5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak Tercapai

Tugas kita adalah berusaha, bukan berhasil

Untuk kamu yang selalu ingin jadi lebih baik dalam beberapa hal, tahun baru jadi ajang kesibukanmu menyusun resolusi yang ingin dicapai. Semangat memang menggebu-gebu saat membuat daftarnya. Namun, bisa jadi minder dan malu sendiri kala resolusi tahun kemarin banyak juga yang tidak tercapai. Kesannya, terlalu banyak mimpi tapi minim aksi. 

Lantas, haruskah kamu berhenti membuat resolusi? Apakah menjalani hidup sebaiknya gak muluk-muluk dan mengalir seperti air saja? Mungkin, sebagian dari kamu jadi bingung sendiri. 

Daripada bingung, mari simak alasan kamu gak perlu minder kalau resolusimu belum tercapai!

1. Dalam hidup kamu gak harus selalu berhasil

5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak Tercapaiunsplash/DanhVoo

Pernyataan ini tidak bermaksud membuat kamu bermalas-malasan, ya. Memang benar adanya kalau tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha semaksimal mungkin. Hasilnya, biarkan takdir yang bicara. 

Apa jadinya jika tugas kita harus selalu berhasil dalam segala hal dan tidak boleh mengalami kegagalan? Kita akan mudah depresi dan sakit jiwa. Selain itu, kita juga akan sulit bersimpati pada orang lain. Kegagalan itu justru sangat bagus sebagai bahan pelajaran bahwa semua manusia itu sama, ada saatnya bertemu dengan kesuksesan dan juga kegagalan.

2. Punya resolusi jauh lebih baik daripada tidak sama sekali

5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak Tercapaiunsplash/EmmaMathews

Jangan berhenti menulis resolusi meski isinya mirip-mirip dengan tahun sebelumnya. Justru itu jauh lebih baik daripada kamu tidak memilikinya sama sekali. Itu tandanya kamu mengalami kemunduran dalam berpikir dan kematangan. 

Tetaplah semangati dirimu dengan resolusi agar ada perubahan dalam hidupmu hanya sedikit.

Baca Juga: Resolusi 2020 untuk Introvert, 5 Cara Bijak Perbaiki Dirimu 

3. Hal yang seharusnya bikin kamu minder adalah tidak berubah sedikit pun

dm-player
5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak Tercapaiunsplash/DianaSpatariu

Daripada minder gara-gara resolusi yang tidak tercapai dan ingin diulang di tahun berikutnya, lebih baik kamu merasa minder karena dirimu tidak berkembang sama sekali dari waktu ke waktu. Kualitas diri masih sama saja dan tidak ada peningkatan signifikan. 

Mengapa kamu tidak berubah jadi lebih baik? Bisa jadi ada hal yang salah dalam mindset-mu. Perbaikilah terlebih dulu dengan konsultasi pada pihak yang lebih ahli di bidang tersebut. 

4. Kamu bisa banyak belajar dari resolusi yang gagal

5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak Tercapaiunsplash/PriscilladuPrez

Percaya, deh. Semakin sering kamu gagal, semakin banyak hal yang bisa kamu pelajari. Begitu juga dengan daftar resolusi yang belum bisa kamu capai dengan mudah. 

Dari kegagalan itu, kamu bisa meneliti mana resolusi yang cocok untukmu. Sebab, tidak semua yang kita rencanakan pada akhirnya bisa kita terapkan. Jangan terlalu kaku, kamu bisa mengubahnya di pertengahan dan menggantinya dengan alternatif lain tanpa mengurangi esensi dan tujuan. 

5. Terus membuat resolusi pertanda kamu gak menyerah sampai di sini

5 Alasan Kamu Gak Perlu Minder Saat Resolusi Gak TercapaiUnsplash/Alicia Steels

Salah satu sifat orang sukses adalah pantang menyerah. Dari menerapkan resolusi, kamu bisa belajar tangguh. Setiap daftar resolusi yang belum bisa kamu capai di tahun lalu bisa kamu coba di tahun berikutnya. Jika gagal, kamu masih bisa mengulangnya di lain waktu sampai bisa. 

Begitulah cara kita menikmati hidup. Belajar dari kegagalan, tumbuh menjadi pribadi berkualitas dan akhirnya menikmati kesuksesan atau pencapaian. 

Nah, itulah alasan kamu tidak perlu minder jika resolusi tahun lalu belum tercapai. Tetaplah membuat resolusi di tahun berikutnya dan pantang menyerah saat mencapainya. 

Baca Juga: 5 Resolusi Tahun 2020 yang Wajib Kamu Miliki, Demi Hidup Bahagia!

Uswatun Niswi Photo Verified Writer Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya