5 Tipe MBTI yang Punya Kecenderungan Avoidant, Sering Hindari Konflik!

Pernah gak sih kamu merasa lebih nyaman menghindari konfrontasi daripada menghadapinya? Atau lebih memilih batal ikut acara sosial di menit-menit terakhir karena tiba-tiba merasa overwhelmed? Kalau iya, kemungkinan besar kamu punya kecenderungan avoidant yang ternyata bisa dikaitkan dengan tipe kepribadian MBTI-mu.
Setiap tipe MBTI punya cara unik dalam menghadapi situasi sosial dan konflik. Ada yang langsung menghadapi, ada juga yang lebih memilih mundur dulu untuk menjaga ketenangan. Nah, beberapa tipe MBTI memang punya kecenderungan lebih kuat untuk menghindar dari situasi yang dirasa menguras energi atau bikin gak nyaman. Yuk, cek apakah tipe MBTI-mu termasuk di antaranya!
1. INFP

Kalau kamu tipe INFP, pasti familiar banget dengan perasaan ingin kabur setiap kali ada tanda-tanda konflik. Bukan karena pengecut, tapi INFP sangat menghargai harmoni dan kedamaian batin. Konfrontasi langsung bisa bikin mereka merasa terkuras secara emosional.
INFP punya dunia internal yang kaya dan lebih memilih menyelesaikan konflik dalam kepala mereka dulu sebelum benar-benar menghadapinya. Makanya, mereka sering terlihat menghindar atau diam saat ada masalah. Padahal sebenarnya, mereka sedang memproses semuanya secara mendalam. Cara terbaik buat INFP? Beri mereka waktu dan ruang untuk berpikir sebelum membahas masalah yang sensitif.
2. ISFP

ISFP dikenal sebagai pribadi yang lembut dan artistik, tapi di balik itu mereka juga punya kecenderungan kuat untuk menghindar dari situasi yang bikin mereka gak nyaman. Terutama kalau berkaitan dengan konflik interpersonal yang melibatkan emosi mendalam.
Buat ISFP, menghadapi konflik secara langsung itu seperti dipaksa tampil di panggung tanpa persiapan. Mereka butuh waktu untuk memahami perasaan mereka sendiri dulu sebelum bisa mengekspresikannya ke orang lain. Jadi, kalau ISFP tiba-tiba menghilang atau jadi pendiam saat ada masalah, itu bukan berarti mereka gak peduli. Justru sebaliknya, mereka sedang berusaha mencari cara terbaik untuk mengatasi situasi tanpa menyakiti siapa pun.
3. INTP

Sebagai tipe yang sangat logis, INTP punya cara unik dalam menghindar. Mereka bukan menghindar karena takut, tapi lebih karena merasa konflik emosional itu gak efisien dan membuang-buang waktu. Buat mereka, lebih baik fokus pada hal-hal yang bisa dianalisis secara objektif.
INTP sering terlihat cuek atau bahkan gak peduli saat ada drama di sekitar mereka. Padahal, mereka sebenarnya sedang mengamati dari jauh dan menganalisis situasi. Mereka akan terlibat kalau memang dirasa perlu dan ada solusi logis yang bisa ditawarkan.
4. ISFJ

ISFJ adalah tipe yang sangat peduli dengan perasaan orang lain, kadang sampai mengorbankan kebutuhan mereka sendiri. Kecenderungan avoidant mereka muncul dari ketakutan akan merusak hubungan atau menyakiti orang yang mereka sayang.
Daripada menghadapi konflik yang bisa berujung pada rusaknya hubungan, ISFJ lebih memilih menelan kekecewaan sendiri. Mereka akan tersenyum dan bilang "gak apa-apa" meski sebenarnya ada yang mengganjal. Sikap menghindar ini bisa jadi bumerang karena masalah yang gak diselesaikan bisa menumpuk dan meledak di kemudian hari. Makanya, ISFJ perlu belajar bahwa konflik yang sehat justru bisa memperkuat hubungan.
5. INFJ

INFJ punya kemampuan luar biasa dalam memahami orang lain, tapi justru kemampuan ini yang kadang bikin mereka overwhelmed. Berada di tengah keramaian atau situasi sosial yang intens bisa bikin mereka merasa terkuras karena tanpa sadar menyerap emosi semua orang di sekitar.
Kecenderungan avoidant INFJ lebih ke arah menghindari situasi sosial yang terlalu ramai atau superficial. Mereka lebih suka interaksi yang mendalam dengan sedikit orang daripada small talk dengan banyak orang. Kalau dipaksa terus-terusan berada dalam situasi sosial yang menguras, INFJ bisa mengalami yang namanya "INFJ door slam", yakni menutup diri total dari orang atau situasi tertentu untuk melindungi energi mereka.
Punya kecenderungan avoidant bukan berarti ada yang salah dengan dirimu. Setiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi situasi yang menantang. Ingat, menghindar sesekali untuk menjaga kesehatan mental itu wajar, tapi kalau terus-terusan menghindar, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk bertumbuh dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan orang lain.