Seluruh dunia mengamini bahwa ketika pandemi COVID-19 berlangsung, berbagai sektor kehidupan seakan mati suri. Salah satu yang terdampak adalah dunia usaha FnB. Mulai dari skala besar, menengah, kecil, hingga mikro; usaha kuliner tersebut merasakan efek pahit dari pandemi akibat menurunnya daya beli masyarakat. Sebab, kala itu perilaku belanja dan konsumsi kuliner tak lagi menjadi prioritas masyarakat.
Selain itu, pembatasan mobilitas, penurunan daya beli, dan gangguan rantai pasok bahan baku membuat banyak usaha kuliner kecil kehilangan pelanggan setia sehingga mereka kesulitan menjaga arus kas tetap stabil. Tidak sedikit UMKM kuliner yang terpaksa mengurangi operasional, merumahkan karyawan, bahkan menutup usaha sementara. Pandemi membawa perubahan besar bagi pelaku UMKM kuliner di Indonesia, memaksa mereka menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, di tengah situasi pelik tersebut, muncul ide dari Eri Kuncoro dan Revo Suladasha untuk terus memberdayakan UMKM kuliner melalui gerakan bernama Yuk Tukoni. Duo sahabat dari Yogyakarta ini berpendapat bahwa pelaku UMKM kuliner perlu beradaptasi dengan keadaan yang ada melalui digitalisasi, inovasi produk, dan strategi pemasaran baru sehingga nantinya akan membuka peluang bertahan dan bisa bangkit kembali.
Dalam Workshop Menulis Online dan Bincang Inspiratif Astra 2025 bersama IDN Times yang dilaksanakan pada Rabu (8/10/2025), Eri Kuncoro membagikan cerita tentang gerakan Yuk Tukoni tersebut.
