Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alam

Diproduseri oleh Mandy Marahimin dan Nicholas Saputra

Film dokumenter berdurasi 1 jam 28 menit ini tayang pada Januari 2020 lalu. Angka 7 menjadi tema sentral dalam film yang diproduseri oleh Nicholas Saputra dan Mandy Marahimin oleh PH mereka, Tanakhir Films.

Film ini mengangkat kisah 7 pejuang lingkungan hidup dengan 7 latar belakang dan 7 daerah berbeda di Indonesia. Bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Uni Eropa (EU), film ini mengambil tempat di Bali, Kalimantan, NTT, Papua, Aceh, Yogyakarta, dan Jakarta.

Terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini, terutama tentang upaya pelestarian lingkungan hidup. Penasaran apa saja?

1. Setiap hal kecil yang kita lakukan punya pengaruh kepada kelestarian lingkungan

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Pada babak pertama, film ini mengajak kita ke Bali dan bertemu dengan Tjokorda Raka Kerthyasa. Ia adalah salah satu tokoh budaya penting di sana.

Ia menceritakan pelestarian lingkungan yang dilakukan masyarakat Bali melalui upacara adat Hari Raya Nyepi. Tjokorda mengibaratkan perayaan tersebut sebagai momentum istirahat semesta, di mana setiap orang berhenti menggunakan teknologi sehari penuh.

Perayaan tersebut gak cuma berfokus terhadap pelestarian adat mereka saja. Rupanya, perayaan tersebut juga berhasil menyelamatkan emisi bumi.

2. Sikap serakah sering menjadi akar masalah lingkungan hidup

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Kepala Dusun Sungai Utik, Agustinus Pius Inam, menceritakan kebiasaan masyarakat adat di Kalimantan Barat untuk melestarikan lingkungan. Lingkungan yang dekat dengan hutan adat, tak membuat mereka serta merta terus mengonsumsi hasil hutan sembarangan.

Agustinus bercerita bahwa setiap tahunnya, satu orang hanya boleh menebang sebanyak 3 pohon saja. Pembatasan ini dilakukan setelah berkaca dengan nasib desa adat lain yang sumber daya hutannya telah habis, ditambah dengan isu illegal logging yang meresahkan.

3. Inisiatif yang tinggi dan gotong royong untuk menjaga lingkungan merupakan semangat yang perlu dijaga

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Beranjak pada cerita ketiga, penonton akan menyaksikan perjuangan Romo Marselus Hasan, Pastor Katolik di NTT dan masyarakat setempat.

Marselus dan masyarakat mendirikan PLTA dari sumber air alami untuk menggantikan teknologi sebelumnya yang dianggap terlalu menghasilkan polusi.

Suatu saat, PLTA tersebut rusak parah. Namun, mereka gak menyerah dan berupaya untuk memperbaikinya bersama-sama baik dengan turun tangan langsung atau pun melalui bantuan dana.

Baca Juga: Dukung Gerakan Sayangi Bumi dengan Mulai 6 Kebiasaan Baik Ini Yuk

4. Setiap orang punya peranan penting untuk upaya penjagaan lingkungan

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms
dm-player

Pada cerita keempat, kita bertemu dengan Almina Kacili yang menjabat sebagai Kepala Kelompok Wanita Gereja Lokal di Papua Barat. Selain menyuarakan pemberdayaan perempuan, ia juga memperjuangkan isu lingkungan.

Almina dan kawannya memberi contoh nyata, bagaimana sikap hormat kepada lingkungan sangat penting dengan tradisi "Sasi". Tradisi ini mengatur wilayah laut yang tidak boleh dijamah selama 6 bulan.

Almina mengatakan bahwa tradisi ini dijalankan agar hasil laut tak habis oleh keserakahan semata. Para biota laut pun punya kesempatan untuk beregenerasi.

5. Jangan terlalu sibuk menuding siapa yang salah ketika bencana lingkungan terjadi. Pasalnya, manusia sering kali merupakan pelaku utamanya

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Yusuf, Imam Desa Pameu di Aceh, beberapa kali berdakwah tentang gentingnya isu lingkungan kepada masyarakat setempat. Ia memberi contoh tentang kasus gajah yang masuk ke pemukiman dan dianggap meresahkan masyarakat.

Berkaca dari kasus tersebut, Yusuf mengatakan bahwa peran manusia yang merusak lingkunganlah, yang menjadi akar masalahnya. Ia mengatakan bahwa menjaga hubungan baik dengan alam adalah solusi dari permasalahan serupa.

6. Gak semua hal yang kita lakukan, harus berfokus dengan profit ekonomi saja. Dampak positif pada masyarakat adalah salah satu yang harus kita kejar

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Dikutip dari situs resminya, "Bumi Langit adalah sebuah ruang hidup di mana kita dapat menyaksikan dan dan belajar tentang pentingnya saling hidup antara manusia dengan alam".

Setelah bertahun-tahun membeli tanah di lahan tandus perbukitan Imogiri, Iskandar dan keluarganya mendirikan Bumi Langit Institut.

Ia menerapkan konsep zero waste, di mana setiap hal yang diproduksi di tempat tersebut, gak hanya berakhir di tempat sampah, tapi dapat dipergunakan kembali.

Seperti sampah sisa makanan yang diproduksi menjadi pupuk kompos atau air pembuangan toilet yang dipergunakan untuk menyiram tanaman di kebunnya.

7. Gerakan mencintai lingkungan ini bisa dimulai di mana saja, bahkan tidak mustahil dilakukan di pusat kota

Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Film Semes7a, Semua Wajib Jaga Alaminstagram.com/tanakhirfilms

Film ini ditutup dengan lanskap Jakarta, yang kemudian berfokus ke Kebun Kumara. Sebuah tempat yang didirikan oleh Soraya Cassandra bersama sang suami.

Setelah menikah, keduanya berambisi untuk membuat proyek yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Singkat cerita, mereka pun berfokus kepada isu lingkungan.

Soraya mengolah sendiri kebun dan sawahnya, serta mengonsumsi hasil kebun tersebut. Mereka juga mengadakan pelatihan atau workshop bagi orang-orang yang tertarik dengan isu tersebut.

Itu dia 7 pelajaran penting yang bisa ambil dari film dokumenter "Semes7a". Kalau kamu penasaran dengan cerita lengkap 7 tokoh di atas, bisa langsung pergi ke bioskop kesayanganmu ya karena penayangannya terbatas!

Baca Juga: Mengangkat Tema Lingkungan, Review Film Dokumenter Semes7a

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya