Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi malas (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi malas (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasa malas sering datang tiba-tiba, seolah tanpa alasan, dan kadang bisa merusak rencana yang sudah kamu susun dengan rapi. Meski terlihat sepele, rasa malas bisa membuat kamu menunda-nunda, kehilangan semangat, dan akhirnya jauh dari tujuan yang ingin dicapai. Tapi kabar baiknya, rasa malas bukan musuh yang tidak bisa dikalahkan. Dengan trik dan pendekatan yang tepat, kamu tetap bisa bergerak maju meski motivasi sedang turun.

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan lima trik ampuh yang bisa membantu mengalahkan rasa malas yang sering datang tanpa permisi. Setiap poin ditulis dengan bahasa yang mudah dicerna dan bisa langsung kamu praktikkan dalam keseharian. Karena kunci utama bukan menunggu semangat datang, tapi tahu cara menjaga langkah tetap berjalan. Yuk, mulai ubah rasa malas jadi tenaga yang mendukung kamu terus maju.

1. Mulai dari hal kecil dan mudah dulu

ilustrasi sedang stretching (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Saat kamu merasa berat untuk memulai, coba ambil langkah kecil yang tidak bikin kamu merasa tertekan. Jika kamu ingin mulai olahraga, cukup dengan lima menit stretching dulu. Ingin membereskan kamar? Mulai dari merapikan meja saja. Ketika kamu berhasil menyelesaikan satu hal kecil, otakmu akan merasa puas dan ingin lanjut ke tugas berikutnya.

Hal ini adalah cara paling sederhana untuk mengakali rasa malas yang terasa besar. Jangan menunggu sampai semuanya sempurna atau kamu merasa sepenuhnya termotivasi. Semangat sering datang di tengah jalan, bukan di awal. Jadi, mulailah dari apa pun yang paling ringan. Dengan begitu, kamu sudah melangkah satu langkah lebih dekat ke tujuanmu, dan rasa malas pun perlahan kalah oleh konsistensi.

2. Buat jadwal dengan waktu yang fleksibel

ilustrasi membuat jadwal (pexels.com/Bich Tran)

Rasa malas sering muncul karena kamu merasa terbebani oleh daftar tugas yang terlalu padat. Untuk menghindari itu, cobalah membuat jadwal yang tidak terlalu kaku, tapi tetap memberi arahan yang jelas. Misalnya, tetapkan waktu kerja atau belajar dalam blok 30 menit, lalu beri jeda 10 menit untuk istirahat.

Gunakan alarm atau timer jika perlu, agar kamu tetap on track tapi tidak merasa dikekang. Jadwal yang fleksibel memberi kamu ruang bernapas tanpa kehilangan arah. Ketika kamu tahu kapan waktunya fokus dan kapan waktunya santai, rasa malas tidak akan mudah mengambil alih. Kamu jadi lebih sadar terhadap waktu dan bisa mengatur energi dengan lebih bijak. Jadwal seperti ini membuat kamu merasa punya kendali, bukan sekadar dikejar-kejar tugas.

3. Jauhkan distraksi dari sekitarmu

ilustrasi fokus (pexels.com/Lina Kivaka)

Salah satu penyebab rasa malas sering datang adalah terlalu banyak gangguan di sekitar kamu. Notifikasi HP, kebiasaan scroll media sosial, atau lingkungan yang terlalu bising bisa membuat kamu sulit fokus. Untuk itu, cobalah menciptakan ruang khusus yang bebas dari distraksi. Letakkan HP di luar jangkauan, pakai mode fokus, atau gunakan aplikasi pengatur waktu seperti Pomodoro.

Jika kamu belajar atau kerja di rumah, beri tahu orang di sekitarmu bahwa kamu butuh waktu tanpa gangguan. Semakin minim distraksi, semakin mudah kamu menyelesaikan tugas yang ada. Dan semakin cepat tugas selesai, semakin kecil peluang rasa malas untuk masuk. Lingkungan yang mendukung itu penting, karena niat kuat pun bisa goyah kalau sekitarnya tidak kondusif.

4. Ingat kembali tujuan awalmu

ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Markus Winkler)

Ketika rasa malas mulai mendominasi, cobalah berhenti sejenak dan ingat lagi: kenapa kamu memulai semua ini? Apa tujuan akhir yang ingin kamu capai? Entah itu untuk kesehatan, karier, atau impian pribadi, mengingat kembali alasanmu bisa memberi dorongan yang kuat. Tulis tujuanmu dan tempel di tempat yang mudah terlihat. Bisa juga dengan menyimpan foto, kutipan, atau catatan kecil yang bikin kamu semangat.

Tujuan yang jelas bisa menjadi bahan bakar untuk tetap bergerak saat rasa malas mulai datang. Ini bukan tentang memaksa diri, tapi mengingatkan diri bahwa kamu punya alasan yang layak untuk diperjuangkan. Dengan begitu, langkahmu tetap terarah dan semangatmu bisa kembali, bahkan saat keadaan terasa berat.

5. Rayakan kemajuan sekecil apa pun

ilustrasi sedang makan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu cara mengalahkan rasa malas adalah dengan memberi apresiasi pada diri sendiri setiap kali kamu berhasil menyelesaikan sesuatu, sekecil apa pun itu. Jangan tunggu sampai kamu mencapai hasil besar untuk merasa bangga. Bahkan menyelesaikan satu tugas sederhana pun layak dirayakan. Beri hadiah kecil untuk dirimu, seperti waktu istirahat ekstra, makanan favorit, atau sekadar memuji diri sendiri.

Perayaan kecil ini akan memperkuat kebiasaan baik dan memberi sinyal positif pada otakmu bahwa usahamu berarti. Ketika kamu merasa dihargai, kamu jadi lebih semangat untuk terus bergerak. Jadi, jangan remehkan kekuatan memberi apresiasi pada diri sendiri. Itu bisa jadi kunci untuk tetap konsisten di tengah rasa malas yang datang dan pergi.

Melawan rasa malas bukan soal jadi sempurna, tapi tentang tahu cara menyiasatinya dengan strategi yang tepat. Mulai dari langkah kecil, atur waktu dengan fleksibel, jauhkan gangguan, ingat tujuanmu, dan rayakan setiap kemajuan. Lima trik ini bisa kamu gunakan setiap kali motivasi mulai turun. Yang penting bukan seberapa cepat kamu bergerak, tapi seberapa konsisten kamu bertahan di jalur yang kamu pilih. Rasa malas mungkin akan tetap muncul sesekali, tapi dengan bekal yang cukup, kamu tidak akan mudah dikalahkan olehnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian