru, tetapi setidaknya hal ini bisa membuatmu menempatkan rasa peduli dalam berbagai perspektif.

Menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan hal-hal yang paling tidak berarti akan membuat kamu kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya lebih penting.

5. Menyadari bahwa tidak semua orang menyukaimu

Berhadapan dengan orang yang tidak menyukai kita. (Pexels.com/Keira Burton)

Kesadaran ini sangat penting saat kamu mendapatkan opini dari orang lain. Menyadari bahwa tidak semua orang menyukaimu akan menjadi sebuah pengingat bahwa apa pun yang disampaikan orang lain tidak selalu berdasarkan penilaian objektif.

Bisa saja, perkataan yang orang lain sampaikan hanya sekadar luapan emosi. Jika kamu memiliki tujuan hidup yang kuat, maka kamu akan lebih mudah dalam menerima hal ini.

6. Menerima tantangan dalam hidup

Menghadapi tantangan (Pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Dalam kehidupan, kita harus siap dalam menghadapi tantangan dan melakukannya dengan sebaik mungkin. Namun, bukan berarti kita menghadapi tantangan tanpa melakukan kesalahan sedikit pun.

Tantangan dan kesalahan adalah 2 hal yang tidak bisa dihindari—dan menghindarinya adalah hal yang sia-sia. Jika kamu telah mampu menerima tantangan dalam hidup, kecil kemungkinan perkataan orang lain akan mempengaruhi kehidupan yang tengah kamu jalani.

Semoga informasi ini bisa membantu kita semua agar tidak terlalu memedulikan perkataan orang lain. Ingat, kehidupan yang kita jalani saat ini adalah hasil dari apa yang selama ini kita lakukan. Mari kita jalani hidup dengan penuh kebahagiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us