Tips Personal Marketing ala Henry Manampiring lewat Buku Baru

Intinya sih...
- Henry Manampiring membagikan pengalaman dan kisahnya dalam membentuk personal marketing di Gramedia Goes to Campus.
- Belum lama ini, Henry merayakan peluncuran bukunya yang berjudul "Belajar Marketing Belajar Hidup" dengan membagikan tips self-improvement.
- Dalam sesinya, Henry memaparkan konsep 4P dan STP yang menjadi kunci melakukan personal marketing serta pentingnya networking dan kreativitas.
Jakarta, IDN Times - Henry Manampiring, penulis “Filosofi Teras” dan “Alpha Girls Guide” membagikan pengalaman dan kisahnya dalam membentuk personal marketing. Dalam perhelatan Gramedia Goes to Campus di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, ia pun membagikan pengalamannya sebagai penulis sekaligus seorang marketer.
Merayakan buku yang baru diluncurkannya berjudul “Belajar Marketing Belajar Hidup”, ia pun membagikan secara lebih lengkap mengenai personal marketing yang digunakan dalam mengembangkan diri. Jangan terkecoh dengan judul, buku ini berisi tips self-improvement yang bisa kamu terapkan untuk membangun masa depan.
Untuk itu, sesuai dengan perhelatan Gramedia Goes to Campus yang menjadi pengembangan diri para mahasiswa, personal marketing pastinya berguna buat para maba ataupun fresh graduate!
1. Konsep marketing bisa diaplikasikan untuk self improvement
Sebagai seorang marketer yang beralih profesi, laki-laki yang akrab disapa Om Piring ini melihat bahwa konsep-konsep marketing yang selama ini ia geluti bisa menjadi cara seseorang untuk mengembangkan dirinya. Dengan pengalamannya menggeluti bidang marketing selama 25 tahun, ia pun memaparkan konsep 4P yang terdapat dalam ilmu marketing. Kira-kira, begini penjelasan dan pemaparannya saat sesinya:
1. Product: Layaknya sebuah produk, kita juga merupakan produk yang perlu "ditawarkan" ke publik. Baik itu melalui pengalaman maupun pengetahuan, kamu perlu menerangkan bahwa dirimu merupakan produk unggul di antara manusia-manusia lainnya.
2. Price: Sama seperti value, price merujuk kepada value yang kamu miliki dan terapkan di dalam hidup. Dengan konsep "ada harga, ada barang", kamu juga perlu memiliki value yang ditawarkan sesuai dengan upah yang dibayarkan.
3. Promotion: Layaknya seorang marketer yang mendekati klien, kamu juga harus melakukan promosi agar dapat menarik perhatian para rekruter atau pihak yang ingin kamu sanjung.
4. Place: Layaknya produk di pasar, kamu juga perlu menaruh diri dengan value, pengalaman, dan pengetahuan yang kamu miliki. Ketiga aspek inilah juga yang harus kamu bedakan dengan orang lain agar tampak lebih menonjol.
"Jadi kalau produknya gak keliatan di pasar, akan susah dijualnya. Untuk itu, konsep 4P itu juga jadi cara untuk menjual diri dan tetap relevan di masa yang saingannya banyak," jelas penulis Henry Manampiring saat membagikan sesinya di Gramedia Goes to Campus di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Kamis (07/11/2024).
2. Untuk melakukannya, diperlukan tahap tahap strategis
Selain konsep 4P, Om Piring juga membagikan konsep STP yang merupakan rangkaian strategis agar kamu bisa mencapai personal marketing yang optimal.
"STP, S itu berarti segmentasi, T artinya target, dan P berarti positioning. Sama layaknya perusahaan, proses strategis ini juga perlu tahapan dan waktu yang gak bisa dilakukan dengan singkat," jelasnya.
Ia pun juga membagikan makna mendalam di balik tiap-tiap konsep yang menjadi kunci seseorang melakukan personal marketing. Berikut penjelasan yang dipaparkannya:
1. Segmentasi. Segmentasi berarti bahwa kamu harus memilah dan memilih "pasar". Menurutnya, setiap orang memiliki kecocokan dengan industri kerja masing-masing, yang harus dicari saat mahasiswa masih duduk di bangku kuliah.
