Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tidur
ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Wabi-sabi mengajarkan menikmati kesederhanaan di kamar tidur

  • Ofuro sebagai ritual relaksasi sebelum tidur

  • Shinrin-yoku membantu pikiran lebih tenang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidur berkualitas adalah kunci untuk menjaga energi dan ketahanan tubuh sepanjang hari, tetapi banyak orang sulit mencapainya meskipun sudah tidur cukup lama. Fenomena ini membuat banyak individu mencari cara agar tidur malam tidak hanya nyenyak, tetapi juga efektif memulihkan kondisi fisik dan mental. Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat produktivitas tinggi dan gaya hidup yang disiplin, sehingga kebiasaan tidur mereka sering menarik perhatian karena dianggap mampu menghemat waktu tanpa mengorbankan kualitas istirahat.

Kebiasaan tidur orang Jepang tidak sekadar soal jam tidur yang pendek, tetapi juga cara mereka menyiapkan diri agar waktu istirahat yang singkat tetap mampu memberi efek segar saat bangun. Beberapa tradisi dan filosofi hidup mereka telah menjadi inspirasi untuk menciptakan suasana tidur yang damai sekaligus efisien. Berikut lima kebiasaan penting yang dapat dipelajari dari cara orang Jepang menjaga kualitas tidur mereka.

1. Wabi-sabi mengajarkan menikmati kesederhanaan di kamar tidur

ilustrasi kamar tidur (unsplash.com/amir gorji)

Filosofi Wabi-Sabi mengajarkan orang Jepang untuk menemukan ketenangan melalui kesederhanaan dan menerima ketidaksempurnaan. Prinsip ini membuat kamar tidur tidak dipenuhi benda berlebihan dan lebih mengutamakan suasana alami yang menenangkan. Misalnya, penggunaan lantai kayu polos, pencahayaan redup, serta dekorasi minimalis yang tidak mencolok. Lingkungan yang sederhana membuat pikiran lebih cepat tenang dan tubuh tidak terdistraksi oleh banyak hal.

Pendekatan ini membantu siapa pun yang sulit tidur karena ruang tidur yang berantakan atau penuh barang. Saat ruangan terasa lega dan tidak berlebihan, otak cenderung lebih rileks dan hormon stres berkurang. Hal ini mendukung proses tidur berkualitas meskipun waktu istirahat terbatas. Prinsip Wabi-Sabi juga mengingatkan bahwa istirahat tidak bergantung pada kemewahan, tetapi pada kondisi yang mampu menenangkan jiwa.

2. Ofuro sebagai ritual relaksasi sebelum tidur

ilustrasi mandi air hangat (pexels.com/Sergey Torbik)

Ofuro adalah tradisi mandi air hangat yang dilakukan orang Jepang sebelum tidur. Aktivitas ini bukan sekadar membersihkan diri, tetapi juga membantu menenangkan sistem saraf dan melancarkan peredaran darah. Air hangat membuat otot-otot yang tegang setelah beraktivitas seharian menjadi lebih rileks sehingga mempermudah tubuh untuk beristirahat.

Kebiasaan ini bisa diadaptasi dengan mandi air hangat selama 10–15 menit sebelum tidur. Suhu tubuh yang hangat akan turun perlahan setelah keluar dari bak mandi, yang secara alami memicu rasa kantuk. Efeknya tidak hanya membuat tidur lebih nyenyak, tetapi juga membantu tidur singkat menjadi terasa lebih pulih karena tubuh sudah berada dalam kondisi siap istirahat.

3. Shinrin-yoku membantu pikiran lebih tenang

ilustrasi hutan (pexels.com/Pixabay)

Shinrin-Yoku atau mandi hutan adalah kebiasaan orang Jepang untuk menghabiskan waktu di alam, khususnya di area yang dipenuhi pepohonan. Interaksi dengan alam membantu mengurangi hormon kortisol yang memicu stres dan menenangkan pikiran yang tegang akibat rutinitas harian. Meski tidak semua orang memiliki akses ke hutan, konsep ini dapat diterapkan dengan menghadirkan unsur alami ke dalam rumah, seperti tanaman hijau atau aroma kayu yang menenangkan.

Lingkungan tidur yang memiliki unsur alami membantu menurunkan tingkat kecemasan dan membuat pernapasan lebih teratur. Kondisi ini sangat penting bagi kualitas tidur karena pikiran yang gelisah sering menjadi alasan sulit tidur meskipun fisik sudah lelah. Prinsip Shinrin-Yoku menekankan bahwa interaksi dengan unsur alam, walau sederhana, dapat membantu seseorang tidur lebih cepat dan lebih pulih.

4. Kaizen mendorong perubahan kecil yang konsisten

ilustrasi bermain ponsel sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)

Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perbaikan berkelanjutan melalui langkah kecil yang dilakukan terus-menerus. Dalam konteks tidur, Kaizen mengajarkan pentingnya disiplin untuk memperbaiki rutinitas malam sedikit demi sedikit, seperti mengurangi penggunaan gawai sebelum tidur atau menetapkan jam tidur yang konsisten. Langkah kecil ini memberi dampak besar karena tubuh memiliki pola yang teratur sehingga mudah beradaptasi dengan jam istirahat.

Kebiasaan ini juga mendorong seseorang untuk mengenali faktor pengganggu tidur yang sering diabaikan, misalnya lampu kamar terlalu terang atau suhu ruangan yang tidak sesuai. Dengan melakukan perubahan kecil setiap hari, kualitas tidur akan meningkat secara bertahap tanpa terasa dipaksakan. Kaizen menunjukkan bahwa tidur berkualitas tidak perlu dilakukan dengan perubahan drastis, tetapi lewat konsistensi dalam menjaga kebiasaan sehat.

5. Gaya tidur minimalis membantu tubuh lebih nyaman

ilustrasi tidur (pexels.com/Eren Li)

Banyak orang Jepang memilih tidur di futon tipis yang digelar di lantai daripada kasur tebal di ranjang besar. Gaya tidur minimalis ini memudahkan ruangan tetap luas dan mudah dibersihkan sehingga suasana kamar tetap rapi dan nyaman. Kebiasaan ini juga dipercaya membantu postur tubuh lebih baik karena alas tidur yang cukup keras mampu menopang tulang belakang dengan lebih seimbang.

Ruang tidur yang tidak dipenuhi perabotan berat, membuat udara lebih segar dan sirkulasi ruangan terjaga. Kebersihan dan kesederhanaan ini meminimalkan alergi serta gangguan tidur akibat debu. Prinsip tidur minimalis tidak hanya menciptakan kamar yang tenang, tetapi juga membantu tubuh mencapai posisi tidur yang mendukung istirahat lebih berkualitas.

Tidur berkualitas bukan semata soal berapa lama seseorang memejamkan mata, melainkan bagaimana mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk benar-benar beristirahat. Kebiasaan orang Jepang menunjukkan bahwa perubahan sederhana dalam lingkungan dan rutinitas dapat memberi hasil yang signifikan. Apakah kamu sudah menemukan cara tidur yang paling sesuai untuk membuat malam lebih singkat tapi tetap menyegarkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team