Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Sering Dianggap Biasa Padahal Bikin Mental Capek

pria menyendiri (pexels.com/Andrew Neel)
pria menyendiri (pexels.com/Andrew Neel)
Intinya sih...
  • Terlalu sering membantu orang lain, terutama tanpa memperhatikan kebutuhan diri sendiri
  • Menahan emosi demi terlihat baik, membuat jiwa terasa sesak dan sulit melepaskan stres
  • Terlalu keras pada diri sendiri, menuntut kesempurnaan tanpa memberi ruang untuk istirahat dan kesalahan
  • Terjebak rutinitas yang monoton, membuat otak kehilangan semangat hidup karena kurangnya stimulasi baru

Sering merasa lelah secara emosional tapi bingung apa penyebabnya? Kadang, kelelahan mental datang bukan dari hal besar, tapi justru dari rutinitas harian yang kelihatan biasa-biasa saja. Sayangnya, banyak yang menyepelekan rasa capek dari dalam ini dan terus memaksa diri untuk tetap produktif tanpa jeda.

Padahal, ada hal yang secara diam-diam menyedot energi mental sedikit demi sedikit. Jika terus dibiarkan, rasa lelah ini bisa berubah jadi stres berkepanjangan, bahkan burnout. Yuk, kenali empat hal yang kelihatannya biasa aja, tapi sebenarnya bisa bikin mental capek parah.

1. Terlalu sering membantu orang lain

Foto Pria sedang menangis (pexels.com/Yan Krukau)
Foto Pria sedang menangis (pexels.com/Yan Krukau)

Bantuin teman, jadi tempat curhat, atau selalu jadi andalan dalam banyak situasi memang terlihat mulia. Tapi kalau terlalu sering menomorsatukan kebutuhan orang lain, lama-lama bisa bikin lelah secara emosional. Apalagi kalau terus-terusan merasa harus jadi "penyelamat" dalam setiap masalah yang bukan milik sendiri.

Tanpa sadar, batasan diri jadi kabur. Energi habis buat orang lain, tapi lupa isi ulang buat diri sendiri. Kalau hal ini berlangsung terus-menerus, mental bisa terasa kosong dan cepat lelah, bahkan mulai muncul rasa jengkel atau kecewa yang sulit dijelaskan.

2. Menahan emosi demi terlihat baik

Pria berjengot (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Pria berjengot (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bersikap kalem atau positif vibes only memang kelihatan keren. Tapi kalau semua emosi harus ditahan dan gak bisa diekspresikan dengan jujur, lama-lama bisa bikin jiwa terasa sesak. Perasaan marah, sedih, atau kecewa yang terus dipendam bukan hilang, tapi malah menumpuk.

Menjadi orang yang selalu pengertian memang disukai banyak orang. Tapi kalau terlalu sering memaksakan diri untuk terlihat kuat, justru bisa bikin kehilangan koneksi dengan emosi sendiri. Akibatnya, stres makin sulit dilepas karena tak tahu lagi bagaimana cara merasa jujur terhadap diri sendiri.

3. Terlalu keras pada diri sendiri

wanita sedang bersedih (pexels.com/ RDNE Stock project)
wanita sedang bersedih (pexels.com/ RDNE Stock project)

Punya standar tinggi itu bagus, tapi kalau semua harus sempurna terus, itu bisa jadi jebakan. Sering kali rasa capek muncul bukan karena tugasnya berat, tapi karena terlalu banyak menuntut diri untuk selalu maksimal. Sedikit salah atau gagal langsung disalahkan, tanpa kasih ruang untuk memaklumi diri sendiri.

Self-criticism yang berlebihan bisa membuat otak terus-menerus bekerja dalam mode siaga. Setiap langkah terasa penuh tekanan. Padahal, hidup juga butuh ruang untuk istirahat dan salah sesekali. Terlalu keras pada diri sendiri justru menjauhkan dari rasa damai dan kepuasan hidup.

4. Terjebak rutinitas yang itu-itu saja

Ilustrasi pria bermain handphone (pexels.com/Kaboompics)
Ilustrasi pria bermain handphone (pexels.com/Kaboompics)

Pola hidup yang terlalu monoton bisa bikin mental kelelahan meskipun secara fisik gak terlalu sibuk. Bangun, kerja, makan, tidur berulang setiap hari tanpa variasi atau jeda hiburan. Otak butuh stimulasi baru supaya tetap segar dan semangat. Kalau terus disuapi rutinitas yang datar, akhirnya kehilangan semangat hidup.

Rasa hampa sering muncul dari situasi yang tidak menantang. Meski kelihatan stabil, hidup yang terlalu datar bikin otak seolah berjalan di autopilot. Lama-lama muncul pertanyaan, “Ini semua buat apa?” dan kalau dibiarkan, bisa mengarah ke stres atau depresi ringan.

Capek mental sering kali gak disadari karena penyebabnya tersembunyi di balik hal-hal kecil yang terlihat normal. Tapi kalau dibiarkan, efeknya bisa jauh lebih berat dibanding kelelahan fisik. Mengenali tanda-tanda ini jadi langkah awal untuk lebih sayang sama diri sendiri.

Mulai sekarang, coba lebih peka terhadap hal-hal kecil yang menyedot energi secara diam-diam. Istirahat bukan cuma soal tidur, tapi juga tentang memberi ruang bagi pikiran dan emosi untuk bernapas. Karena gak ada yang lebih penting dari kesehatan mental yang stabil dan damai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us