6 Tips Bergaul Tanpa Minder, Independensi Cegah Bingung Jati Diri

Kesetaraan tidak menghapus perbedaan di antara setiap individu. Hanya saja, perbedaan itu tak lantas membuat seseorang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Semua orang dengan berbagai keadaannya tetap memiliki hak-hak yang sama.

Penghormatan yang diterima dari orang lain pun semestinya gak berbeda selama kesetaraan ini menjadi kesadaran bersama. Jadi, perbedaan nasib antara kamu dengan kawan-kawanmu bukan alasan untuk minder. Tidak perlu merasa dirimu bukan siapa-siapa di antara mereka.

Sekalipun pendapatanmu lebih kecil daripada teman-teman misalnya, ini tak merampas kebebasanmu dalam berpendapat ketika mengobrol dengan mereka. Bila ada segelintir orang yang membedakan sikapnya padamu karena kamu dianggap tidak setara dengan mereka, tak perlu bersedih. Siapa pun dapat memerlukan waktu lebih lama untuk memahami hakikat kesetaraan antar manusia.

Meski seharusnya orang lain memperlakukanmu dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, kamu juga gak boleh cuma pasif. Pandanganmu mengenai perbedaan-perbedaan yang ada di antara dirimu dan teman-teman perlu diperbaiki. Barangkali selama ini kamu gampang minder lantaran berpikir berbagai aspek dalam kehidupan mereka lebih baik dibandingkan kehidupanmu.

Hidup kalian memang tidak mungkin sama persis dan beragam perbedaan telah menjadi keniscayaan. Sikapi hal tersebut dengan biasa-biasa saja. Gak usah merasa sedih melihat mereka menikmati hal-hal yang belum pernah dicicipi olehmu.

Tak perlu juga mencoba berpaling dari pemandangan seperti itu hanya untuk membuatmu merasa lebih baik. Misalnya, selama ini kamu minder menyaksikan kemewahan hidup orang lain. Ubahlah cara pandangmu hingga mampu menikmati pemandangan tersebut dan jadikan sebagai penambah wawasan tentang beranekanya kehidupan manusia.

Kepercayaan diri tidak bisa tumbuh tanpa usaha aktif darimu. Kamu harus lebih nyaman dengan diri sendiri serta merasa bangga pada kemampuanmu. Untuk itu diperlukan usaha yang sungguh-sungguh supaya kamu menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Jangan pernah lelah buat belajar serta mengasah kemampuan diri. Keluarkan semua potensi dirimu dan tunjukkan pada dunia bahwa kamu memiliki keahlian. Apabila kamu telah tahu betul mengenai kemampuan diri, bergaul dengan siapa pun tak membuatmu insecure.

Namun, jangan terintimidasi oleh beberapa orang yang suka meremehkan kemampuanmu. Kamu memang gak punya tugas menjadi versi terbaik di mata semua orang. Cukup capai standar terbaikmu melalui tujuan-tujuan hidup yang menurutmu penting.

Ini penting dilakukan guna sejak dini menyeleksi orang-orang yang berada di sekitarmu. Jika kamu tidak berani menjadi diri sendiri lalu tampil dengan berbagai kepalsuan, seperti bersikap sok kaya, maka orang-orang yang berani mendekat barangkali juga dari kalangan atas saja. Bergaul dengan teman yang kondisi sosial ekonominya lebih baik sebenarnya positif.

Kamu bisa belajar banyak dari mereka dan akhirnya mengubah nasib melalu relasi. Akan tetapi, awalanmu yang sudah minder duluan dengan tidak berani tampil apa adanya bikin manfaat di atas sukar didapat. Berada di dekat mereka hanya kian mengikis kepercayaan dirimu sampai kamu tak sempat memikirkan pengembangan diri.

Sedang dengan selalu tampil apa adanya, semua orang yang mendekatimu tak punya ekspektasi berlebihan terhadapmu. Baik mereka datang dari kalangan mana pun, dirimu sudah diterima dengan apa adanya. Kamu sendiri terhindar dari perasaan mesti menyamai kawan.

Meski kamu perlu terus belajar untuk beradaptasi dengan berbagai karakter teman serta meningkatkan kepercayaan diri, gak dimungkiri bahwa rasa nyaman kadang tak bisa dipaksakan. Misalnya, ketidaknyamanan ketika kamu berada di tengah teman-teman yang terus membahas tentang uang. Bahkan mereka suka mencibir orang dengan penghasilan yang lebih rendah.

Rasa tak nyamanmu tidak hanya dipicu oleh pembahasan tentang kekayaan, melainkan lebih karena kesukaan mereka meremehkan orang. Kalian berseberangan dalam cara memandang dan menghormati orang lain. Terlepas dari pendapatanmu termasuk rendah atau tinggi menurut mereka, sebaiknya kamu memang menepi saja.

Walau dirimu sesungguhnya tidak minder oleh sikap mereka, model pergaulan begini akan berdampak kurang baik untukmu. Bila kamu tak menjadi sama dengan mereka, orang-orang yang sering direndahkan oleh mereka juga bakal mengira sifatmu sama minusnya. Pun begitu nanti penghasilanmu mengalami penurunan, kepercayaan dirimu saat bergaul dengan mereka juga langsung anjlok.

Kemandirian tak hanya mencegahmu dari sikap suka merepotkan orang lain. Dengan karakter independen dalam diri, kamu tidak menggantungkan identitasmu pada kawan-kawan di lingkaran terdekatmu. Siapa mereka dan seperti apa pun kehidupan mereka, kamu adalah kamu.

Pertemananmu dengan sejumlah orang tidak membebanimu agar menjadi sama seperti mereka. Kamu tetap termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi setelah melihat mereka, tetapi tak mewajibkan diri sama persis dengan mereka. Satu sisi kamu membaur dengan kawan-kawan, tetapi di sisi lain tetap mempertahankan identitas sendiri.

Gak masalah buatmu bila ada orang di luar circle yang bertanya mengapa kamu tidak seperti kawan-kawanmu yang dinilai lebih sukses. Kamu bisa menyikapinya dengan santai karena punya batasan antara dirimu dengan teman-teman. Bukannya minder, kamu mengakui kehebatan mereka sembari tetap mengapresiasi pencapaianmu sendiri.

Sama sekali tidak pernah minder dalam pergaulan rasanya juga gak mungkin. Kepercayaan diri siapa pun bisa naik dan turun dipengaruhi kondisinya saat itu dan sikap orang lain. Namun, kamu mampu membuat kepercayaan dirimu lebih stabil ketika bergaul dengan siapa saja melalui enam tips di atas. Kalau dasar kepercayaan dirimu sudah baik, memulihkannya kembali setelah sempat drop juga lebih mudah dan tak membuatmu sampai takut bergaul.