5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosional

Gak masalah, ini hal yang lumrah. Jangan dilawan!

Setiap orang pasti memiliki momen di mana dirinya merasa begitu tertekan secara emosional. Dari patah hati hingga gagal meraih mimpi bisa menjadi dasar seseorang menganggap hidupnya tak lagi berarti. Pelan-pelan, setiap tekanan memang gak bisa secara instan menghilang dari kepala.

Ada momen di mana kamu harus duduk diam dan menikmati emosi yang kamu rasakan mereda dengan sendirinya. Gak perlu kamu lawan terlebih diingkari, berikut lima hal yang lumrah kamu rasakan saat mengalami tekanan emosional. Simak ya, guys! 

1. Merasa hancur seusai kehilangan orang yang berarti dalam hidup

5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosionalilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Yang namanya kehilangan pasti menyisakan sedih dan duka tersendiri. Belum lagi perasaan hancur yang sulit sekali ditutup-tutupi. Kepergian orang tersayang memang salah satu momen tersulit yang kedatangannya gak bisa diprediksi sama sekali.  

Saat orang sekitarmu terkesan mendadak murung setelah mereka kehilangan orang tersayang, ada baiknya kamu menjaga ucapan dan tindakan agar gak makin menurunkan semangat hidupnya. Biarkan mereka menikmati kesedihannya dan temani agar bisa kembali bangkit menata kehidupannya. Bukan malah justru menyuruhnya untuk melupakan sedihnya dan mengajaknya mencari pelarian. 

2. Merasa tersinggung dengan cibiran orang lain

5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosionalilustrasi wanita melamun (pexels.com/Liza Summer)

Saat kamu mengalami tekanan emosional adalah hal wajar jika kamu merasa tersinggung dengan cibiran orang lain. Sekali dua kali mungkin kamu bisa menganggap santai omongan buruk orang lain kepadamu. Tetapi jika omongan itu terkesan kelewatan dan sudah keterlaluan, kamu juga harus berani mengambil tindakan. 

Dalam hidup bermasyarakat kita memang harus siap dengan kritik dan saran dari orang lain. Namun, jika kritik itu lebih ke arah menjatuhkan ketimbang membangun, maka bukanlah hal egois jika kamu mengambil tindakan tegas. Terkadang kita juga harus mengedukasi orang lain agar bisa berubah menjadi lebih baik, bukan membiarkan saja dan berharap dia sadar dengan sendirinya. 

3. Merasa kehabisan energi setelah menelan kegagalan

5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosionalilustrasi pria tertunduk lesu (pexels.com/cottonbro)
dm-player

Kalau kamu merasa kehabisan energi usai mengalami kegagalan, maka sesungguhnya kamu sedang menuju jalan menjadi dewasa. Kamu patut bersyukur karena kamu dipilih Tuhan untuk merasakan pahitnya perasaan itu. Karena gak semua orang di muka bumi mengerti bahwa hidup gak selalu diisi dengan rasa bahagia. 

Gak perlu malu mengakui bahwa kamu gagal dan hancur. Mengakui emosi itu justru membuatmu menjadi lebih bijaksana dalam mengatasi permasalahan hidup lain di masa depan. Kegagalan itu hadir untuk jadi bekal berharga, jadi kamu gak perlu menganggapnya sebagai akhir dari dunia. 

4. Merasa Tuhan gak adil kepadamu

5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosionalwanita sedang menangis (pexels.com/Ivan Samkov)

Pernah gak kamu merasa bahwa hidup orang lain lebih beruntung darimu? Pasti di momen itu kamu merasa menjadi orang yang paling sial di muka bumi 'kan? Gapapa kok, emosi seperti itu menandakan kamu punya perasaan. 

Lagipula yang namanya perasaan pasti ada naik turunnya. Kalau selalu tenang dan tampak datar-datar saja meski dihujam banyak permasalahan yang ada kamu dan malaikat jadi sulit dibedakan. Pada kenyataannya yang namanya benar-benar adil itu memang gak ada. Selalu ada celah ketidakadilan dari sudut pandang yang berbeda. 

5. Merasa gak ada yang bisa kamu syukuri dalam hidupmu

5 Hal yang Lumrah Kamu Rasakan saat Mengalami Tekanan Emosionalwanita sedang depresi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Namanya sedang mengalami tekanan emosional, sedang gak bisa berpikir secara rasional, wajar kiranya jika kita lupa untuk bersyukur. Gak semua orang diberkahi kemampuan emosional yang baik, ada kalanya seseorang gak bisa mengontrol emosinya saat mengalami tekanan yang bertubi-tubi. Balik lagi, jangan sangkut pautkan masalah jiwa dan mental seseorang dengan pemahaman agama. 

Menyuruh seseorang untuk mensyukuri hidup saat emosinya sedang gak bisa dia kontrol sama halnya sedang mencincang air. Saat hubungannya sudah mental, maka mulailah dengan pendekatan secara emosional terlebih dahulu. Bukan justru mengatakan bahwa banyak hal yang bisa disyukuri dalam hidupnya.

 

Permasalahan dalam hidup memang kadang membuatmu tertekan dan merasa terganggu. Gak perlu malu dan gengsi untuk mengakui bahwa kamu sedang gak baik-baik saja. Kita ini manusia biasa, emosinya memang sulit datar-datar saja. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana yang Ampuh Meningkatkan Kecerdasan Emosional

Yulia Nor Annisa Photo Verified Writer Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya