- "Haiya!"
- "Haiya, Upin, Ipin!"
- "Haiya, awak ni..."
- "Haiya, Ehsan!"
- "Haiya, kenapalah macam tu?"
- "Haiya... pening kepala saya."
- "Haiya, itu pun tak tahu ke?"
- "Haiya, salah tu!"
- "Haiya, apa awak buat ni?"
- "Haiya... sudahlah tu."
Ucapan Mei Mei yang Kadang Menohok di Serial Upin dan Ipin

- Mei Mei sering mengungkapkan ucapan yang tajam dan menohok bagi kawan-kawannya di serial Upin dan Ipin.
- Ucapan Mei Mei yang tidak setuju dengan teman-temannya, termasuk Upin dan Ipin, kadang bikin lawan bicaranya tertohok.
- Bagi Mei Mei, guru di sekolahan adalah salah satu rujukan terpercaya. Ia memperhatikan nasihat dan arahan sang Cikgu dengan seksama.
Siapa sih, yang gak kenal Mei Mei? Mei Mei merupakan karakter di serial animasi Upin dan Ipin yang terkenal cerdas dan berpengetahuan luas. Pendapat Mei Mei selalu diperhitungkan oleh kawan-kawannya, karena memang ia punya pemikiran yang lebih dewasa dari anak seusianya.
Kerap bersikap logis, Mei Mei sering mengungkapkan kata-kata yang tajam, nih. Ucapan Mei Mei yang kadang menohok itu sebenarnya bukan karena ia jahat atau sengaja menyakiti, melainkan murni pendapat pribadinya yang jujur.
Lantas, apakah kamu penasaran ucapan Mei Mei mana saja yang terkesan menohok bagi kawan-kawannya di serial Upin dan Ipin? Yuk, simak beberapa kutipannya!
1. Ucapan Mei Mei ketika kesal

Sebagai anak dengan pengetahuan yang luas dan terkesan lebih dewasa dari teman sebayanya, Mei Mei sering dibuat kesal. Menurutnya, kawan-kawannya itu bertingkah gak biasa dan terkesan sembarangan. Saat kesal, Mei Mei punya beberapa dialog andalan, loh.
Mei Mei biasa mengucapkan dialog ini dengan nada agak marah. So, ucapan Mei Mei ini memang kadang terasa menohok bagi lawan bicaranya.
2. Ucapan Mei Mei yang tidak setuju

Punya pendapat yang berbeda dengan teman-temannya, termasuk Upin dan Ipin, Mei Mei gak ragu untuk mengungkapkan penyangkalan. Ucapan blak-blakan ini juga kadang bikin lawan bicaranya tertohok.
- "Saya tak percaya pun."
- "Mana boleh macam tu..."
- "Itu tak logik lah!"
- "Tak boleh! Lu punya Tuhan tahu nanti."
- "Tak boleh cakap itu, ma."
- "Tak boleh! Lu punya Tuhan Marah, ma."
- "Sana, bahaya tahu Lu."
- "Kalau kamu baik, mak tak da marah."
- "Salah tu! Sepatutnya..."
- "Bukan macam tu lah, Ipin!"
- "Biar saya betulkan."
- "Saya salah faham ni."
- "Saya baca dalam buku..."
- "Tak mungkin lah!"
- "Itu mitos saja."
- "Sains cakap..."
- "Awak kena belajar lagi."
- "Tak nak lah saya."
- "Bukan hantu, itu cuma bayang-bayang."
- "Ikut peraturan, boleh tak?"
3. Ucapan Mei Mei meniru cikgu

Bagi Mei Mei, guru di sekolahan adalah salah satu rujukan terpercaya. Ia memperhatikan nasihat dan arahan sang Cikgu dengan seksama. Ketika kawan-kawannya berperilaku seenaknya, Mei Mei juga kerap melarang dengan alasan nasihat Cikgu.
- "Cikgu cakap tak boleh buat macam tu, ma."
- "Cikgu tak ajar macam tu."
- "Kita tak boleh buat macam tu, Cikgu marah."
- "Dengar sini, Cikgu pesan..."
- "Nanti saya bagitahu Cikgu!"
- "Cikgu kata kita mesti jujur."
- "Cikgu cakap ini melanggar peraturan sekolah, ma."
- "Tak baik menipu, Cikgu cakap."
- "Cikgu cakap, kita kena siapkan kerja sekolah dulu."
- "Jangan bising, nanti Cikgu dengar."
4. Ucapan Mei Mei ketika unggul

Sering lebih unggul dari teman sebayanya, Mei Mei juga dengan percaya diri menekankan kelebihannya. Alhasil, Mei Mei sering dianggap sombong, nih. Kata-kata menonjolkan diri Mei Mei juga sering terasa menohok.
- "Saya sudah siap!" (Diucapkan saat yang lain baru mulai).
- "Senang saja ni." (Diucapkan saat yang lain mengeluh kesulitan).
- "Saya punya betul semua, ma."
- "Awak belum siap lagi ke?"
- "Kerja sekolah saya dah siap."
- "Saya dapat markah penuh."
- "Kenapa awak malas sangat?"
- "Tentulah saya tahu."
- "Lihat, saya buat macam ni."
- "Saya suka, saya suka!" (Diucapkan ketika yang lain tidak menyukai tugas yang diberikan).
Beragam ucapan Mei Mei yang kadang menohok ini murni karena Mei Mei mampu dan jujur akan kebolehannya. So, kalau kamu menjumpai anak yang mirip dengan Mei Mei, jangan langsung memberikan cap anak sombong, ya. Sebaliknya, kamu harus mendukung pencapaiannya.


















