5 Trik Baca Buku Tebal biar Gak Mudah Bosan, Tuntaskan Semua Halaman!

Bagi sebagian orang, buku tebal itu membosankan. Tebalnya halaman sering membuat kita bertanya-tanya, kapan kira-kira buku ini bisa selesai dibaca? Padahal, banyak buku tebal yang justru penuh dengan ilmu, cerita epik, atau wawasan yang membuat hidup lebih kaya. Sayangnya, kalau gak punya trik jitu, kita bisa cepat bosan dan akhirnya buku itu hanya jadi pajangan di rak.
Nah, supaya kamu gak mudah menyerah saat membaca buku tebal, ada beberapa trik yang bisa dicoba. Trik ini bukan hanya membuat kegiatan membaca jadi lebih menyenangkan, tapi juga membuatmu konsisten sampai halaman terakhir. Yuk, kita kupas satu per satu!
1. Pecah bacaan jadi “snack” kecil

Jangan langsung merasa harus melahap ratusan halaman dalam sekali duduk. Anggap saja buku tebal itu seperti kue tart besar yang gak mungkin dimakan sekaligus. Jadi, lebih baik pecah jadi target kecil, misalnya 10–15 halaman per sesi. Dengan begitu, kamu gak merasa terbebani dan bisa menikmati ceritanya sedikit demi sedikit.
Trik lain, kamu bisa pasang sticky note di tiap 50 halaman atau satu bab. Rasanya seperti naik level setiap kali kamu berhasil sampai ke tanda tersebut. Sensasi pencapaian kecil ini bisa bikin semangat naik terus.
2. Temukan waktu baca yang paling nyaman

Setiap orang punya golden time untuk membaca. Ada yang lebih fokus di pagi hari dengan kopi hangat, ada juga yang lebih suka membaca sebelum tidur. Coba eksperimen dan temukan waktu di mana otakmu paling segar. Kalau kamu baca saat tubuh sedang capek, ya wajar kalau cepat bosan.
Tips tambahan, buat ritual kecil sebelum membaca. Misalnya, siapkan camilan, nyalakan lilin aromaterapi, atau duduk di sudut favorit rumahmu. Ritual ini bisa jadi “kode” untuk otak kalau waktunya masuk ke dunia buku.
3. Gabungkan dengan aktivitas lain

Kalau merasa duduk lama bikin cepat bosan, coba kombinasikan baca buku dengan aktivitas ringan. Misalnya, membaca sambil menyeduh teh, sambil rebahan di bean bag, atau bahkan sambil mendengar musik instrumental. Yang penting, jangan sampai mengganggu fokus membaca.
Kalau kamu lagi baca buku nonfiksi, bisa juga sambil mencatat poin-poin penting di sticky note atau jurnal. Ini membuat proses baca lebih interaktif. Dengan demikian, kamu gak sekadar melahap kata-kata tapi juga mencerna dan mengolahnya.
4. Beri reward untuk diri sendiri

Gak ada salahnya membuat sistem hadiah untuk memotivasi diri. Misalnya, setelah berhasil membaca 100 halaman, kamu boleh traktir diri dengan es krim favorit atau nonton satu episode drama. Reward kecil ini bisa jadi bahan bakar semangat agar perjalanan bacamu tetap on track.
Yang penting, jangan sampai hadiahnya bikin kamu lupa lanjut membaca. Reward seharusnya jadi jeda manis yang membuat semangat kembali lagi. Bukan malah berubah jadi pengalih perhatian total.
5. Ingat alasan kenapa kamu mulai

Saat rasa bosan mulai datang, coba tanyakan pada diri sendiri: “Kenapa aku pilih baca buku ini?” Bisa jadi karena ceritanya legendaris, ilmunya bermanfaat, atau sekadar karena kamu ingin menantang diri sendiri. Dengan mengingat kembali motivasi awal, kamu akan lebih tahan banting menghadapi tebalnya halaman.
Kadang, rasa puas setelah menutup buku tebal jauh lebih manis daripada proses membacanya. Perasaan tersebut membuat semua usaha terasa sepadan. Jadi, coba bayangkan rasa bangga itu setiap kali kamu ingin menyerah.
Membaca buku tebal memang butuh trik khusus agar gak mudah bosan. Ingat, kuncinya bukan seberapa cepat kamu menyelesaikan, tapi seberapa dalam kamu menikmati setiap halaman. Jadi, siap tantang diri untuk menaklukkan buku tebal favoritmu?