5 Tips Menulis Esai yang Disukai Juri! Jangan Kaget Kalau Menang

Intinya sih...
Bangun gagasan yang tajam, ajukan pertanyaan kritis, dan kaitkan dengan realitas atau pengalaman pribadi.
Paragraf pertama penentu nasib esai, tarik perhatian dengan fakta, pertanyaan tajam, atau anekdot singkat yang relevan.
Sampaikan solusi terkait topik, buat struktur dan alur yang jelas, tulis dengan gaya bahasa sendiri.
Esai adalah sebuah tulisan prosa yang berisi pemikiran, opini, atau argumen seseorang terhadap suatu topik. Esai ditulis secara sistematis dan logis, serta bersifat subjektif. Menulis esai bukan soal kelihatan pintar aja, ya. Tapi bagaimana kamu mampu menyampaikan ide dengan jelas, hidup, dan ngena.
Pada dasarnya, bahasa dalam penulisan esai bersifat komunikatif, agar mudah dipahami pembaca. Selain itu, kamu juga harus tahu lima tips berikut. Simak, yuk!
1. Bangun gagasan yang tajam
Seperti yang sudah dikatakan, menulis esai bukan soal kelihatan pintar, ya. Tapi, pastikan kamu tahu mau menulis apa, dan kenapa itu penting. Bangun gagasan yang tajam dan tahu arah tulisan kamu. Kalau sebagai penulis aja bingung, apalagi pembacanya.
Untuk itu, kamu harus paham dulu, nih, tentang topik yang akan dibahas. Lalu ajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, seperti “apa dampaknya bagi kehidupan?” Ini membantumu menggali argumen dan refleksi yang mendalam, tak hanya sekadar informasi umum, ya! Supaya gagasannya lebih tajam, kamu bisa kaitkan dengan realitas atau pengalaman pribadi, sehingga esai terasa nyata, reflektif, dan jujur.
2. Paragraf pertama itu penentu nasib
Sama halnya dengan first date, paragraf pertama adalah gerbang yang menentukan nasib, apakah esai ini layak untuk diperhitungkan atau hanya sekadar tulisan yang membosankan dan bikin ilfeel? Ya, kuncinya itu di kalimat pertama, tarik perhatian dengan fakta yang bikin pembaca mikir, pertanyaan tajam, atau anekdot singkat yang relevan.
Contoh kalimat pembuka yang ngebosenin, “kesepian adalah keadaan ketika merasa sendiri… dalam esai ini, saya akan membahas tentang kesepian…” Kalimat itu membosankan karena terlihat seperti definisi dalam sebuah kamus. Ganti kalimat pembuka esai, bisa dengan kutipan terkenal, fakta unik, ataupun kisah pribadi yang relevan supaya pembaca langsung terhubung.
3. Tak hanya ide, tapi juga solusi
Dalam esai bukan hanya memaparkan tentang ide dan gagasan, tapi juga solusi. Esai yang baik bukan hanya mengkritik, namun mampu memberikan respon terkait topik yang dibahas. Ini adalah nilai yang menunjukan kalau kamu memikirkan masa depan. Gak perlu muluk-muluk, yang penting nyambung dan grounded sama masalahnya.
Solusi dalam esai membuat tulisanmu terasa berguna, bukan hanya curhat. Solusi bisa berbentuk pancingan diskusi bersama, tak harus jawaban mutlak. Jadi pembaca tak hanya menerima tapi diajak berpikir.
4. Buat struktur dan alur
Esai harus punya arah, jangan asal ngetik paragraf. Tanpa struktur yang jelas, pembaca bisa tersesat. Struktur itu seperti peta yang akan menuntun pembaca dari pengantar, penjelasan, sampai penutup yang memuaskan.
Struktur umum esai, seperti pembuka, isi, penutup. Struktur yang kuat bikin argumenmu terasa matang, dan gagasan yang disampaikan lebih meyakinkan. Bukan hanya asal bicara. Nah, fase transisi antar paragraf pun harus berkesinambungan, untuk menciptakan alur yang runtut sehingga pembaca gak bingung dengan arah tulisan.
5. Tulis dengan suara kamu sendiri
Maksudnya, kamu menulis dengan gaya bahasa kamu sendiri. Ini yang menjadikan tulisan kamu unik dan berbeda. Gaya tulisan itu seperti sidik jari, setiap orang berbeda gaya penulisannya. Tunjukkan bahwa kamu paham, peduli, dan berani bersuara, ini akan menciptakan kesan kalau tulisan kamu benar-benar hidup.
Lalu, gimana menulis dengan suara sendiri? Pertama, kamu tulis saja dulu, editnya belakangan, fokus pada apa yang akan ditulis. Berikutnya, gunakan kata-kata yang biasa diucapkan, gak perlu terlalu puitis atau menggunakan bahasa tinggi. Menulislah seolah sedang berbicara dengan orang terdekatmu.
Jangan takut untuk terlihat berbeda, tunjukkan ciri khas dalam menulis. Asal, perhatikan struktur dan alur esai yang benar, serta jangan lupa untuk memberikan solusi yang sesuai dengan topik yang dibahas. Paragraf pembuka juga penting, karena ini adalah pintu masuk yang menarik perhatian pembaca. Semoga bermanfaat!