Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Membuat Essay yang Baik dan Benar, Lebih Profesional!

ilustrasi belajar menggunakan laptop (pexels.com/karolinagrabowska)
Intinya sih...
  • Menentukan topik yang jelas dan tujuan essay
  • Mengumpulkan bahan pendukung dari sumber terpercaya
  • Membuat outline dan pendahuluan yang menarik

Menulis essay yang menarik dan terstruktur dengan baik bukan hanya soal merangkai kata, tetapi juga tentang memahami cara berpikir kritis dan menyusun ide secara sistematis. Bagi banyak orang, proses ini bisa terasa menantang, terutama ketika harus mempertahankan alur logika dan menjaga perhatian pembaca.

Agar essay terasa kuat dan meyakinkan, dibutuhkan strategi yang tepat, kesabaran dalam merangkai argumen, serta kemampuan menyusun ide secara runtut dan jelas. Dengan menguasai prinsip-prinsip dasarnya, menulis essay pun jadi lebih sederhana dan menyenangkan. Yuk, simak cara membuat essay yang baik dan benar berikut ini!

1. Menentukan topik dan tujuan

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/vladakarpovich)

Sebelum mulai menulis, kamu perlu untuk terlebih dahulu menentukan topik yang ingin dibahas beserta alasan pemilihannya. Memilih tema yang sudah kamu kuasai atau sesuai dengan minat akan membuat proses menulis jauh lebih mengalir dan menyenangkan.

Selain itu, penting untuk memahami tujuan essay sejak awal, apakah untuk memberi informasi, meyakinkan pembaca, atau mengkritik. Dengan pemahaman yang jelas tentang tujuan ini, kamu dapat menentukan gaya bahasa, sudut pandang, dan struktur yang tepat, sehingga essay yang dihasilkan lebih terfokus, terarah, dan efektif.

2. Melakukan riset

ilustrasi bekerja depan laptop (pexels.com/oliadanilevich)

Setelah memilih topik, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan pendukung. Riset yang matang memungkinkanmu untuk memperkuat argumen dengan data dan fakta yang relevan, bukan sekadar opini pribadi. Carilah informasi dari sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah, buku, atau berita yang kredibel.

Riset juga membuka wawasan baru dan memberikan perspektif lebih luas tentang topik yang dibahas, sehingga essay yang dihasilkan lebih mendalam dan meyakinkan. Jangan lupa untuk mencatat sumber-sumber tersebut agar dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka yang tepat di akhir tulisan!

3. Menyusun kerangka (Outline)

ilustrasi wanita menulis to do list (pexels.com/juditpeter)

Sebelum menulis panjang lebar, buat dulu gambaran kasarnya. Tuliskan poin-poin utama yang ingin kamu bahas secara berurutan. Ini seperti peta jalan yang membantu kamu tetap fokus dan tidak keluar jalur. 

Dengan membuat outline, kamu bisa lebih mudah mengelola ide-ide yang ingin disampaikan, menghindari pengulangan, dan menjaga agar setiap bagian essay terhubung dengan baik. Ini juga memudahkan kamu untuk tetap fokus pada tujuan utama, sehingga hasil tulisan menjadi lebih terstruktur dan terarah.

4. Menulis pendahuluan yang kuat

ilustrasi wanita menulis to do list (pexels.com/fotiosphotos)

Pendahuluan itu seperti pintu masuk essay, jadi buatlah semenarik mungkin. Mulai dengan kalimat pembuka yang memancing rasa ingin tahu pembaca, lalu berikan sedikit latar belakang tentang topikmu. Dalam bagian ini, kamu harus mampu mengungkapkan secara singkat alasan mengapa topik yang dibahas relevan dan menarik.

Selain itu, pastikan untuk menyertakan tesis atau pernyataan utama yang menjadi inti dari essay. Tesis ini akan menjadi panduan bagi pembaca tentang apa yang akan dibahas lebih lanjut dalam essay.

5. Mengembangkan isi essay

ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/olly)

Mengembangkan isi essay merupakan bagian utama yang menentukan kekuatan argumen dan kualitas tulisanmu. Setelah pendahuluan, bagian ini harus memperkenalkan dan mendalami setiap poin utama yang telah kamu rencanakan. Setiap paragraf dalam isi essay harus berfokus pada satu ide atau argumen yang jelas.

Lengkapi essay dengan bukti yang mendukung, seperti data, fakta, atau contoh relevan. Jangan lupa untuk menyertakan analisis yang menunjukkan hubungan antara bukti dan argumenmu. Selain itu, gunakan transisi yang halus antar paragraf agar alur tulisan tetap mengalir dan mudah diikuti.

6. Membuat penutup yang efektif

ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/georgemilton)

Sebuah essay yang baik juga harus berakhir dengan kesan yang kuat. Penutup harus mampu merangkum kembali poin-poin utama yang telah dibahas dan menegaskan kembali thesis atau pendapat utama yang kamu sampaikan.

Selain itu, penutup juga dapat memberikan pandangan atau refleksi terakhir yang mengajak pembaca untuk berpikir lebih lanjut tentang isu yang dibahas. Untuk memberi kesan yang mendalam, kamu bisa menambahkan saran atau ajakan bertindak yang relevan, tergantung pada tujuan essay tersebut.

7. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

ilustrasi wanita berada depan laptop (pexels.com/mareklevak)

Pilihlah kata-kata yang tepat dan hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau bertele-tele. Selain itu, pastikan tata bahasa dan ejaan sesuai dengan kaidah yang berlaku, karena kesalahan dalam hal ini bisa mengurangi kredibilitas tulisanmu.

Penggunaan kalimat yang sederhana dan lugas juga membantu pembaca untuk lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, sesuaikan gaya bahasa dengan audiens yang dituju agar komunikasi lebih terhubung dan sesuai dengan konteks pembaca.

8. Melakukan revisi dan editing

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)

Setelah selesai menulis, kamu belum bisa merasa puas karena proses revisi dan editing juga perlu kamu lakukan. Setelah menyelesaikan draft pertama, bacalah kembali tulisanmu dengan cermat untuk memastikan alur ide berjalan lancar dan argumen yang disampaikan kuat.

Pada tahap ini, fokuslah untuk mengecek apakah ada kalimat yang membingungkan, argumen yang kurang kuat, atau typo kecil yang mengganggu. Proses ini memastikan bahwa essay yang kamu hasilkan bebas dari kesalahan teknis dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. 

9. Mencantumkan referensi jika perlu

ilustrasi laptop (pexels.com/divinetechygirl)

Dalam essay akademik atau ilmiah, mencantumkan referensi adalah kewajiban untuk menghindari plagiarisme dan memberikan pembaca akses untuk memverifikasi sumber informasi. Ini tidak hanya menunjukkan integritas intelektualmu, tapi juga membuat tulisanmu lebih kredibel.

Pastikan untuk mencantumkan referensi sesuai dengan format yang sesuai, seperti APA, MLA, atau Chicago Style, tergantung pada jenis penulisan yang kamu gunakan. Dengan referensi yang jelas, essay kamu tidak hanya lebih terpercaya, tetapi juga lebih profesional dan mudah dipahami.

Menulis essay yang baik dan benar memerlukan proses yang terorganisir, dari pemilihan topik hingga tahap revisi. Dengan riset yang akurat, argumen yang jelas, dan bahasa yang tepat, kamu bisa menghasilkan essay yang kuat dan persuasif. Dengan langkah-langkah ini, proses menulis bisa jadi lebih lancar dan hasilnya pun lebih memuaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us