Hidup di tengah kota besar sering kali identik dengan minimnya ruang terbuka, sulitnya pengelolaan sampah, hingga ancaman banjir musiman. Namun, di sebuah sudut Jakarta Selatan, ada pemandangan berbeda. Sebuah lahan kosong yang dulu hanya dilewati begitu saja kini menjelma menjadi pusat edukasi lingkungan sekaligus area produktif yang bisa dinikmati warga sekitar.
Inisiatif ini lahir dari program pengabdian masyarakat Universitas Budi Luhur yang melibatkan dosen lintas fakultas, mahasiswa, hingga partisipasi aktif warga. Mengusung semangat gotong royong, mereka mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang lewat penerapan teknologi ramah lingkungan: biopori dan akuaponik. Hasilnya, bukan hanya lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga terbentuk komunitas yang lebih mandiri.