5 Waktu Terbaik untuk Jual Emas Supaya Gak Rugi

- Menentukan target cuan sebelum menjual emas sangat penting agar tidak terbawa euforia saat harga naik atau panik saat turun.
- Karakter emas sebagai aset aman membuatnya diminati saat krisis global, inflasi tinggi, atau konflik, sehingga momen tersebut bisa menjadi waktu terbaik untuk dijual.
- Harga emas dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS dan momen tertentu seperti Ramadan atau akhir tahun, sehingga perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sebelum menjual.
Investasi emas itu ibarat menanam pohon: gak bisa langsung panen. Butuh waktu, kesabaran, dan strategi. Banyak orang tergoda untuk dijual emas saat harganya naik sedikit, padahal belum tentu itu momen terbaik. Di sisi lain, ada juga yang nunggu kelamaan sampai malah kelewatan momen cuan.
Nah, kalau kamu lagi pegang emas dan bingung kapan waktu paling pas untuk dijual supaya gak rugi (atau malah untung maksimal), yuk, simak lima waktu terbaik berikut ini. Siapa tahu, momenmu bentar lagi datang.
1. Saat harga emas mencapai target keuntungan pribadi

Sebelum menjual emas, penting banget untuk menentukkan target cuan. Misalnya: "Kalau sudah untung 20 persen dari harga beli, saya akan jual." Dengan punya batas ini, kamu gak akan terlalu terbawa euforia saat harga naik, atau malah panik waktu harga turun.
Ingat, harga emas naik-turun itu normal. Tapi kalau targetmu sudah tercapai, itu tanda kalau waktunya panen. Jangan tunggu terus karena “kayaknya masih bisa naik lagi,” hal ini bisa jadi kamu malah kehilangan momen terbaik.
2. Saat ekonomi lagi goyang dan harga emas naik tajam

Karakter emas adalah jadi incaran saat dunia lagi gak stabil. Ketika terjadi krisis, inflasi tinggi, atau konflik global, harga emas biasanya melonjak karena banyak orang mencari "tempat aman" untuk menyimpan nilai kekayaannya.
Kalau kamu lihat harga emas tiba-tiba naik signifikan gara-gara situasi global, itu bisa jadi kesempatan bagus untuk dijual. Tapi, pastikan kamu juga punya rencana keuangan selanjutnya jangan asal dijual hanya karena panik ikut tren.
3. Ketika kurs dolar melemah dan rupiah menguat

Harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS. Saat dolar melemah dan rupiah menguat, harga emas (dalam rupiah) biasanya berada dalam kondisi bagus karena nilai tukar ikut mendorong harga emas di dalam negeri.
Jadi, sebelum menjual emas, selain cek harga emas per gram, cek juga kurs dolar hari itu. Kombinasi harga emas tinggi dan kurs dolar yang menguntungkan bisa kasih kamu nilai jual yang lebih maksimal.
4. Menjelang momen musiman atau hari besar

Percaya gak percaya, harga emas kadang naik menjelang momen-momen tertentu seperti Ramadan, Idulfitri, atau akhir tahun. Kenapa? Karena permintaan perhiasan emas biasanya meningkat di musim-musim itu, terutama dari industri perhiasan dan konsumen umum.
Kalau kamu punya emas dalam bentuk perhiasan dan lagi gak dipakai, momen seperti ini bisa jadi waktu yang pas untuk dijual. Permintaan naik = harga bisa ikut naik. Jadi, manfaatkan momen musiman untuk hasil jual yang lebih oke.
5. Ketika kamu sudah mencapai tujuan keuangan

Tujuan utama investasi itu kan untuk mencapai goal tertentu. Nah, kalau kamu sudah sampai pada tujuan keuangan misalnya dana nikah, DP rumah, atau biaya kuliah anak maka itu waktu terbaik untuk menjual emas yang sudah kamu simpan selama ini.
Daripada berharap harga naik lebih tinggi tapi risiko gagal capai tujuan, lebih baik amankan hasilnya. Ingat, cuan yang nyata adalah cuan yang sudah direalisasikan. Jadi, jangan ragu jual kalau memang emasmu sudah bantu capai target finansialmu.
Menjual emas gak bisa sembarangan. Timing yang tepat bisa bikin kamu dapat hasil maksimal, sementara keputusan terburu-buru bisa bikin nyesel. Kunci utamanya adalah: tahu tujuanmu, paham kondisi pasar, dan jangan FOMO.
Jadi, sebelum menjual emas, tanya dulu ke diri sendiri: “Apakah ini waktu terbaik untukku?”. Kalau jawabannya iya, go for it. Kalau belum, sabar dulu. Karena emas selalu punya momen terbaiknya.