Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menyiapkan makan siang
ilustrasi menyiapkan makan siang (pexels.com/August de Richelieu)

Intinya sih...

  • Dinginkan makanan sebelum masuk kulkas untuk menjaga tekstur dan mencegah kerja berat kulkas.

  • Gunakan wadah kedap udara agar makanan tidak cepat berubah rasa dan bau, serta pilih wadah yang aman dari bahan kimia.

  • Simpan sesuai jenis makanan untuk menghindari kontaminasi silang dan tandai dengan label tanggal untuk mengatur stok makanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kelebihan makanan sering kali menjadi dilema di rumah. Di satu sisi, sayang kalau harus dibuang karena masih bisa dimakan, tapi di sisi lain, jika tidak disimpan dengan benar bisa berisiko basi atau menimbulkan masalah kesehatan. Menyimpan makanan yang berlebih tidak bisa asal taruh di kulkas saja, ada teknik dan cara tertentu agar tetap aman untuk dikonsumsi di kemudian hari.

Dengan memahami cara penyimpanan yang tepat, kamu bukan hanya bisa menghemat pengeluaran, tapi juga ikut berkontribusi dalam mengurangi sampah makanan. Apalagi di era sekarang, food waste menjadi isu penting yang banyak dibicarakan. Maka dari itu, ada baiknya kita tahu cara menjaga kualitas makanan agar bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan rasa dan nutrisinya.

1. Dinginkan makanan sebelum masuk kulkas

ilustrasi kulkas (pexels.com/Kevin Malik)

Banyak orang langsung memasukkan makanan panas ke dalam kulkas agar cepat awet, padahal hal ini sebenarnya kurang baik. Suhu panas bisa memicu timbulnya uap air yang akhirnya membuat makanan lebih cepat basi dan kulkas bekerja lebih berat. Idealnya, biarkan makanan berada pada suhu ruang dulu sekitar 30–60 menit sebelum disimpan.

Mendinginkan makanan terlebih dahulu juga membantu menjaga teksturnya. Misalnya, nasi atau lauk berkuah akan tetap terasa enak saat dipanaskan kembali jika tidak langsung dimasukkan dalam keadaan panas. Jadi, jangan terburu-buru menyimpan makanan ke dalam kulkas, beri waktu agar suhu lebih stabil terlebih dahulu.

2. Gunakan wadah kedap udara

ilustrasi mengemas makanan (pexels.com/Vanessa Loring)

Wadah penyimpanan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas makanan. Gunakan wadah kedap udara untuk mengurangi paparan oksigen yang bisa mempercepat proses oksidasi atau membuat makanan berubah rasa. Selain itu, wadah seperti ini juga bisa mencegah bau makanan menyebar di dalam kulkas.

Pilih wadah yang terbuat dari bahan food grade seperti plastik BPA-free atau kaca. Dengan begitu, kamu bisa lebih aman dalam menyimpan makanan tanpa takut bahan kimia berbahaya ikut tercampur. Pastikan juga wadah tertutup rapat agar tidak ada celah bagi bakteri untuk berkembang biak.

3. Simpan sesuai jenis makanan

ilustrasi memasak (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap jenis makanan punya kebutuhan penyimpanan yang berbeda. Misalnya, makanan berkuah atau berlemak lebih baik disimpan dalam wadah tertutup rapat di rak bagian dalam kulkas. Sedangkan sayuran matang atau lauk kering bisa bertahan lebih lama jika dibungkus dengan plastik khusus makanan sebelum dimasukkan ke wadah.

Jika kamu punya makanan beku seperti daging atau ikan yang belum dimasak, sebaiknya pisahkan dari makanan matang. Hal ini penting untuk mencegah kontaminasi silang yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Dengan menyimpan sesuai jenisnya, kualitas makanan akan lebih terjaga dan tetap aman untuk dikonsumsi.

4. Tandai dengan label tanggal

ilustrasi merapikan isi lemari (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang kita suka lupa kapan makanan tertentu disimpan. Akibatnya, makanan sudah melewati batas aman konsumsi sebelum sempat dimakan. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memberi label tanggal pada wadah penyimpanan. Tuliskan kapan makanan dimasukkan ke kulkas atau freezer, sehingga kamu bisa tahu mana yang harus didahulukan untuk dimakan.

Label ini juga membantu dalam mengatur stok makanan. Jadi, kamu tidak lagi asal ambil makanan di kulkas, melainkan berdasarkan urutan penyimpanan. Sistem ini mirip dengan metode FIFO (First In, First Out) yang sering dipakai di restoran atau dapur profesional agar makanan tidak terbuang sia-sia.

5. Panaskan kembali dengan benar

Potret memasak (pexels.com/@rdne)

Menyimpan makanan saja tidak cukup, cara memanaskannya juga harus tepat agar tetap aman. Gunakan api sedang atau microwave dengan suhu yang cukup panas hingga seluruh bagian makanan benar-benar hangat merata. Hal ini penting karena bakteri yang mungkin mulai tumbuh bisa mati saat makanan dipanaskan dengan baik.

Hindari memanaskan makanan berulang kali karena bisa merusak nutrisi dan rasa. Sebaiknya ambil porsi sesuai kebutuhan, lalu panaskan hanya sekali sebelum dimakan. Dengan begitu, makanan tetap enak, sehat, dan aman untuk dikonsumsi meski sudah disimpan beberapa hari.

Menyimpan kelebihan makanan sebenarnya bukan hal sulit, asalkan tahu cara yang tepat. Mulai dari mendinginkan makanan sebelum masuk kulkas, menggunakan wadah kedap udara, hingga memberi label tanggal, semua langkah ini bisa membantu mengurangi pemborosan dan menjaga kesehatan. Jadi, sebelum membuang makanan, pertimbangkan untuk menyimpannya dengan benar agar bisa dimanfaatkan kembali. Yuk, biasakan cara penyimpanan yang baik agar makanan tetap bernilai dan tidak terbuang sia-sia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian