5 Kebiasaan Sederhana yang Ampuh Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan hanya kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) juga diperlukan untuk meraih kesuksesan. Dilansir Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjajaran, penelitian mengungkapkan jika kecerdasan emosional memberikan kontribusi dua kali lebih penting dari kecerdasan intelektual dalam memengaruhi kesuksesan.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menyadari, mengendalikan, dan mengelola emosi yang bisa dilatih. Jangan menyerah dengan emosimu yang berlebihan, mulailah latih kecerdasan emosimu. Lakukan beberapa kebiasaan sederhana seperti yang ada di bawah ini.
1. Melatih keterampilan mendengarkan secara aktif
Banyak orang yang mendengarkan tetapi tidak benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Biasanya ini berlaku pada orang yang agresif ketika berdebat dengan orang lain. Perilaku ini jelas hanya membuang waktu dan berisiko memicu konflik fisik.
Dilansir Stop at Nothing, untuk menyelesaikan konflik, dengarkanlah lawan bicara secara aktif. Dengan ini, kamu bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah. Bahkan dengan keterampilan mendengarkan yang kamu miliki, kemungkinan rekan atau atasan juga mau mendengarkan idemu.
2. Berlatih yoga
Bukan hanya menjaga kesehatan fisik, yoga juga efektif untuk membantu menjaga kesehatan mental dan kecerdasan emosional.
Yoga membuat seseorang lebih mencintai diri sendiri dan mengelola pikiran jadi lebih tenang. Sebuah penelitian dalam Journal of Mid-Life Health tahun 2011, sebanyak 72 pebisnis yang merupakan partisipan studi diminta melakukan yoga selama lima hari.
Sebelum melakukan yoga, peserta memiliki stres psikologis dan fisiologis yang menguras mental serta emosional. Setelah berlatih yoga, peserta menjadi lebih segar dan kecerdasan emosionalnya juga meningkat.
Untuk menjaga kebugaran fisik dan mental, tidak ada salahnya untuk berlatih yoga selama 15 menit setiap hari.
3. Menulis jurnal
Editor’s picks
Menuangkan pikiran dan perasaan dengan tulisan bisa mengembangkan kecerdasan emosional. Mengutip artikel ilmiah dalam Creative Nursing, menulis jurnal dapat mendorong kreativitas serta kesadaran diri. Penelitian tersebut juga menunjukkan kalau menulis jurnal bisa sebagai aktivitas meditatif.
Mulailah untuk menulis jurnal setiap hari, baik pagi atau sore hari. Menurut laman University of Rochester Medical Center, terdapat tiga kebiasaan untuk melatih kecerdasan emosional, yaitu:
- Menuliskan apa yang jadi masalah, kekhawatiran, dan ketakutan selama ini
- Melacak apa yang terjadi setiap hari sehingga kamu bisa mengenali pemicu emosimu meninggi serta mempelajari cara untuk mengendalikannya
- Memberikan kesempatan untuk berbicara positif terhadap dirimu sendiri dan mengidentifikasi perilaku serta pikiran
Ingat, kunci kesuksesan dari menulis jurnal adalah memulainya dan konsisten. Kamu bisa menulis di buku, mengetiknya di laptop, atau merekam suara tergantung metode mana yang lebih kamu sukai.
4. Menunda mengekspresikan emosi
Apakah kamu pernah gegabah ketika situasi sedang "panas"? Apakah kamu pernah menyesal pernah mengucapkan sesuatu saat sedang emosional? Coba ingat kembali, seberapa sering kamu menyesali perbuatan atau ucapan sembrono ketika sedang emosi.
Kalau terjadi setiap saat, itu tandanya kamu perlu delay displaying emotions atau menunda untuk memperlihatkan berbagai emosi.
Dilansir Lifehack, pikiran manusia terbagi dalam dua sistem. Yang pertama, sistem autopilot ini sesuai dengan intuisi dan emosi. Sistem lainnya mencerminkan pemikiran rasional.
Untuk melatih sistem autopilot melambat, kamu perlu menghitung satu sampai 10 sebelum menunjukkan ucapan atau tindakan yang didorong oleh emosi. Hitungan itu membuat otak dan perasaan memiliki waktu untuk bekerja selaras, sehingga perbuatan maupun keputusan yang diambil tidak kamu sesali.
5. Meditasi
Meditasi menjadi cara lain meningkatkan kecerdasan sosial. Menurut laporan dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience tahun 2015, meditasi dapat memisahkan amigdala dan subgenual anterior cingulate cortex (bagian otak yang mengubah mood) yang membuat seseorang menjadi lebih sabar dan tidak gampang terpicu emosi.
Bukti ini makin diperkuat dengan studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Research In Personality tahun 2015 menemukan bahwa orang melakukan meditasi mengalami lebih sedikit pikiran negatif saat menanggapi gambar negatif, dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan meditasi.
Itulah beberapa kebiasaan sederhana untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Yuk, lakukan secara rutin!
Baca Juga: Awas! Ini 7 Kebiasaan Buruk Saat Makan yang Menyebabkan Obesitas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.