"Seenggaknya, mahasiswa udah tahu apa pekerjaan yang cocok dan mau dilakukan saat masih duduk di semester 6. Sebaiknya jangan tunggu lulus dulu baru cari tahu kerja di mana, takutnya terlalu telat," ungkap Om Piring.
2. Targeting. Targeting berarti bahwa kamu memilih industri dan perusahaan yang ingin kamu tuju dengan menentukan target industri pekerjaan dari awal.
3. Positioning. Sesuai dengan namanya, yakni memposisikan diri, penjelasan mengenai positioning bisa kamu lihat dari bagaimana seorang rekruter bertanya, "Tolong perkenalkan dirimu". Lewat pertanyaan ini, kamu pun perlu memposisikan diri sesuai dengan posisi yang kamu lamar dengan pengalaman dan pengetahuan yang kamu miliki.
3. Networking juga penting untuk melakukan personal marketing
Networking juga merupakan salah satu hal yang harus dimiliki agar personal marketing semakin sempurna. Pasalnya, networking bisa kamu asah sejak masih duduk di bangku kuliah dengan menjaga relasi bersama teman-teman sepantaran.
"Saya dulu saat bekerja sebagai marketer juga karena teman saya yang menawarkan kesempatan dan lowongan kerja yang ia ketahui. Jadi, kuliah itu bisa dibilang merupakan langkah pertama melakukan networking untuk memperluas kesempatan bekerja di perusahaan impian," tuturnya.
Untuk itu, ia pun mengingatkan kepada para mahasiswa agar baik-baik dalam menjaga relasi. Ia berpesan agar sebisa mungkin berikan kesan yang baik dan aktif agar bisa menjadi sosok yang dipercaya ketika terdapat kesempatan yang datang.
4. Berpikir kreatif jadi kunci utama, tunjukkan inovasi dan perbedaan yang kamu miliki
Kemampuan lain yang perlu kamu asah adalah cara berpikir kreatif. Pasalnya, kreativitas memainkan peran besar yang dapat membedakanmu dengan kompetitor lain, meskipun kini sudah banyak inovasi yang tersedia.
Berkaitan dengan aspek positioning, berpikir kreatif bisa terlihat dari bagaimana caramu memposisikan diri dan membedakan diri mengenai hal-hal yang menonjol. Om Piring pun memberikan tips menjawab pertanyaan wawancara yang bisa kamu perhatikan agar gak salah langkah.
"Kalau bisa, jangan berikan jawaban yang terlalu generik. Apalagi kalau kalian minta prompt GPT, itu bisa aja nanti jawaban kalian mirip-mirip dengan jawaban lain. Untuk menjawabnya, kamu pun perlu kenal dengan diri sendiri dulu, lalu kenal dengan posisi yang kamu lamar, dan kamu selaraskan keduanya," ungkap Henry Manampiring.
5. Personal branding Vs. personal marketing
Selain personal marketing, kamu mungkin pernah juga mendengar mengenai personal branding. Pasalnya, kedua hal ini memiliki perbedaan yang signifikan sebelum kamu mau menerapkan salah satunya.
"Personal branding itu berbeda dengan personal marketing, ya. Kalau saya sendiri lebih suka konsep personal marketing karena memiliki tahapan yang lebih terstruktur. Personal branding itu kan menyampaikan citra diri ya, sementara personal marketing itu cara sebelum bagaimana kita ingin menunjukkan citra. Makanya, personal marketing perlu disusun terlebih dahulu sebelum seseorang mulai menerapkan personal branding," pungkasnya.
Ia pun menegaskan, bahwa dalam membangun personal branding, kamu tidak bisa asal mencontoh seseorang yang sudah memiliki jutaan followers. Ini karena mungkin kesukaan, minat, dan skill yang kamu miliki berbeda, sehingga dibutuhkan pengenalan diri yang lebih mendalam sebelum terjun ke sana. Adapun terkait dengan personal marketing, menurutnya konsep ini lebih cocok diterapkan untuk pemula karena memungkinkanmu untuk mengetahui diri sendiri terlebih dahulu, mengetahui minat pasar, dan kemudian melihat apa yang cocok dan tidak cocok.
Itu dia tips tentang membangun personal marketing yang bisa kamu terapkan. Semoga informasi di atas bisa membantu dalam perjalanan kariermu, ya!