Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Filosofi Orang Jepang yang Buat Hidup Terasa Lebih Mudah Dijalani

ilustrasi orang membaca (pexels.com/meijii)

Budaya Jepang dikenal kaya akan nilai dan filosofi yang mendalam. Banyak dari filosofi ini muncul dari cara pandang yang sederhana namun kuat terhadap kehidupan, tantangan, dan kebahagiaan. Nilai-nilai tersebut mengajarkan bagaimana melihat hal-hal biasa dengan cara yang luar biasa.

Menariknya, beberapa konsep hidup orang Jepang ini dapat membantu kita mengembangkan pola pikir yang kuat dan lebih siap menghadapi berbagai situasi. Filosofi-filosofi ini tak hanya berperan dalam memperbaiki cara kita bekerja atau berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga membantu menemukan tujuan dan kebahagiaan dalam hal-hal kecil di sekitar .

Dengan menggali lebih dalam makna-makna filosofi hidup berikut, kita bisa mendapatkan keunggulan dalam hidup yang mungkin tak pernah disadari sebelumnya.

1. Gaman

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Julio Lopez)

Gaman adalah konsep ketahanan mental dan kemampuan untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Ini adalah kemampuan untuk bertahan, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun tanpa mengeluh. Gaman adalah bagian penting dari budaya Jepang, terutama dalam menghadapi bencana alam atau tantangan hidup lainnya.

Dengan mempraktikkan gaman, kita belajar untuk lebih kuat dan sabar dalam menghadapi segala rintangan. Ini bukan berarti kita menahan diri dan tidak menyuarakan perasaan, tetapi lebih kepada menghargai ketenangan dan mengutamakan kesabaran dalam situasi sulit. Dengan gaman, kita jadi lebih mampu menjalani hidup dengan ketangguhan.

2. Wabi-sabi

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Wabi-sabi mengajarkan kita untuk menerima ketidaksempurnaan dan menghargai keindahan dalam segala hal yang sederhana dan alami. Ini adalah pandangan bahwa kekurangan atau ketidaksempurnaan bukanlah hal yang buruk. Dalam wabi-sabi, kita belajar menerima bahwa keusangan dan perubahan adalah bagian dari kehidupan yang indah.

Dalam kehidupan sehari-hari, wabi-sabi bisa membantu kita merasa lebih damai. Alih-alih mengejar kesempurnaan, kita belajar untuk menghargai momen dan menghargai hal-hal kecil yang sering kali dianggap sepele. Dengan mempraktikkan wabi-sabi, kita bisa menikmati hidup tanpa terus-menerus merasa terbebani oleh ekspektasi yang terlalu tinggi.

3. Kintsugi

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik yang pecah dengan menggunakan emas atau perak, sehingga retakan menjadi bagian dari keindahannya. Filosofi di balik kintsugi mengajarkan kita untuk menerima masa lalu dan melihat keindahan dalam luka atau pengalaman yang menyakitkan. Alih-alih menyembunyikan retakan, kita menghiasinya dan menjadikannya bagian dari cerita yang berharga.

Dalam hidup, kita juga bisa menerapkan konsep kintsugi dengan menerima masa lalu dan menjadikannya bagian dari diri yang kuat. Luka dan kesalahan kita adalah bagian dari perjalanan, dan dengan belajar dari pengalaman, kita menjadi versi diri yang lebih baik. Kintsugi mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan bisa menjadi sesuatu yang berharga jika melihatnya dari sudut pandang positif.

4. Mono no aware

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Vlada Karpovich)

Mono no aware adalah perasaan melankolis atau kepekaan terhadap kefanaan. Ini adalah kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini sementara dan bahwa kita harus menghargai momen saat itu terjadi. Dalam budaya Jepang, filosofi ini terlihat dalam cara mereka menghargai musim sakura, ketika bunga sakura yang indah mekar hanya dalam waktu singkat.

Dengan memahami mono no aware, kita jadi lebih menghargai kehidupan dan momen yang ada. Hal ini bisa membantu kita untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, tanpa terlalu terganggu oleh hal-hal kecil. Setiap momen menjadi lebih berarti karena kita tahu bahwa itu tidak akan berlangsung selamanya.

5. Ikigai

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/RDNE Stock Project)

Ikigai adalah filosofi yang bisa diartikan sebagai "alasan untuk hidup." Ini adalah perasaan menemukan tujuan atau sesuatu yang membuat kita merasa hidup setiap hari. Dalam konsep ikigai, ada keseimbangan antara apa yang kita cintai, apa yang kita kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang bisa menghasilkan.

Dengan menemukan ikigai, hidup kita menjadi lebih bermakna karena ada motivasi yang kuat untuk terus maju. Banyak orang di Jepang percaya bahwa ikigai adalah rahasia umur panjang,karena memberi semangat untuk terus berkarya dan berkembang. Mengejar ikigai bisa menjadi alasan untuk bangun setiap pagi dan menjalani hari dengan semangat.

6. Shikataganai

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Mike Gonzales)

Shikataganai adalah konsep penerimaan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali. Ini bisa diartikan sebagai “terima saja,” dan mengandung makna bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa diubah sekeras apa pun mencoba. Daripada terus tertekan oleh hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, shikataganai mengajarkan kita untuk melepaskan dan menerima keadaan.

Menerapkan shikataganai dalam hidup bisa membantu kita merasa lebih ringan dan bebas. Tidak semua hal bisa kita kendalikan dan menerima itu bisa memberikan ketenangan. Shikataganai bukan berarti menyerah, tetapi lebih tentang memahami batas diri dan fokus pada hal-hal yang bisa kita ubah.

Mempelajari filosofi hidup orang Jepang di atas bisa menjadi langkah untuk mengubah perspektif dan menuntun kita ke arah kehidupan yang lebih berharga. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menghadapi berbagai rintangan dengan bijaksana dan menemukan arti kebahagiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us