Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pria dan wanita abis bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Suasana lebaran erat kaitannya dengan saling bermaaf-maafan, sayangnya kata maaf yang diucapkan seringkali hanya sebagai formalitas dan tidak mengandung kesungguhan. Begitu juga kata maaf yang diucapkan sehari-hari ketika kita melakukan kesalahan.

Seringkali kata maaf hanya bertujuan untuk membuat diri merasa lebih baik, dan tanpa disertai kesadaran bahwa apa yang baru saja dilakukan memang sebuah kesalahan. Nah, bagaimana kita mengenali ucapan-ucapan maaf yang tidak tulus ini? Yuk, simak artikelnya!

1. Kata maaf yang diikuti "tapi" dan "jika"

Ilustrasi situasi perdebatan (pexels.com/SHVETS Production)

Kita tentu sering mendengar pernyataan maaf seperti "Iya deh maaf, tapi kamunya juga salah" atau, "maaf jika itu salah." Biasanya kata maaf seperti itu hanya bertujuan untuk membuat seseorang berhenti marah, atau hanya ingin masalah yang dihadapi segera berlalu.

Dilansir Psychology Today menurut Molly Howes selaku klinikal psikolog, pernyataan yang mengandung 'tetapi' membatalkan permintaan maaf itu sendiri, begitu pula dengan pernyataan yang mengandung 'jika' yang cenderung menunjukkan bahwa rasa sakit yang ditimbulkan itu mungkin tidak terjadi.

2. Permintaan maaf yang berlebihan

Editorial Team

Tonton lebih seru di